.
.
.Have I ever told you
I want you to the bone?Kok Wendy merasa gak adil ya? Masa semua bakat juga keglowingan diborong semua sama siKaysar
Udah mah tinggi, ganteng, kaya, bisa nyanyi pula.
Listen to me now, babe
I want you to the boneWendy menggerutu kala mendengar suara merdu Kaysar yang keluar dari microfon, cowo itu lagi nyanyi sama band pengiring dicafe ini dan fix no debat suaranya enakeun parah 😢😢😢
Take me home, I'm fallin'
Love me long, I'm rollin'
Losing control, body and soul
Mind too for sure, I'm already yoursHening.
"Wendy ayudita mau gak Lo jadi pacar gue?"
Suara musik tiba-tiba berhenti terganti suara riuh yang langsung terdengar kala suara lantang Kaysar menggema.
Kini semua pasang mata mengarah kearah Wendy yang hanya bisa terdiam dan membolakan mata kala Kaysar dengan ujung jari telunjuknya mengarah tepat kearah Wendy.
"Jir! Malu-maluin banget si?!"
Wendy langsung nutup muka dia pake buku menu, berharap punya jurus teleportasi milik naruto sekarang juga, tapi suara riuh yang memekik itu kian mengencang dan suara langkah kaki kian mendekati.
"Jadi pacar gue mau?"
Wendy langsung menoleh kala suara Kaysar terdengar tepat disebalahnya.
Kaysar tersenyum manis sambil ulur satu tangkai bunga mawar putih yang dia ambil entah darimana.
"Terima! Terima! Terima!"
Penonton makin riuh.
Sebagian ikut greget dan sebagian lagi iri sampe mati.
"Maukan jadi pacarnya aku?"
Wendy makin tertunduk malu.
"Wendy, jadi pacar aku mau?"
"Apa-apaan sih Kay, malu tau"
Wendy masih tertunduk lalu tarik ujung kaos Kaysar buat duduk lagi dan berenti soal tembak menembak konyol dan geli kayak gini.
"Jadi diterima gak nih?"
Tanya Kaysar lagi. Dia masih kekeh pengen denger jawaban langsung dari Wendy.
"Diterima dong ya Wendy, masa nggak"
Kaysar ngusak rambut Wendy lembut, yang mengubuat para penonton dadakan itu menahan jerit pengen digituin juga.
"Mau ya, jadi pacar aku?"
Kaysar kini belutut dengan sebelah kaki, masih dengan setangkai bunga yang dia genggam.
Wendy terdiam, kedua pasang mata mereka bertemu.
"Mau ya?"
Dengan anggukan kecil, akhirnya Wendy raih bunga mawar itu.
Kaysarpun tersenyum.
"Asli nih ya?"
Tanyanya sekali lagi
"Iya"
Wendy kali ini bersuara, dan mengangguk kembali.
"Yes"
Kaysar langsung tarik tangan Wendy dan melukin tubuh gembil sang kekasih dengan senang.
Semua penonton bertepuk tangan, saling melempar siulan, juga ucapan selamat. Gak sia-sia mereka datang kesini terus disuguhi acara drama romansa secara langsung.
.
.
.
"Yang""Bby"
"Cinta"
"Bubu"
"Bae"
"Bunda"
"Apaan sih!"
Wendy cubit kulit pinggang Kaysar kala Kaysar terus menerus memanggilnya dengan sebutan-sebutan yang aneh.
"Makanya kalo dipanggil tuh nyaut"
Dari depan Kaysar nengok dikit kearah Wendy, lalu narik tangan lembut itu buat melukin dia lebih erat lagi.
"Ya habisnya kamu, manggilinnya pake sebutan yang aneh-aneh"
"Aneh darimananya sih? Itukan panggilan khusus tanda spesial gitu"
"Ya jangan kayak tadi juga, geli!"
"Ya terus mau dipanggil apa?"
"Biasa ajalah, gak usah aneh-aneh"
"Tapi aku maunya panggil kamu sayang, gimana dong?"
"Dih! Nggak, nggak! Apaan sayang-sayang emang aku gorengan yang jatoh apa? Dipanggil sayang"
"Ya bukan sayang yang kayak gitu juga. Sayang yang cinta, sayang yang suka, sayangnya Kaysar"
"Dah ah! Jangan ngomong terus, fokus fokus! Nabrak keong jatuh loh kita"
Kaysar meringis lalu tertawa kecil.
Motor metik itu kembali membelah jalanan malam hari yang dingin namun terasa hangat karena ada dua gunung kenyal yang menempel erat dipunggung gagah milik Kaysar ehe.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wendy sikentang 🍓 Taehyung ♡ Wendy
Short Story"Lo, maunya apa sih? Gangguin gue mulu?! Suka lo sama gue?!" Taehyung ♡ Wendy