3.

774 85 10
                                    


"Lesu banget, Na." Kata Joy.

Joy ini temen deket gua di kampus. Gua nggak sekampus sama Yerin, jadi gua nggak bisa ketemu sama dia setiap hari. Beda sama Joy yang kalo di kampus selalu berdua.

Gua tersenyum lebar agar nggak terlihat lesu di kampus. Tapi, Joy malah memberi tatapan curiga pada gua setelah gua tersenyum lebar.

"Kalo gua bilang gua putus, lu percaya nggak?" Tanya gua yang menjeda sesi makan gua.

"Hah?! Demi apa?!" Tanya Joy dan gua hanya bisa menganggukkan kepala gua.

Dada gua terasa nyeri kalo mengingat kejadian kemarin. Ada rasa bersalah dalam diri gua karna ternyata gua terlalu sibuk dan nggak bisa meluangkan waktu sedikit buat Farell.

Tapi, sekarang gua nggak bisa apa-apa karna gua juga udah ngelepas Farell sepenuhnya buat perempuan itu dan gua juga udah berjanji buat nggak mikirin Farell lagi. Walaupun nggak gampang.

"Hoy!"

Gua tersentak melihat kedatangan Hoshi bersama tiga temannya. Tanpa seizin gua, mereka berempat duduk di meja gua. Tapi, gua juga nggak masalah kalo mereka emang pengen gabung sama gua.

"Udah baikan?" Tanya Hoshi, gua mengangguk.

Padahal sebenernya gua sama sekali belom membaik. Masih banyak memori yang harus gua hapus dari galeri gua atau bahkan yang ada di kamar gua. Kalo perlu gua bakar semua pemberian busuk dia.

"Kemaren dia nyiduk Farell selingkuh pas bareng gua. Gua yang ajakin dia malahan. Awalnya nggak percaya, eh ternyata gua yang bener." Kata Hoshi pada Joy dengan enteng.

"Sumpah?! Kok lu bisa tau?" Tanya Joy.

"Mending nggak usah ngomongin ini dulu yuk. Kita makan aja dulu." Kata gua.

Hoshi langsung berdiri dan menarik salah satu temannya. Kalo gua nggak salah inget, nama temennya itu Jihoon. Lee Jihoon.

Setelah Hoshi pergi, di meja makan langsung hening karna nggak ada satu pun dari kita yang mau buka suara. Kalo diliat-liat, tiga temennya Hoshi ini juga sama kayak Hoshi. Nggak bakalan mulai ngomong duluan sama orang baru. Tapi, aslinya bawel.

Darimana gua tau mereka bawel?

Di perjalanan kemaren Hoshi bener-bener nggak berhenti ngomong dan nyeritain semuanya. Dari silsilah keluarga dia sampai keluarga temen-temennya sendiri.

"Gua Ariana. Terserah mau panggil apa aja. Yang ini namanya Joy." Kata gua yang berusaha memecahkan keheningan di antara kita berempat.

"Gua Jun."

"Gua Wonwoo."

Semuanya hanya menganggukkan kepalanya setelah sesi perkenalan singkat ini. Untungnya nggak lama setelah itu Hoshi dan Jihoon balik sambil membawa makanan.

"Abis pulang, kita jalan yuk." Ajak Hoshi.

"Duh, gua-"

"Ayo! Na, lu mesti ikut pokoknya. Lu mesti cari kesibukan. Lu jangan diem-diem di rumah doang mikirin bastard itu!" Kata Joy yang memotong omongan gua.

Gua diam sebentar lalu melihat Joy dan Hoshi secara bergantian. Akhirnya gua menganggukkan kepala gua menyetujui ajakan Hoshi tersebut.

"Lu ngajakin kita juga apa nggak?" Tanya Wonwoo.

"Nggak usah sok nanya. Udah tau gua bakal ngajak lu semua, biar nggak pada diem-dieman begini. Lu bertiga nggak usah pada kaku kalo di sebelah cewek." Oceh Hoshi.

Comfort ; HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang