Kembali up lagi🤩
Tandai typo ya❤️
Happy Reading 💙
Keluarga Aksa tiba pada keesokan harinya pukul 06.00. Mereka beristirahat di rumah Salsa terlebih dahulu sekaligus bersiap-siap untuk ke rumah Dera. Ada 4 mobil yang sudah terparkir rapi dipekarangan rumah Salsa, salah satunya adalah mobil Aksa kemarin.
"Ini bu ada oleh-oleh untuk keluarga, nanti dibagi sendiri ya." Ujar Bunda Tere kepada Bu Dewi, Ibu Salsa.
"Ya ampun bu, kok malah jadi ngerepotin." Bu Dewi menerima satu kardus besar dari calon besannya itu dengan sungkan.
"Nggak ngerepotin kok bu, malah kita terima kasih sekali sudah disediakan tempat." Tere kembali menimpali.
"Maaf lho ini kalau rumahnya berantakan dan sempit." Bu Dewi kembali berujar. Bu Dewi kemudian melihat ke arah ruang tamu rumahnya yang sudah penuh. Kursi-kursi yang disediakan penuh terisi keluarga calon besannya.
"Nggak apa-apa bu, ini juga sudah cukup kok."
"Bun, Arel sudah selesai mandi." Teriak Arel yang baru keluar dari kamar mandi. Tere hanya mengelengkan kepala melihat tingkah keponakannya ini, heran. Dimanapun dia berada tidak pernah teriakan mautnya tidak terdengar.
"Arel, ini rumah orang. Kebiasaan teriak-teriak mulu." Tegur Tere. Sedangkan yang ditegur hanya cengegesan memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Nggak heran Re, kan anak Ambar." Sambar Nela.
"Heh, gitu-gitu juga ponakan kamu ya." Protes Ambar tidak terima.
"Mama-mama yang cantik, ini rumah orang. Malu lho sama yang punya rumah." Sela Leo menengahi perdebatan keluarganya, karena jika tidak bisa dipastikan akan berlanjut hingga nanti malam.
"Ya sudah bunda mau mandi dulu." Sambung Tere.
"Maaf ya bu, kalau kita malah buat berisik disini." Ujar Kris selaku yang tertua di keluarganya.
"Ndak apa-apa pak. Anggap saja rumah sendiri, walaupun kecil." Balas Bu Dewi.
Keluarga besar Aksa bersiap-siap untuk pergi ke rumah Dera. Mereka menggunakan pakaian dengan warna senada, dan model yang disesuaikan selera masing-masing keluarganya, hasil rancangan Tere. Selesai sarapan, tepat pukul 10.00, keluarga Aksa berjalan ke rumah Dera dengan ditemani Salsa. Ibu Salsa sendiri sudah duluan ke rumah Dera untuk membantu di sana.
*
Keributan juga terjadi di rumah kecil Dera. Sejak matahari belum terbit semua sudah disibukkan dengan urusan masing-masing. Dera sedang dirias oleh penata rias yang sudah disewa oleh ibunya Salsa. Dera memakai simple kebaya hasil rancangan Tere, yang dibawa sebelum pulang kemarin. Evan juga sudah rapi dengan kemeja batik yang sama dengan keluarganya, seragam pesanan Dera kepada supplier jualannya. Bocah kecil itu terlihat semakin mengemaskan dengan batik yang dipakainya.
Di dapur rumah Dera sudah berkumpul tetangga-tetangganya yang akan membantu menyiapkan semua keperluan lamaran nanti. Bu Wati, Ibu Dera sibuk mondar-mandir mengecek apakah semua sudah siap atau belum, mulai dari makanan, tempat tamunya nanti akan duduk, hingga tampilannya sendiri dan keluarganya.
"Bapak, kerah bajunya mbok ya dibenerin sendiri." Ujarnya sambil membenarkan kerah kemeja batik suaminya.
"Nduk itu celana suamimu sudah disetrika belum?" tanya Bu Wati lagi pada menantunya. "Sama itu Rian sudah mandi belum?" tanyanya lagi setelah melihat cucunya sedang bermain bersama Evan.
"Ibu tenang bu, semua sudah siap." Dera mencoba menenangkan ibunya yang terlihat gelisah sejak tadi.
"Iya ibu tenang saja. Kan sudah banyak yang bantu. Sekarang ibu duduk, tarik napas dalam-dalam dan minum." Saras menyodorkan minuman untuk mertuanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERAKSA (Selesai)
Diversos#1 in Singleparent 02/11/021 Dera, gadis yang baru saja menamatkan pendidikan SMA harus menerima kenyataan pahit yang menimpa dirinya. Hamil diluar nikah oleh pacarnya yang tidak mau bertanggungjawab dan membuat keluarganya menjadi gunjingan masyara...