satu

3 1 0
                                    

Kelas terakhir hari ini selesai saat matahari sudah mulai menenggelamkan dirinya di ufuk barat. Satu persatu mahasiswa sudah meninggalkan ruang kelas dengan raut wajah lelah. Siapa yang tidak lelah menghadiri 4 kelas mata kuliah sekaligus dalam sehari? Terlebih 3 dari 4 mata kuliah jadwalnya hingga 3-4 SKS.

"Habis dari sini lo mau kemana, Ay?" Tanya seseorang saat ia berjalan menyusuri koridor kampus yang mulai sepi.

"Balik ke kost lah, na! Badan udah remuk semua ini."

Gadis yang diberi pertanyaan tadi adalah Nayanika Thalita, mahasiswi semester 4 disalah satu perguruan tinggi yang ada di Jakarta. Sedangkan si gadis yang memberi pertanyaan ialah Annarya Gemini, atau lebih sering dipanggil Anna oleh orang-orang.

Mereka berdua bersama mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah yang sama berjalan beriringan menuju ke parkiran fakultas sembari berbincang banyak hal, entah itu mengenai perkuliahan ataupun hal lain diluar perkuliahan.

"Aya! Anna!" seseorang nampaknya sedang meneriaki Aya dan Anna sambil berlari kearah mereka berdua. "Lo berdua udah selesai? Mau langsung pulang?" Itu laras, Kallera Larasati lebih tepatnya. Namun untuk beberapa orang yang tidak begitu dekat memanggil Laras dengan sebutan Kale. Seharusnya tadi dia ikut di perkuliahan ini, tetapi ia memilih untuk titip absen ke Aya maupun Anna karena ia ada rapat dengan salah satu UKM miliknya.

"Rapatnya udah selesai?" Laras mengangguk, "Udah dari tadi sih, tapi sengaja gua tinggal di kantin sambal ngobrol sama maba juga"

"Jangan dibiasain tipsen mulu deh, Ras. Minggu depan juga udah UAS mau jawab apa nanti di kertas jawaban lo?" sarkas Anna namun pandangannya tetap tertuju pada game di ponselnya, palingan ia memberi makan ternaknya yang sejak pagi ia abaikan. Diantara mereka bertiga, laras memang yang paling aktif di organisasi kemahasiswaan dan ia juga memiliki jabatan sebagai wakadep di Himpunan.

Laras menyengir, "Hehehehe, lo kan tau, udah mau regenerasi makanya akhir-akhir ini lebih sering rapat, Na."

Aya yang berada diantara keduanya segera melerai mereka berdua, karena tahu jika tidak dilerai sekarang maka mereka akan kembali adu mulut, "Udah, ah. Lo berdua berantem mulu kayak anak SD."

Anna hanya diam sambal tetap focus ke game miliknya, sedangkan laras kembali menyengir, "pinjem catetan yang tadi dong, Ay." Aya hanya menggoyangkan sedikit bahunya –memberikan kode kedapa laras agar ia mengambil sendiri binder miliknya yang ada di tas punggungnya-

"Besok kelas bu Dyah lo masuk, kan?" cecar Anna begitu mereka sudah menaiki tangga menuju ke kamar kost mereka masing-masing.

Ya, mereka bertiga memang 1 jurusan dan 1 kost, meskipun berbeda kamar. Itulah yang membuat mereka bertiga cukup akrab sejak semester 1.

"Ya masuk, lah. Gila aja lo, Na. Masa kelas bu Dyah gua gak masuk? Gua kan coordinator kelas. Yang ada nanti gua di geprek sama bu Dyah kalo gamasuk tanpa ada alasan jelas,"

Aya terkekeh mendengar perumpaan kata yang digunakan Laras, "Geprek di kata lo ayam apa, ras"

Mereka bertiga akhirnya masuk ke kamar kost masing-masing yang sebenarnya saling bersebrangan. Karena sudah stay di kampus sejak jam 9 pagi tadi, tentu saja mereka memilih untuk langsung mandi kemudian mengistirahatkan tubuh. Anna dan Laras memang tinggal diluar Jakarta, jadi wajar kalau mereka nge-kost di daerah sekitar kampus agar bisa cepat sampai ke kampus. Namun berbeda dengan Aya. Ia ialah penduduk Jakarta asli sehingga ia memiliki rumah yang cukup luas untuk ditinggalinya sendirian karena ayah dan ibunya terlalu sering bekerja diluar kota, bahkan diluar negeri untuk waktu yang lama.

Karena merasa sendirian dirumah itu merepotkan serta cukup jauh, akhirnya Aya memilih untuk menyewa 1 kamar kost dan akan kembali kerumah setidaknya sebulan sekali untuk mengambil pakaian atau hanya sekedar menginap disana pada saat akhir pekan.

unfinished; jaemin [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang