27. Insiden

162 18 0
                                    

Selamat membaca, dan jangan lupa vote!

❄________________________❄
💙__________________💙
❄____________❄
😻

.

Suara dentuman musik DJ semakin riuh menyelimuti salah satu Clup malam paling terkenal di Jakarta. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi makin banyak orang yang datang ke sana. Bahkan lantai dansa pun semakin dipenuhi dengan lautan manusia. Mereka saling meliukkan tubuh mereka mengikuti irama musik yang berdentum begitu keras, beberapa di antaranya bahkan saling bercumbu. Namun tidak ada yang mempedulikan itu, karena yang mereka butuhkan sekarang hanyalah menikmati malam gemerlap ini demi menyalurkan stres karena pekerjaan atau masalah yang mereka hadapi.

Tapi Lea datang kemari bukan untuk menyalurkan stres atau melupakan masalah. Dia hanya ingin bersenang-senang sebentar, menikmati suasana Clup sendirian tanpa ada yang mengganggu. Tapi rencana itu buyar saat ia tidak sengaja bertemu dengan Ethan di pintu masuk. Di tambah Aaron yang berada di tempat yang sama dengannya, ini membuat rencana Lea semakin hancur. Dan karena itulah ia kini terjebak bersama Ethan, duduk bersama teman-temannya dari kalangan selebriti. Sejak dia datang, mereka bahkan terang-terangan menatap Lea nakal, seakan mereka tengah melihat mangsa empuk di depannya. Apa keputusannya ini sudah benar? Lagi-lagi ia dihadapkan dengan dua pria Brengsek, seperti saat ia menghadiri pesta di perusahaan Gilang sebelumnya.

"Lo kenapa diam aja? Bukannya lo kesini untuk senang-senang?" tanya Ethan yang duduk di sampingnya. Lea diam, tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menjawab pertanyaan yang baginya tidak penting.

Pria itu mendekatkan tubuhnya pada Lea, dan berbisik. "Gue tahu, lo ikut kesini buat ngehindari Aaron kan? Gue udah cukup kenal lo Lea, lo gak akan semudah itu buat habisin waktu sama gue."

Jujur saja, sejak pertama kali ia bertemu dengan Aaron dan melihat bagaimana respon pria itu, Ethan sudah tahu jika Aaron tertarik pada Lea. Memang siapa juga yang tidak tertarik padanya? Semua pria disini bahkan rela merangkak demi bisa mendapatkan Lea.

"Terus kalau iya kenapa? Lo gak terima?" tanya gadis itu nyalang.

"Ofcourse not!" seru Ethan. "Justru gue pengen lo manfaatin gue terus kayak gini. Gue gak masalah kok, selama gue bisa deket sama lo," jari Ethan mengelus pipi Lea pelan. Gadis itu dengan cepat menghindar.

"Don't touch me!" tegas Lea memperingati.

Ethan mengangkat tangannya, "oke apa gue cuma bisa sentuh lo di depan Aaron aja?" tanya Ethan dengan tatapan menggoda.

Lea memutar kedua matanya jengah, tidak bisakah Ethan membiarkannya tenang sebentar saja?

"Apa perlu gue ajak Aaron gabung di sini?" Lea hanya melirik Ethan tajam, sebagai tanda penolakan.

Dengan menahan tawa Ethan berkata, "iya iya gue gak akan lakuin itu! Udah lo minum aja lagi!" pintanya sambil menyodorkan gelas minuman ke mulut Lea. Tapi langsung ditolak, dia bahkan langsung menoleh ke arah lain demi menghindari gelas berisi bir itu.

Tepat saat Lea menoleh kearah lain, iris matanya tengah menangkap Aaron yang tengah berjalan ke arahnya diikuti Lucas di belakang. Oh tidak, jangan sekarang! Lea menjerit dalam diam, sementara Ethan yang ikut menatap ke arah pandangan Lea, mulai menunjukkan seringai nakal. Tanpa dia minta ternyata Aaron datang sendiri kemari. Tangannya mulai terulur merangkul pundak Lea, gadis itu tanpa sadar menunjukkan ekspresi risih dan sedikit terkejut. Tapi dengan cepat dia mengatur mimik mukanya menjadi datar, mau tidak mau dia harus menahan perasaan risih ini lagi. Sialan!

"Boleh saya bergabung?" tanya Aaron dengan suara beratnya.

"Tentu, silahkan duduk!" Ethan mempersilahkan dengan ramah.

SCANDAL PROTECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang