They Say Love is Blind, Oh, Baby You So Blind!

5K 337 14
                                    

Terinspirasi dari lagu G-Dragon - That XX

***

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh sore. Meskipun langit musim panas masih terang, tapi tetap saja tak ada penghuni kampus yang  betah berlama-lama berdiam disana. Terlebih lagi di musim panas ceria seperti sekarang.

Tapi itu pengecualian untuk gadis manis dengan surai merah muda. Gadis yang bernama Sakura itu tengah duduk disalah satu bangku taman kampus dengan gelisah. Sesekali mata emerald nya melirik jam tangan dan ponselnya bergantian.

"Sudah kuduga kau masih disini..." Suara berat dari belakang Sakura terdengar tak senang.

Sakura berbalik dan langsung tersenyum manis. Sangat manis hingga membuat orang itu nyaris gila melihatnya.

"Sasuke..." Panggilnya lega.

"Kau menyukai kehadiran ku disini?" Tanya Sasuke datar. Ada nada arogan yang terselip disana.

Sakura mengangguk bersemangat. "Uhm... Aku jadi tak sendirian lagi."

"Ayo pulang..."

"Tapi..."

Mata Onyx Sasuke menyipit tak senang. "Masih menunggunya, hn?"

Gadis itu hanya menunduk memandangi sepatunya. Tak berani membalas tatapan tajam milik sahabat kecilnya itu.

Meskipun gadis itu tak menjawab, tapi Sasuke mengerti. Dia terlalu mengenal Sakura.

"Mau menunggu sampai kapan?" Tanya sasuke, bersusah payah menahan kejengkelannya agar tak menbentak gadis didepannya ini.

Sakura masih menunduk, menolak untuk menjawab.

"Dia tak akan datang." Tegas Sasuke muak.

"Dia pasti datang." Sakura mendongak, menatap Sasuke dengan raut kecemasan yang nyata. "Apa terjadi sesuatu yang buruk padanya?

"Sesuatu yang buruk yang bisa terjadi padanya hanya dia sedang berkencan dengan wanita lain dibelakang mu."

"Berhenti menjelek-jelekkan Sasori seperti itu, Sasuke..." Jawab Sakura malas. Entah sudah berapa kali dia mendengar Sasuke mengatakan hal buruk tentang kekasihnya.

Onyx itu menyipit disertai decakan kesal. "Buka matamu Sakura!" Bentaknya.

"Kau pikir saat ini aku sedang memejamkan mata?" Tanya Sakura dengan nada tinggi.

"Semua orang tau! Hanya kau yang tak tau seperti orang buta!" Sembur Sasuke tajam

"Aku tak pernah melihatnya!" Bantah Sakura

"Tentu saja... Karena saat dia berselingkuh, dia akan membuat mu menunggunya seperti orang bodoh seperti sekarang."

"Berhenti mengada-ada..."

"Semua orang tau Sakura, hanya kau yang tak pernah tau. Ino bahkan sudah mengatakannya pada mu berkali-kali!"

"Itu karena dia tak menyukainya. Sama seperti mu!"

Sasuke kembali berdecak. Sungguh sulit membuka mata wanita yang sedang jatuh cinta ini. "Kau bisa tanyakan pada Naruto."

"Dia sahabatmu. Tentu saja dia akan membelamu."

Sasuke kembali berdecak, tak habis pikir akan keteguhan hati Sakura. Seandainya saja... Sasuke menghela nafas, membuang pikiran itu jauh-jauh.

"Tanyakan pada Deidara..." Sasuke menyeringai miring. "Ah, dia sahabat Sasori bukan? Tentu saja dia akan menutupi bangkai yang disembunyikan sahabatnya." Sindir Sasuke.

Sakura memalingkan wajahnya. Menyembunyikan air mata yang mulai menggenang dimatanya. Uchiha dan mulut pedas mereka!

"Terserah kau saja. Aku pulang..."

Sakura kembali menatap Sasuke sebal. Ingin hati menahannya agar tetap disini, tapi Sakura masih terlalu kesal dengan ucapan Sasuke.

Tak apa, Sasori sebentar lagi pasti datang. Pikirnya yakin.

Sakura mengeluarkan ponselnya. Mengirimi pesan yang entah sudah keberapa kali pada Sasori, kekasihnya.

Tak ada balasan, bahkan dibaca pun tidak. Sakura baru akan menelepon saat teringat kalau kekasihnya itu sangat tidak suka jika ada orang yang meneleponnya.

Akhirnya Sakura mengalihkan perhatiannya dengan memainkan game yang terinstall di ponselnya.

Kegiatan yang biasanya bisa membuat Sakura lupa waktu itu nyatanya tak berefek saat ini. Matanya kembali memandang sekelilingnya gelisah.  Hari mulai gelap, belum lagi dia berada di taman yang terletak ditengah kampus. Taman itu terlihat seperti hutan dengan pepohonan besar mengelilinginya. Tak ada kendaraan atau orang lain yang melintas disana.

Sejujurnya, Sakura bukan gadis pemberani. Dia penakut. Sangat amat penakut. Tapi janji Sasori yang mengatakan akan datang tepat waktu membuatnya bertahan.

Ingin rasanya Sakura segera berlari menuju gerbang jika saja ia mengetahui bagaimana keadaan Sasori. Dia takut Sasori sedang ada diperjalanan menuju taman.

Srek!

Mata Sakura membulat saat mendengar bunyi dedaunan dan ranting yang tertiup angin. Gadis itu mulai menyesali tindakannya yang membiarkan Sasuke pergi meninggalkannya.

Air matanya mulai menggenang, ingin berjalan menuju gerbang, tapi kakinya seolah terpaku ditempatnya. Akhirnya gadis itu hanya bisa memejamkan matanya dengan kedua tangannya menutup telinga.

Sebuah jaket tersampir dipundaknya. Sakura membuka mata dengan binar harapan di kedua emerald itu.

"Sasuke?" Tanya nya ragu.

"Hn."

Sakura menghela nafas, antara lega dan kecewa karena bukan Sasori yang datang.

"Kau kecewa?"

Mata Sakura membulat, menyadari betapa kejamnya dia. "Tidak..."

Sasuke menyeringai, mengejek. "Tak perlu menjaga perasaanku."

"Tidak.. Aku..." Sakura menunduk, membiarkan air matanya jatuh. "Maafkan aku..."

Sasuke menangkup pipi Sakura dengan kedua tangannya, jempolnya bergerak menghapus air mata gadis itu. Gadis yang sudah dicintainya sejak bertahun-tahun dulu.

"Jangan menangis... Ada aku disini... Aku akan selalu disini, Sakura... Bersamamu. Aku tak akan meninggalkan mu." Bisik Sasuke hangat."

Sakura mendongak, menatap kedalam manik kelam itu. "Terimakasih, Sasuke..."

Sasuke melepaskan tangannya dari pipi halus Sakura lalu mengulurkannya, menunggu tangan Sakura menyambutnya seperti biasa. "Ayo pulang."

Sakura mengangguk lalu menyambut uluran tangan Sasuke. Tangan yang sudah jutaan kali digenggamnya. Terasa hangat dan begitu menenangkan. Tangan yang selalu memberikannya perlindungan.

Gadis itu tersenyum cerah bagai sinar mentari. Menyilaukan. Membuat Sasuke seolah buta, tak bisa melihat gadis lain selain Sakura.

Biarlah... Biarkan saja gadis itu tak melihatnya. Ah, bukan tak melihat. Tapi belum.

Ya... Biarkan saja Sakura masih terbutakan oleh cinta yang semu itu. Dia akan tetap berada disisi Sakura hingga mata gadis itu terbuka dan bisa melihatnya.

-End? Or Sequel?-

Oneshoot Sasusaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang