6. Jangan Bego!

2.7K 325 46
                                    

Polisi masih menyelidiki kematian mama Hanzel dan juga masih sibuk mencari keberadaan papa Hanzel yang kabur dari penjara.

Dua menit lagi jam istirahat berbunyi. Mata Rain tak lepas dari Hanzel, gadis yang duduk di sebelahnya itu seperti tak memiliki semangat dalam hidupnya. Rain merasa iba dengan sahabatnya itu.

"Bu saya izin ke toilet," ucap Hanzel.

"Iya silakan."

Hanzel keluar dari kelas, pikirannya tengah kacau sekarang. Bukannya pergi ke toilet Hanzel justru pergi ke atas rooptof.

Hanzel terus berjalan ke depan dengan pandangan kosong.

***

Bel istirahat berbunyi. Rain khawatir dengan Hanzel yang tak kunjung kembali, dia takut sahabatnya itu terkena bullying lagi.

Rain keluar dari kelas untuk mencari Hanzel.

"Ada yang mau bunuh diri," teriak salah satu murid.

Rain langsung menatap ke atas. "Hanzel!"

Nathan dan Cakra yang baru keluar kelas langsung lari ke atas. Sesampainya di atas mereka melihat Hanzel yang terus berjalan ke depan.

"Hanzel stop, please stop. Jangan maju lagi," ucap Nathan.

Hanzel kembalikan tubuhnya, ia melihat Cakra dan Nathan.

"Kenapa kalian di sini? Apa kalian pikir aku akan loncat? Kalian tenang aja aku cuma ingin liat pemandangan," ucap Hanzel, berbohong.

Hanzel kembali kembalikan badannya dan kembali melangkahkan kakinya.

"Kalian lihat pemandangan di sini sangat indah."

Air mata Hanzel mulai membasahi pipinya, dia sudah cape dengan semua ini.

"Zel, stop. Please dengerin gue Zel, lo diem di situ," ucap Nathan.

Hanzel tak menghiraukan ucapan Nathan.

"Udahlah Nat, biarin aja. Biarin dia loncat. Asal lo tahu Zel, di luar sana banyak yang sedang ngalamin masalah yang lebih berat dari lo, tapi mereka nggak sebagi lo. Mereka coba cari jalan keluar dari masalah mereka, bukan jalan pintas kaya gini dan lo perlu tahu nyokap lo pasti sedih ngelihat lo kaya gini, dan kalau lo loncat dan mati lo nggak bakal ketemu sama nyokap lo," ucap Cakra.

Nathan terkejut dengan Cakra yang tiba-tiba berbicara kalimat yang panjang.

Hanzel memberhentikan langkanya. Benar kata Cakra, mamanya pasti akan sedih jika dia benar-benar loncat dari sana.

Rain yang baru sampai di rooptof langsung memeluk tubuh Hanzel. Rain kini sangat sedih dan marah melihat sikap bodoh sahabatnya.

Rain melepas pelukannya dari Hanzel. "Lo tuh apa-apa Zel? Lo pikir masalah lo selesai dengan bunuh diri?"

Hanzel terduduk kakinya lemas. "Gue cape Rain, gua nggak punya siapa-siapa lagi."

"Lo punya gue Zel, gue kecewa liat lo kaya gini. Jangan coba hal bodoh kaya tadi, gue nggak mau lo terluka," ucap Rain.

Rain kembali memeluk Hanzel.

Tak Tergapai [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang