Chapter 1

818 163 31
                                    

"Akhirnyaaaaa! Setelah sekian lama kita memijak daratan lagi!" seru Emily merentangkan kedua tangannya dengan gembira. Di depan area tunggu terminal penjemputan.

Ethan menguap lebar-lebar, dia terlihat lelah.

"Ayo kita langsung ke hotel, aku ingin tidur dengan tenang," katanya malas. Ethan melangkah duluan, namun dia berhenti mendadak, ekspresinya mengeras. Dia merasakan ada sesuatu yang mendekat. "Tunggu, ada yang datang,"

"Siapa?" Emily bingung.

Jawaban dari pertanyaan Emily muncul dari dua orang wanita mengenakan setelan formal. Keduanya menundukkan sedikit kepala kepada Ethan.

Salah seorang wanita berambut pirang tersenyum dan berkata, "mohon maaf atas ketidaknyamanannya ini, terutama kepada Tuan Ethan Reeve, kami berdua adalah Valkyrja yang ditugaskan untuk menjemput kalian berdua, saya Inne dan rekan saya ini Helga," ujar Inne memperkenalkan diri.

"Valkyrja? Apa kami sudah mati?!"
sembur Ethan, matanya terpaku pada wajah Inne yang cantik. Diam-diam Emily melirik penuh curiga ke arah Ethan.

Inne menggelengkan kepala. "Tentu saja kalian masih hidup, tugas kami tidak hanya membimbing para ksatria menuju Valhalla, tapi juga sebagai hamba Odin, dan karena engkau mewarisi tombak Gungnir, dan Dewi Freyja mengundang langsung ke kediaman beliau di Yunani," terangnya ramah.

"Agak aneh juga ada dewi nordik memiliki kuasa di daerah kekuasaan Dewa Yunani," gumam Emily.

"Tidak aneh, karena perkembangan zaman yang pesat dan sudah mengarah ke modernisasi dan globalisasi, kami para dewa dewi di seluruh dunia pun terkena arus ini, meski bukan daerah kekuasaan kami diizinkan membeli properti atau usaha di sini oleh penguasa Olympus," tambah Inne lagi. "Jika masih ada pertanyaan, kami akan menjawabnya di istana kami."

Emily menarik lengan baju Ethan.

"Apa kau tidak merasa curiga?" tanya Emily berbisik.

"Curiga dengan mereka?" tanya Ethan balik.

"Iya,"

"Tentu, tapi aku penasaran juga, sebaiknya kita ikut saja dengan mereka," Melihat ekspresi wajah Emily, Ethan buru-buru menambahkan. "Jika mereka ada niat melukai kita, aku akan menghancurkannya,"

"Oke, aku ikut," kata Emily luluh walau masih merasa enggan.

Keduanya masuk ke dalam mobil yang langsung melaju menuju pusat kota. Mobil berhenti di depan sebuah bangunan berarsitektur Yunani Kuno berlantai dua.

"Silakan masuk," seru Inne ramah.

Ketika Ethan dan Emily melangkahkan kaki melewati ambang pintu bangunan itu, mereka seakan melewati dimensi berbeda di mana interior mirip perusahaan modern berada. Ditambah ratusan karyawan mondar-mandir dengan setelan pekerja wanita terlihat sepanjang mata memandang. Benar, tak ada satupun pegawai pria, hanya wanita.

Di ujung lobi terdapat lukisan besar, lukisan seorang pria tua gagah yang duduk di singgasananya, matanya buta sebelah, sepasang burung gagak bertengger di kanan kiri bahunya, pria tua itu menggenggam erat tombak mirip Ethan.

"Siapa dia?" tanya Ethan, sebenarnya dia berpikir kalau pria dalam lukisan seseorang yang dikenalnya, bukan karena sosoknya melainkan karena Gungnir di genggaman tangannya.

"Dewa Odin, dewa tertinggi, dewa penguasa," jelas Inne bersikap hormat pada lukisan itu.

"Jadi dia ini Odin?" Emily terkagum.

Ethan merasa ingin tertawa keras, dia benar-benar berbeda dengan Odin yang ditemuinya, Odin sang pemancing.

Karena tak ingin menyinggung perasaan Valkyrja, menyamarkannya dengan pura-pura terbatuk-batuk.

Mitologi: Sword Of The GodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang