17.

392 51 0
                                    


"Jadi dia juga PHO-in lu?" Tanya Joy, gua menganggukkan kepala gua.

Joy membuang nafasnya dengan kasar lalu duduk di samping gua. Dia mengusap-usap lengan gua juga air mata gua yang jatuh. Ya, gua menangis cuma karna masalah ini.

"Kalo misalnya emang lu kecewa sama dia, yaudah. Kalo lu nggak mau liat muka dia untuk sementara juga nggak apa-apa. Tapi, lu tetep lu harus ngomong sama dia." Kata Joy.

"Gini deh, Na. Gua tau Hoshi salah, tapi lu liat deh sekarang. Dia tulus kok sama lu, Na." Kata Joy.

Gua terdiam mendengar kata-kata Joy barusan. Ya, ada benernya juga kata-katanya. Tapi, gua masih belom bisa buat ketemu sama Hoshi. Entah lah, kalo kecewa sama orang biasanya gua sampe nggak mau ngeliat mukanya.

Ponsel gua terus berbunyi, ada panggilan masuk dari Hoshi. Dia juga nggak berhenti ngirim pesan ke gua menanyakan kenapa gua tiba-tiba ngejauhin dia.

"Besok lu ngobrol ya sama dia. Ya, terserah hubungan lu berdua lanjutnya kayak gimana. Tapi, seenggaknya diomongin aja dulu." Kata Joy.

Sebenernya gua nggak yakin buat ngomongin masalah ini sama Hoshi besok. Tapi, gua udah terlanjur menganggukkan kepala gua dan Joy akhirnya mengirim pesan ke Hoshi buat datang ke rumah Joy besok.

Ding dong!

"Ah! Itu Hoshi, ya?"

"Bukan, itu Wonwoo. Kayaknya dia juga mau ngomong sama lu deh." Kata Joy sambil berdiri.

Tanpa seizin gua, Joy pergi meninggalkan gua sendirian di kamarnya untuk membukakan pintu buat Wonwoo. Gua takut kalo misalnya nanti Wonwoo malah bawa Hoshi. Toh dia temenan deket sama Hoshi dan bisa aja dia mau bantu Hoshi.

Nggak lama, Joy kembali ke kamarnya dan memberi kode pada gua supaya gua turun ke bawah untuk menemui Wonwoo yang ada di ruang tamu.

"Kenapa?" Tanya gua.

"Kenapa? Orang gua mau main doang." Kata Wonwoo sambil membuka toples berisi kue kering.

Joy menggelengkan kepalanya, artinya Wonwoo baru aja berbohong. Gua menoleh ke kanan dan ke kiri karna takut tiba-tiba Hoshi muncul. Ya, namanya juga Hoshi. Dia bisa ngelakuin apa aja.

"Kenapa? Nyariin Hoshi?" Tanya Wonwoo dengan santai.

"Tenang aja. Dia lagi di rumahnya bareng Jun sama Jihoon. Mereka berdua nemenin Hoshi galau." Kata Wonwoo.

Gua mengerutkan alis gua, "Kenapa harus dia yang galau? Bukannya gua? Emang gua apain dia?" Tanya gua kesal.

Wonwoo menutup toples berisi kue kering itu dan menatap gua dengan serius. Ah, kenapa mukanya Wonwoo itu galak banget sih? Gua jadi takut sendiri ngeliat mata dia.

"Hoshi nggak tau lu kenapa." Kata Wonwoo.

"Gua kira dia sadar apa salahnya." Kata gua.

Tadinya gua kira Hoshi nyamperin Maddy dan gua pikir Hoshi sempet ngobrol sama Maddy. Gua nggak tau dia langsung ngejar gua sampai di rumah tadi.

"Ya, makanya lu kasih tau biar enak. Biar bisa selesai juga masalahnya." Kata Wonwoo.

"Tapi, gua udah kecewa." Kata gua.

"Ya, apa dulu masalah lu? Kalo diomongin kan nanti lu bisa tau kenapa Hoshi ngecewain lu. Apa alesannya sampe dia bikin lu kecewa." Kata Wonwoo.

Rahang gua mengeras saat sadar kalo Hoshi cuma peduli sama dendamnya ke Farell tanpa mikir ada orang yang bakalan disakitin. Sekarang gua malah deket sama orang yang ngerusak hubungan gua.

Comfort ; HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang