3] MERTUA IDAMAN

18 8 30
                                    

一 belajar menerima diri sendiri.

•kidal.

⛓️⛓️⛓️

-author pov-

Setelah kenalan dengan anak Marjan dan makan bakso bersama, untuk pertama kali nya, Syifa pulang diantar oleh Kidal. Lelaki yang ditemui di angkot, hari itu.

"Ham, minjem motor." ucap Kidal pada Irham yang sedang memotong kuku

"Pek." jawab Irham yang masih fokus pada kuku nya.

"Mana koncina?"

"nyantel di motor nya."

"Abis ini mau kemana Ham?"

"Bawa sok, ane ga pulang, mother father and all my family lagi ke Braga."

"Dih, blagu sampe pake bahasa Jerman segala,"

"Pentingnya belajar a-i-u-e-o sejak dini,"

"Ngga saya mah belajar nya bukan a-i-u-e-o, tapi a-eb-ec-ed"

"Pantes, tolol!"

Kidal mengusap kasar wajah nya, ish!

"Biasa aja dong! Jangan muncrat." ucap Kidal

"Ngana yang muncrat ontohod."

"Ho'oh, ho'oh... Mau kedepan ora?"

"Ora yeh, di Marjan. Sekarang jadwal nya les ngurus bayi, terus kalo guru nya ga dateng paling ngepet sama Rantot."

"Bagi dua ya hasil nga-babi nya. Motor sama gue pinjam ya? Mau langsung ke si Mamih."

clak

"Anying!" umpat Irham kala kuku nya terpotong lebih, alhasil kuku ia berdarah

"Ssshh, na'am gue na'am." ledek Irham pada Kidal

"Ho'oh na'am" kekeh Kidal

"Hayuh" ucap Kidal pada Syifa

⛓️⛓️⛓️

"Motor kamu ketinggalan?" tanya Syifa pada Kidal yang sedang fokus menyetir

"Ga punya motor" jawab Kidal dengan sedikit kencang

"Hah?"

"Hooh, motor nya dijual, buat nge-modifikasi motor yang ada di Marjan." -Kidal

"Eh? Marjan itu ... nama geng kamu?"

"Marjan mah sirup bulan puasa, geng saya mah namanya TSB Tiga. The Sircle Boy's generasi ke-tiga."

"Siapa ketuanya?"

"Saya. Eh ngga deng, pas TSB satu, itu ketua nya kang Aji. Kang Aji nya nikah, terus diserahin sama Maulana, itu TSB dua. Terus, Maulana ikut pindah sama orang tua nya, ke Jakarta. Akhirnya, kita sertijab, eh yang dipilih buat kaki tangan TSB tiga saya." jawab Kidal dengan panjang lebar

A R G A 87 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang