"Loh, kakak sudah pulang?"
Pertanyaan langsung diajukan oleh Jungkook telat ketika dia melihat presensi Jennie. Gadis itu duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton televisi dengan Jungkook disampingnya.
Yang ditanyai pun menoleh, "Kau sudah pulang?"
Jungkook menghela napasnya lelah. Kenapa kakaknya ini malah bertanya balik, bukannya menjawab.
Melihat ekspresi Jungkook yang datar tak mengenakkan itu, Jennie menaikkan alis kirinya.
"Aku sudah pulang dari tadi. Kenapa kakak baru sampai? Harusnya kan tidak selama itu." jawab Jungkook yang memilih untuk mengalah.
"Tidak sampai 2 jam." elak Jennie. "Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu?"
Ekspresi Jennie yang awalnya masih biasa saja sekarang berubah menjadi suram. Melihat itu, Jungkook menggaruk telapak tangannya gugup.
"Apa kelasmu selesai secepat itu, sampai-sampai kau pulang lebih dulu dibanding dengan ku?"
Jungkook mengernyit, "Bukannya aku sudah bilang kalau kelasku hanya berlangsung selama 30 menit? Tadi itu hanya pertemuan singkat."
Suasana hati Jennie semakin memburuk mendengar pernyataan dari Jungkook. Wajah merahnya semakin ditekuk, siap meledakkan amarahnya.
Anak ini benar-benar. batin Jennie.
"A-AKH! SAKIT KAK!"
Teriakan Jungkook menggema keseluruh rumahnya. Dia meringis kesakitan saat Jennie menarik kencang telinga kanannya.
"Kapan kau bilang kelasmu hanya akan berlangsung singkat, hah?! Harusnya kau bilang padaku, sialan! Jika tahu begitu aku akan menunggu dan pulang bersama mu saja dibanding dengan temanmu itu!!!!"
Mendengar omelan dari Jennie membuat Jungkook semakin meringis kesakitan. Rasa sakit nya terasa 2 kali lipat, RIP telinga Jungkook.
Tidak tahan dengan sakitnya, Jungkook menepuk-nepuk pelan agar tangan Jennie yang sedang menarik telinganya itu lepas. "Lepaskan dulu kak. Ini sakit sekali!!!"
Jennie mendengus lalu dia melepaskan cubitannya pada telinga Jungkook. Dia juga tidak tega pada adiknya itu, tapi tetap saja Jennie masih sangat kesal.
Kalau tahu kelas Jungkook hanya berlangsung sebentar, lebih baik Jennie menunggunya saja dari pada harus pulang dengan Taehyung.
"Memangnya kenapa, sih? Kakak juga tidak bertanya tentang jam kelasku." protes Jungkook dengan wajah yang cemberut sambil mengusap-usap telinga yang memerah akibat ulah sang kakak.
Jennie menggertakkan giginya mendengar penuturan bodoh dari adiknya itu. Jungkook menelan ludahnya kasar ketika dia melihat wajah Jennie yang mengerikan itu melirik ke bawah tubuh Jungkook.
Peka dengan ancaman dari kakaknya, Jungkook dengan perlahan merapatkan kedua kakinya. tangannya bergerak menutupi area sensitif yang menjadi kebanggaannya dengan wajah yang mulai pucat namun tetap berekspresi seperti tidak terjadi apa-apa.
Karena Jungkook takut kalau Jennie benar-benar melakukan aksinya, lebih baik dia mengalah sekarang. "Oke-oke. Aku salah. Puas?"
Seringaian pun langsung tercetak di wajah Jennie. Ancamannya yang satu itu sangat ampuh untuk kedua saudaranya. Jennie jadi bangga dengan dirinya sendiri.
"Seharusnya kau bolos saja kalau kelasmu hanya berlangsung singkat. Kalau begitu kan aku tidak harus diantar oleh temanmu itu!"
Jungkook mendelik, "Jangan mengarahkanku ke jalan yang sesat, kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Day
Mystery / Thriller[ HIATUS ] Perjuangan Jennie yang berusaha menghindar dari kejaran mereka, sehingga membuat dirinya selalu berada diambang kematian. | Taennie's fanfiction, baku. | Follow, Vote, and Comment. ©peaceofshyit, 2021