Part 18
🍒 Happy Reading 🍒
.
.
.Dua tahun telah berlalu semenjak kejadian hari itu di mana Hanjiung dan Yoongi tertembak di atas gudang terbengkalai di pinggiran kota.
Saat ini Hansung tengah duduk di depan pusara seseorang yang begitu berharga bagi hidupnya, tanpanya ia tak pernah tau apa yang akan terjadi pada dirinya saat ini.
Tangannya tengah sibuk mencabuti rumput liar yang mulai tumbuh liat di sekitar nisan.
Sesekali matanya melirik ke arah buket bunga mawar putih yang ia bawa.
"Hei ....Aku datang! Apa kau sedang tidur? kau bahkan tak menjawab sapaan ku. Awas kau!" ucap Hansung seorang diri.
Bukan kah ini nampak begitu bodoh? Ya ini benar-benar bodoh, sudah tau ia tak akan mendapatkan jawaban tapi tetap saja berharap seseorang yang terbaring dalam damai di pusaranya menjawab celotehan nya.
Mata Hansung mulai di penuhi cairan yang hampir menghilangkan jarak pandangnya menjadi kabur.
Sejenak ia mendongakkan kepalanya ke atas berusaha agar air matanya tak mencelos keluar dari maniknya.
"Gomawo Yoongi'a dan Mianhae! Mianhae." ucap Hansung kemabli
"Kau di sini?" ucap seseorang dari arah belakang.
"Ahh Jimin'a kau pun di sini?" tanya balik Hansung pada Jimin.
"Emm aku merindukannya, setidaknya aku harus datang ke pemakamannya sebelum pernikahan ku esok," ucap Jimin lalu jongkok di samping Hansung dan mengelus nisan di hadapannya, "Hyung! Aku datang. Esok aku akan menikah, dan apa kau tau siapa calon istri ku? kau pasti akan terkejut jika mengetahuinya. Kau tau wanita di hadapan ku ini, dia akan menjadi anak tiri ku," ucap Jimin
"Aku akan menghajar Jimin jika dia menyakiti Ibu ku," goda Hansung lalu senyum pahit terukir pada keduanya.
Hansung dan Jimin pun meninggalkan pemakaman, tak jauh dari sana terlihat dari jauh ada dua mobil mewah yang terparkir.
Dari kejauhan terlihat anak berusia satu tahun lebih yang baru belajar berjalan tengah asik bermain dengan Ayahnya.
"Aeri, ayo sini kejar Ayah." ucap sang Ayah pada putrinya.
Ya tepat dugaan kalian, Hanjiung dan putrinya tengah asik bermain selama menunggu Hansung berziarah di makam Yoongi.
Hansung pun menghampiri mereka yang tengah asik bermain.
"Aeri'a apa Ibu terlalu lama meninggalkan mu?" ucap Hansung pada Aeri yang tengah sibuk mengunyah biscuit.
"Kau sudah selesai? Ah ada Jimin juga? Aku tak melihat kau datang," tanya Hanjiung pada Jimin yang baru saja tiba dari arah belakang Hansung.
"Emm Aku melihat mu tadi tengah sibuk dengan calon cucu ku, jadi aku memutuskan ke pemakaman dulu baru setelah kembali aku baru menyapa mu," jawab Jimin.
Hanjiung dan Hansung pun tertawa kecil saat Jimin mulai menggoda Aeri yang notabenenya akan menjadi cucu nya dalam hitungan jam.
🍁🍁🍁
Hari yang di tunggu pun tiba di mana hari pernikahan Jimin dan Hwasa.
Pernikahan di adakan secara tertutup namun tetap mewah di tepi pantai.Huekkk huekkk
"Hei ... Kau tidak apa-apa?" tanya Hansung pada Hiyorin khawatir.
"Aku tak apa-apa, lagi pula ini normal," jawab Hiyorin santai
"Mo? yaaaaaa jangan bilang kau akan memberi ku cucu ke dua?" tanya Hansung
"Heehehe itu semua salah sokang karena dia meminta ku untuk segera memberikan adik untuk Goon," ucap Hiyorin sedikit malu-malu pada Hansung.
"Cihh ... Tak ku sangka kau lebih gila di bandingkan diri ku," goda Hansung.
"Sepertinya kita harus menyusul, aku tak mau kalah saing dengan putra ku," saut Hanjiung dari arah belakang sambil menggendong Aeri lalu mencium pipi Hansung.
"Sampai kapan pun Ayah takan bisa menandingi ku," saut Sokang dari arah berlawanan yang tengah menggendong Goon.
"Kau terlalu meremehkan Ayah! Akan ayah buktikan setelah ini kau akan memiliki adik kembar," ucap Hanjiung dengan nada sombongnya.
"Tak ada si kembar jika Aeri belum Lima tahun! Aku bukan Hiyorin," sela Hansung.
"Ayolah, aku tak mau kalah lagi dari Sokang," rengek Hanjiung seperti anak kecil yang meminta permen.
"No!"
Tak selang lama tawa penuh pun pecah di antara anak dan ayah.
"Hei kalian yang sibuk membicarakan anak! Aku dan Hwasa takan kalah dari kalian. Aku akan segera membuat kesebelasan, ya kan sayang?" teriak Jimin sambil melangkah mendekat ke arah Hansung dan lainnya.
"Jimin'a di sini ada anak dan menantu ku, lagi pula banyak tamu. Bisakah kita pelan sedikit membahas ini?" ucap Hwasa lalu mencubit kecil pinggang Jimin.
Suasana hangat dan bahagia kali ini benar-benar takan pernah mereka lupakan, keluarga hangat yang sesungguhnya akhirnya berkumpul bersama.
Dan kejutan indahnya adalah kembalinya Ayah Hiyorin, di mana ternyata selama ini bekerja pada Hanjiung di sebuah perusahaan kecil di Tiongkok.
Percayalah semua akan indah pada waktunya, meski begitu pelik dan sulitnya masa yang harus kita lewati.
Jika saat ini kau dalam posisi sulit, ingat lah bahagia akan datang pada waktunya dan ingatlah hari ini yang begitu perih dan menyakitkan di saat kau bahagia! Agar kau tak lupa bersyukur.
🍁Happy ending 🍁
Terimakasih buat semua pembaca yang sudah setia menunggu selama cerita ini on going .
Terimakasih pula untuk Vote dan komen kalian sangat berharga sekali buat ku.
Jangan lupa pula baca cerita ku yg sebelumnya Dua Garis merah dan Cerita ku selanjutnya gak jauh dari fanfic.Borahe 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Dady Psychopath 🔞 (End)
FanfictionHansung seorang agen mata-mata ICE yang menyamar menjadi Model Majalah Dewasa kini harus terjerat kembali dengan Hanjiung mantan Ayah tirinya yang Psychopath. Hanjiung bahkan terobsesi oleh tubuh Hansung sejak ia masih remaja, ia menodai Hansung sej...