9.

482 56 0
                                    


Setelah ganti baju, gua langsung lompat ke atas ranjang dan menatap langit-langit kamar. Gua masih mengingat kejadian di tongkrongan Hoshi sama Farell tadi.

Hoshi langsung nganterin gua pulang setelah gua ngobatin luka di bibirnya itu. Di perjalanan pun dia nggak banyak ngomong kayak biasanya. Padahal gua berharap dia mau cerita sedikit soal hubungan dia sama Farell.

Padahal seminggu lebih gua udah ngerasa tenang banget karna udah nggak berurusan sama Farell lagi. Tapi, hari ini dia berulah dan ngasih tau gua kalo Hoshi itu musuhnya.

Selama di sekolah pun gua nggak pernah tau kalo mereka berdua musuhan. Gua cuma pikir mereka berdua nggak kenal satu sama lain dan nggak punya masalah apa-apa di masa lalu. Farell juga nggak pernah cerita apa-apa ke gua.

"KAK! Makan yok!"

Gua bangun saat Yeri menerobos masuk ke kamar gua tanpa seizin gua. Dia duduk di samping gua dan memeluk lengan gua. Bisa gua tebak dia mau sesuatu dari gua.

"Pesen pizza yuk, Kak." Kata Yeri, gua hanya menganggukkan kepala gua.

"Pesen aja sendiri. Nanti gua yang bayar." Kata gua.

Yeri langsung tidur di atas ranjang gua sambil memesan pizza yang dia mau. Entahlah, gua lagi nggak mood buat heboh bareng Yeri sekarang.

Di otak gua masih mikirin soal Hoshi sama Farell. Kalo bisa lupain masalah ini, gua pengen lupain masalah ini buru-buru. Tapi, masalahnya gua juga jadi terlibat.

Belom lagi gua kepikiran banget sama kata-kata Hoshi di rumah Yerin waktu itu. Nggak mungkin kan Hoshi beneran suka sama gua? Selama ini emang cuma sekedar becandaan dia doang, kan?

Gua mengacak-acak rambut gua frustasi karna membayangkan kalo Hoshi beneran suka sama gua. Kayaknya nggak mungkin. Gua juga nggak mau geer atau baper sama becandaan dia.

"Lu kenapa, Kak? Kusut banget kayaknya hari ini." Tanya Yeri.

"Nggak kenapa-kenapa." Jawab gua sambil kembali mengambil posisi tiduran di atas ranjang.

Berkali-kali gua mengecek ponsel gua dengan harapan Hoshi ngechat gua atau semacamnya. Biasanya Hoshi bakalan ngechat gua atau sekedar ngirim video lucu di dm gua.

"Kok Kak Hoshi nggak mampir sih tadi?" Tanya Yeri.

"Buru-buru kali." Kata gua.

"Padahal gua pengen banget main sama dia juga." Kata Yeri.

Kalo diliat-liat sikap Yeri ke Farell sama sikap Yeri ke Hoshi itu beda banget. Dari awal Yeri bilang dia nggak cocok sama Farell dan ngerasa Farell itu nggak bener. Cuma gua nggak percaya sama dia karna gua cuma nganggep Yeri suka julid. Ternyata dia bener.

"Lu berdua deket, ya?" Tanya Yeri.

"Nggak anjir! Gua sama dia temenan deket doang." Jawab gua.

Yeri langsung bangkit dari tidurnya dan menatap gua dengan tatapan nggak percaya. Dia memukul muka gua dengan bantal kepala berkali-kali.

"Dia pasti nggak nganggep lu temen doang. Masa nggak paham gerak-gerik cowok sih?" Kata Yeri.

Adik gua yang ini kayaknya paham betul sama sifat-sifat cowok. Entah berapa laki-laki yang udah ditaklukin sama dia. Dari cowok baik sampai cowok bandel pun suka sama dia.

"Tapi, emang gua temenan doang." Kata gua.

"Iya, temenan. Itu langkah awalnya. Abis itu makin deket, pdkt, jadian." Kata Yeri.

Gua menggeleng tak setuju sama omongan Yeri tersebut. Kalo misalnya selama ini Hoshi bilang dia suka sama gua, mungkin itu emang cara dia becanda aja. Bukannya banyak cewek sama cowok yang becandanya kayak begitu?

Comfort ; HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang