Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan, bukan tujuan. Seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal, lalu kisah akan selesai disebuah titik akhir.
Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatn...
⍟ Pada setiap kesulitan pasti ada kemudahan, mudah menyerah misalnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zahengdra Ganar Mahardika, remaja absurd yang memiliki ketertarikan pada hujan.
Sebagai manusia tampan rupawan, Ganar terlahir sebagai anak ketiga dari 4 bersaudara. Seperti yang kalian tahu, Ganar memiliki dua kakak yang terlahir lebih dahulu darinya dan juga si bungsu.
Mereka semua tumbuh besar dikeluarga sederhana yang membuat mereka paham akan arti dari sebuah keharmonisan, kenyamanan, dan kebahagiaan.
Namun sayang beribu-ribu sayang, 5 tahun silam, mereka harus merasakan kehilangan yang mendalam. Yaitu kehilangan sosok Bapak yang merupakan kapten perjalanan hidup mereka.
Bapak meninggal bukan karena sakit, melainkan karena insiden kecelakaan yang menimpanya, dan salah satunya juga karena 'takdir.
Pekerjaan Bapak pada saat itu sebagai sopir mobil fuso (muatan besar). Kebetulan mobil fuso tersebut adalah miliknya sendiri. Penghasilan sebagai sopir mobil tersebut lumayan cukup untuk biaya pendidikan anak-anaknya sampai bisa kuliah.
“Bapak pengen anak-anak bapak semuanya jadi sarjana. Pekerjaan dan resiko apapun yang nantinya menimpa bapak saat bapak bekerja, itu semua bagian dari perjuangan bapak untuk menjadikan kalian semua berguna bagi masa depan. Bapak semata-mata bilang begini karena bapak sama ibu cuma lulusan SD. Bapak nggak pengen kalian seperti kami, jadi bapak akan berjuang untuk pendidikan kalian.” — Bapak.
Setelah kejadian itu mereka hanya mempunyai Ibu seorang diri di dunia ini. Mereka berjanji akan selalu menjaga Surga-Nya itu sampai maut memisahkan. Kesedihan sudah pasti selalu dirasakan dan kita hanya bisa mendoakan yang terbaik, Al-fatihah untuk Bapak.
🖇️
Mari berkenalan lebih dekat dengan keluarga ini.
1. Si Sulung ; Arsa Leonardo Irawan, 25 tahun. Bapak, Ibu, serta adik-adiknya memanggilnya Leo. Leo ini manusia paling tinggi dikeluarga, tingginya sekitar 183 cm.
Tidak hanya mengandalkan tinggi tubuhnya saja, Leo juga dikaruniai wajah tampan. Kalau kata Ibu, anak yang paling tampan itu ya Leo.
Namun sayangnya, kalian tidak ada kesempatan untuk menggaet Leo. Ya, karena Leo sudah ada yang punya, ehehe.
Terhitung sudah hampir lima tahun lamanya Leo menjadi anak rantau di negeri orang. Gaji yang lumayan besar membuat Leo bertekad untuk kerja jauh demi keluarga. Apalagi mencari kerja di jaman sekarang sangat susah. Leo tidak ada pilihan lain selain merantau.
