Tertanda.
Sorry for typo
_______________
Setelah hari dimana Jimin melukai Jungkook, Jungkook tak pernah kembali. Ia meninggalkan Jimin dipagi hari tanpa sepatah katapun, Jimin harusnya senang akan hal itu
Namun....
Entah mengapa ia membencinya
Jimin menatap datar televisi didepannya dengan kosong, sudah seminggu lebih Jungkook pergi tanpa kembali, kehidupan Jimin kembali pada saat dimana Jungkook tak pernah hadir.
Tak ada yang menyiapkannya makan malam ataupun susu kesukaannya, ia hidup seperti yang dia inginkan selama ini.
__________
"Jimin bagaimana keadaanmu?" Tanya Namjoon tiba-tiba, ia tersenyum kearah Jimin yang terdiam mendengarnya. Ia membalas senyum Namjoon "aku baik".
Namjoon tersenyum tipis mendengarnya, ia menyesap segelas tehnya dan mengangguk pelan kearah Jimin "baguslah", Lalu melangkah pergi dari hadapan Jimin yang sedikit bingung dengan sikapnya
Apakah aku baik-baik saja?
Seharusnya aku merasa senang bukan?
Ia sudah tidak akan menganggu hidupku lagi
______________
"Terima kasih, sampai jumpa lagi" Jimin mengambil beberapa kantung belanjanya, ia sudah harus bisa menyiapkan makanannya sendiri dan membeli kebutuhannya sendiri.
Ia membuka pintu minimarket, melihat kembali isi belanjaannya, ketika sudah ia berjalan tanpa memperdulikan sekitar.
Ia terus melangkah hingga langkahnya terhenti ketika matanya melihat sesosok tak asing tak jauh dari ia berdiri. Ia membeku, pegangan pada kantung belanjanya mengerat.
Jadi selama ini ia benar-benar dipermainkan?
Jadi selama ini ia benar-benar hanya dianggap sebagai boneka saja?
Tak jauh dari Jimin berdiri ada Jungkook yang sedang berbicara santai disebuah cafe dengan seorang gadis, bahkan penampilan pria itu benar-benar sempurna, ia seperti ingin melamar perempuan itu.
Wajah Jimin seketika menggelap, ia langsung berbalik dan pergi dari sana tanpa memperdulikan Jungkook yang masih mengobrol dengan perempuan itu sambil sesekali mengesap kopinya.
Mengapa ia?
Mengapa Jungkook memilihnya?
Mengapa?
Jika semua hanya berakhir ia yang dirugikan lebih baik pria itu tak pernah tertarik padanya
Apa yang harus ia lakukan?
Ia bisa memilih orang lain namun ia memilih dirinya!
Jimin terduduk didekat pintu dengan kantung belanjaannya yang berserakan didepannya, ia terduduk lesu dengan sedih menatap ruang apartemennya.
Ini yang selama ini aku inginkan bukan?
Baguslah jika ia memiliki orang lain
_____________
"Selamat datang"
Jimin mengangguk pelan pada pria tua didepannya, ketika ia dipersilahkan untuk duduk, ia pun langsung menyamankan dirinya.
Pria itu tersenyum padanya "apa yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin menyewa apartemen"
____________
"Sudah kukatakan padamu! Jangan mendekatinya!" Teriak Jungkook, ia menatap marah pada seorang pria yang tengah menyesap tehnya dengan tenang
"Aku tidak mendekatinya, lagipula aku hanya membantunya Jungkook"
"Kau sialan! Jangan mencampuri urusanku!" Balas Jungkook marah, pria itu mengangkat alisnya dengan senyuman mengejeknya "jika tidak ada campur tanganku, kau tak akan mungkin bisa bersamanya"
Jungkook menatap pria itu dengan geram.
"Oh.. aku dengar-dengar ia akan menyewa apartemen lain, aku rasa ia akan segera pindah" ucap pria itu dengan tenang, Jungkook yang mendengarnya tertegun.
"Sial!" Ia langsung berlari keluar dari hadapan pria itu, yang masih meminum tehnya dengan tenang
"Jeon Jungkook, kau seharusnya tidak menunjukkan kelemahanmu" lirihnya
Drrt...
Pria itu mengambil ponselnya yang berada diatas meja, sebuah nama tertera yang membuatnya terkekeh pelan.
"Pasangan yang merepotkan"
Ia segera menekan tombol hijau dilayar ponselnya, meletakkannya ditelinganya dan tersenyum dengan ramah
"Halo Jimin"
________________
6. 04.2021
Siapa tuh 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Stalker✓️
Fanfiction| Kookmin | Penulis: Ldy_Rw Tags: BXB, BOYS LOVE ⚠️tw // Rape ____________________ Jimin tak pernah merasa setakut ini dalam hidupnya, setiap ia melangkah ia seolah merasa jika ada seseorang yang selalu memeperhatikan setiap langkahnya. Tak ada...