di pagi yang cerah begini, senku sudah merasa waswas. firasat buruk sudah dirasakannya semenjak dia bangun tidur tadi.
matanya melirik ke sekelilingnya. angin yang bertiup sepoi-sepoi, suasana rumah yang tenang, dan gen yang sedang membaca buku.
senku menghela nafas. fyuh, hal buruk apa yang bisa terjadi di hari yang damai ini?
setelah lama menggeluti kegiatan masing-masing, sebuah bunyi yang tidak diinginkan menusuk telinga.
gen bangkit dari duduknya. "ah, aku aja yang angkat, senku-chan."
senku hanya memperhatikan dari tempat duduknya. gen yang dengan ceria menyapa seseorang diujung lain telepon, dan raut wajahnya yang tiba-tiba berubah.
hah? tunggu sebentar.
"senku-chan," gen berbisik kecil. "ini mama."
benar firasat senku.
••
"ga usah dihiraukan, lah."
"lho, kan mama bilang menghadap kesana sekalian bawa aku."
senku memijat keningnya. pusing sudah kepalanya. bagaimana tidak? sang ibunda tiba-tiba saja menelepon dirinya dan memintanya segera menghadap serta membicarakan masa depannya dengan gen.
kenapa buru-buru sekali, sih? senku kan masih ingin menikmati masa-masa yang damai dengan gen. berdua saja.
rambut gen diusap-usap. "udah biarin aja."
"senku-chan, peduli lah sedikit."
••
YOU ARE READING
cheezy peazy.
Cerita Pendek❝i'm not usually religious, but when i saw you, i knew you were the answer to my prayers.❞