Selamat membaca, dan jangan lupa vote!
❄________________________❄
💙__________________💙
❄____________❄
😻.
"Bagaimana menurutmu Felix?" tanya Aaron pada sekretarisnya yang baru saja selesai menjelaskan sesuatu.
"Menurut saya tawaran yang diberikan tuan Gilang-"
"Bukan itu maksudku!" potong Aaron dengan nada yang sedikit kesal.
Felix mengedipkan matanya beberapa kali, mereka sedang membicarakan proyek baru yang ditawarkan Gilang kan? Sepertinya tidak, karena Presdirnya itu memang terlihat tidak fokus sejak tadi.
"Kenapa pandangannya terlihat beda?" tanya Aaron tidak nyambung,
Felix semakin tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan atasannya ini.
"Saat kita bertemu sebelumnya dia terlihat ramah, dia bahkan tersenyum menggoda padaku. Tapi tatapan dan senyumannya sebelum pergi terlihat palsu, seakan aku adalah musuhnya. Tapi jika aku musuhnya untuk apa dia menerima ajakan dansaku?" jelas Aaron lagi.
Perlahan Felix mulai mengerti apa yang di maksud Aaron. Pria ini sedang bingung karena seorang gadis? Sesuatu yang tidak pernah ia lihat selama lima tahun ia bekerja disini. Beruntung hanya dia yang mendengar ini! Karena jika karyawan yang lain dengar, ini akan menjadi gosip yang akan menyebar dengan cepat di seluruh kantor.
Tolong katakan sekarang tanggal berapa? Felix harus mengingat hari ini, hari dimana untuk pertama kalinya seorang Aaron Bramana terlihat kebingungan karena seorang gadis. Padahal biasanya Aaron tidak pernah ambil pusing, karena baginya pekerjaan di kantor itu lebih penting dari apapun. Tapi sepertinya semua itu tidak berlaku pada gadis yang sedang difikirkan Aaron sekarang.
"Dan kau tahu apa yang lebih aneh lagi Felix? Aku justru semakin tertarik padanya!" lanjut Aaron masih tidak nyambung dengan penjelasan Felix tadi.
"Mungkin anda sudah melakukan kesalahan padanya, Presdir?" tebak Felix, pria itu masih berdiri di samping sang Presdir yang masih terlihat gusar karena seorang gadis. Entah siapa yang sudah membuatnya jadi seperti ini?"Kesalahan apa? Saat dansa aku tidak menginjak kaki atau gaunnya, kita bahkan tidak pernah mengobrol berdua!" ujar Aaron mengelak, dia masih berfikir apa salahnya sampai membuat seorang Azalea Baskara, menatapnya dengan dingin? Memory saat bagaimana wajah ramah Lea berubah, tepat sebelum pintu lift tertutup, kembali membayanginya lagi!
"Mungkin dia sedang datang bulan!"
Aaron langsung menatap Felix, "datang bulan?"
"Iya, saat seorang wanita sedang datang bulan, mood mereka akan naik turun. Kadang manja, kadang marah, biasanya mereka akan melampiaskan kekesalannya pada orang lain." jelas Felix membuat Aaron mengerutkan keningnya.
"Meski orang itu tidak salah?"
"Iya, menurut pengalaman saya seperti itu Presdir" ujar Felix sambil mengangguk pelan.
Aaron masih belum mengerti tentang datang bulang seorang gadis, karena selama ini dia hanya menemui pada gadis yang selalu terlihat ramah dan manis. Berbeda dengan Azalea yang dari awal bertemu saja sudah terlihat cuek, judes sekaligus menggoda di waktu yang bersamaan. Entah ini memang perasaannya saja atau memang gadis itu selalu melihatnya dengan tatapan menggoda kemarin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL PROTECTION
General FictionDibesarkan seperti Putri dan Dididik seperti Ratu. Itulah gambaran dari seorang Azalea Baskara, putri tunggal dari pemilik Fly Entertaimen. Dengan kepintaran dan kecerdikannya ia membantu Jane, sahabatnya untuk kabur dari Scandal Protection. Suatu t...