11.

439 60 1
                                    


"Anak-anak emang pada main ke mana sih?" Tanya gua pada Joy.

Karna empat cowok itu sekarang lagi main entah ke mana, jadinya gua sama Joy hari ini cuma nongkrong di cafe sambil ngerjain tugas. Dari mereka berempat nggak ada yang mau ngasih tau kenapa mereka pergi dan nggak ngajak gua atau Joy.

Katanya Joy udah nanya Wonwoo, tapi Wonwoo nggak ngasih tau Joy sama sekali. Gua juga udah nanya Hoshi dan juga nggak dapet jawaban.

"Lu nggak kepikiran gitu mereka ngapain berempat? Soalnya mereka mainnya rahasiaan gini. Kan gua jadi curiga." Kata gua.

"Nggak tuh." Kata Joy sambil menutup lapotpnya.

Joy melirik jam tangan dan memghembuskan nafasnya dengan kasar. Karna dia udah menutup laptopnya, gua pun ikut menutup laptop gua dan langsung menghabiskan kopi gua.

"Gua mampir ke rumah lu dulu, ya. Tepar soalnya." Kata Joy, gua pun mengangguk.

Dari kemarin Hoshi udah bilang dia nggak bisa jemput gua dan artinya gua harus berangkat ke kampus naik motor. Jadi sekarang gua dan Joy udah ada di parkiran motor dan siap untuk pulang ke rumah.

Gua rasa Joy kecapean banget sampai dia naruh dagunya di atas pundak gua dan memeluk gua dari belakang. Sekarang gua jadi berasa pacaran sama Joy.

Kurang dari 30 menit, gua dan Joy akhirnya sampai di rumah gua. Karna garasi gua ditutup, jadi gua hanya memarkirkan motor gua di depan garasi. Gua juga nggak tau kenapa garasi gua ditutup siang-siang gini.

Setelah memarkirkan motor, gua membangunkan Joy yang masih memeluk gua. Senyaman itu kah badan gua sampai dia pules kayak begini? Bisa-bisanya dia nggak jatoh dari motor tadi.

"Lu pules?" Tanya gua.

"Nggak. Kalo gua pules, gua udah jatoh kali." Kata Joy sambil turun dari motor gua.

Setelah mengambil barang-barang di dalam bagasi motor, gua dan Joy langsung berjalan masuk ke dalam rumah gua.

"SURPRISE!"

Mulut gua terbuka lebar melihat Hoshi, Wonwoo, Jun, dan Jihoon yang udah ada di dalam rumah gua dan hebatnya lagi rumah gua di dekor seakan-akan ada pesta ulang tahun.

Masalahnya gua nggak ulang tahun hari ini. Gua juga sama sekali nggak tau apa yang udah gua lakukan akhir-akhir ini sampai mereka bikin surprise buat gua. Bahkan nggak ada prestasi yang gua capai juga akhir-akhir ini.

"Ini dalam rangka apa?" Tanya gua.

"Nggak dalam rangka apa-apa." Jawab Hoshi sambil terkekeh.

Gua hanya bisa menggelengkan kepala gua saking pusingnya sama kelakuan Hoshi. Maksud gua, mereka seniat itu ngedekor tembok rumah gua dan ngebawa cake ke rumah gua.

"Kak Hoshi baik banget, ya!" Kata Yeri yang tiba-tiba muncul.

"Baik sih iya, cuma masalahnya gua jadi bingung kenapa tiba-tiba ada surprise." Kata gua.

Jun mempersilahkan gua duduk seakan-akan dia yang punya rumah ini. Anehnya gua juga malah ngikutin perintah dia.

Di sini juga Joy keliatan santai-santai aja. Kayaknya mereka udah sekongkol. Makanya Joy juga sama sekali nggak curiga mereka main tanpa ngajak gua sama Joy.

"Hidup gua jadi makin asik semenjak temenan sama lu, Ci." Kata Joy.

"Iyalah gua asik. Emang Wonwoo." Kata Hoshi.

"Nggak usah mulai duluan. Lu selalu kalah sama gua." Kata Wonwoo.

Gua masih membeku dan menatap mereka satu per satu. Gua masih nggak paham apa faedahnya mereka bikin surprise ini. Mereka sama aja buang-buang duit buat bikin surprise ini. Bukan cuma duit, tapi tenaga sama waktu.

Comfort ; HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang