Aya membuka matanya, dan membiasakan cahaya untuk masuk kedalam matanya. ingatan terakhirnya hanyalah saat mereka bertiga kecelakaan saat perjalanan menuju bandung. Ia langsung membulatkan matanya dan sadar kalau bukan hanya ia yang kecelakaan hari itu.
"Aya! Akhirnya lo sadar juga," aya menoleh kesamping dan sudah ada laras disampingnya. Aya baru sadar, kalau kini tubuhnya dipenuhi oleh kabel yang terhubung ke mesin mesin yang ada didekatnya. Serta tak lupa masker oksigen yang membantunya untuk tetap bernafas.
Dimana dia? Ingatan terakhirnya hanyalah ketika mereka berdua melakukan boomerang untuk nantinya di posting di instastory milik anna. "gue dimana?"
"Lo dirumah sakit. Kita kecelakaan waktu otw ke Bandung" laras menjelaskan. Aya terlihat ingin bangkit, namun ditahan oleh anna, "Lo jangan bangkit dulu. Bentar gua panggilin dokter," dan anna langsung berlari keluar ruangan.
Aya baru sadar begitu melihat pakaian anna. Dan ini tidak seperti ruangan rawat inap seperti biasa. Ini.. ruangan ICU? 2 dokter serta 1 perawat masuk kedalam ruangan diiringi oleh anna. Anna memberi kode kepada laras untuk keluar ruangan, membiarkan dokter itu memeriksa aya.
Begitu dokter dan perawat tadi meninggalkan ruangan aya, kini gantian anna dan laras yang kembali masuk. Mereka berdua sempat berpapasan di pintu masuk tadi, dan dokter itu bilang kalau ia akan memantau keadaan aya selama 24 jam dan jika keadaannya tidak menurun maka besok ia akan dipindahkan ke ruang rawat inap biasa.
"lo gak lupa sama kita berdua, kan?" anna langsung mencecar aya dengan banyak pertanyaan. Alih-alih menjawab, aya hanya terkekeh mendengar pertanyaan bodoh yang dilontarkan temannya kepadanya. "ya kali gua lupa, na"
"3 hari yang lalu tuh kita kecelakaan pas mau kebandung. Lo sama anna cukup parah karena benturannya tuh didepan, sedangkan gua Cuma luka kecil jadi gak dirawat inap. Anna sadar malam harinya, eh lo tau-tau kebablasan gak sadar sampe koma," jelas laras tanpa diminta oleh aya.
"3 hari? Berarti kita gak nonton ojun tampil dong?" anna mungkin ingin mengetuk kepala aya saat ini juga. Disaat dirinya baru sadar, dia justru mengkhawatirkan si pacarnya, "ya ampun, ya! Lebih penting kesembuhan lo kali, ketimbang nontonin ojun tampil. Lagian ojun juga udah gua kabarin, kok. Tapi karena jadwalnya yang lagi padet makanya mungkin dia datengnya besok,"
"kaki kanan lo patah dan benturan dikepala lo cukup keras saat kecelakaan karena emang lo langsung banting stir ke kanan," lanjut anna ketika melihat tatapan heran aya melihat kaki kanannya yang diberikan gips.
Selanjutnya, mereka berbincang tentang apa yang terjadi hari itu setelah aya membanting stir kearah kanan. Diantara mereka bertiga, tentu saja yang dominan bercerita adalah laras, karena hanya dia yang dalam kondisi sadar setelah kecelakaan itu terjadi.
Laras menceritakan bagaimana kalutnya dia saat melihat kedua temannya berlumuran darah dan dalam kondisi yang tidak sadar. Untungnya anna bisa sadar dengan cepat, sehingga setidaknya pikiran laras hanya akan dipenuhi oleh aya yang betah tertidur di ranjang rumah sakit selama 3 hari lamanya.
Laras juga merasa menyesal karena akibat dia yang meminta untuk take ulang boomerang hari itu, alhasil aya tidak focus melihat jalanan didepannya dan akhirnya kecelakaan.
"oh iya, hp gue mana?" aya tidak mendapatkan eksistensi keberadaan ponsel miliknya sejak ia sadar hampir 4 jam yang lalu.
"ponsel lo retak hebat, makanya gua bawa ke tempat services, katanya sih besok udah bisa diambil. Gue mau hubungin orang tua lo tapi gua sama anna ga punya kontaknya jadinya sampe sekarang mereka belum kami kabarin,"
Aya hanya mengangguk mengiyakan, "gak apa-apa, lagian mereka berdua lagi gak ada di Jakarta, jadi gak papa. Nanti aja gue kabarin kalau ponsel gue udah bener lagi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
unfinished; jaemin [on going]
Teen Fictionaya tidak mengerti. bagaimana mungkin sebuah kisah dipaksa untuk selesai -bahkan disaat kisah itu belum dimulai? ini mungkin bukanlah kisah yang memiliki akhir yang bahagia. jadi, jangan terlalu berekspektasi, ya? 2021 © sealenophile