00

33 8 5
                                    

Prologue
...






about of saddam

 

Saddam Atharazka Abizar atau yang sering di sebut dengan sebutan Saddam.

Saddam bukan tipikal cowo goodboy ataupun badboy. Bukan tipikal cowo yang pelit bicara, berwajah dingin, berparas tampan bak pangeran sekolah atau bahasa kerennya the most wanted boy, namun ia lumayan terkenal di angkatan nya. Saddam bukanlah si kutu buku nan pintar dengan kacamata tebal yang bertengger manis di hidung nya.

Saddam Hanyalah lelaki dengan segudang ke recehan nya. Lelaki yang tidak pernah serius dalam segala apapun termasuk Cinta.
Saddam bisa dibilang sedikit Fakboy, catat sedikit bukan banyak. Dia lumayan sering bergonta ganti pasangan guna mencari sosok yang tepat untuk dijadikan pasangannya.

​​​​"Ingat yang fakboy belum tentu badboy apalagi good boy"

~Saddam

***


"Ahh" ngeluh Saddam yang ambruk di sofa ruang keluarga nya. Baju osis lengkap masih menempel di tubuhnya. Dia hanya melepas dasi dan melonggar kan kerah bajunya. Tak lama matanya terpejam dengan sendiri. Dia tertidur dengan posisi tengkurap.

Drrtt Drrtt

Ting!

Unknown :
Besok bisa kita ketemu?

Saddam memicingkan matanya saat melihat nomor yang tidak ia kenal mengajaknya bertemu.

Ting!

Unknow :

Dam. Kita perlu bicara. Rooftop Jam istirahat kedua

Kini ia tahu siapa pengirim pesan dengan nomor tak di kenali itu.

Saddam :
Ok

Balas Saddam cepat, bukan apa apa dia cuma tidak mau tidur siangnya di ganggu, dia cukup lelah hari ini. Jadi istirahat sebentar mungkin bisa mengembalikan tenaganya yang sudah keluar.

"Dammm! Saddam!" baru saja ia akan memejamkan matanya kedua kalinya.
Matanya kini dipaksa untuk mendelik dan Telinganya di kagetkan oleh Bising suara Cempreng kakak perempuan nya.

"Apasi teh?!" Sahut Saddam gusar sambil mengacak ngacak rambut miliknya

"Beliin gue pembalut di minimarket depan. Perut gue sakit banget" Ucap kak shea, kakak perempuan saddam yang berusia 3 tahun lebih tua dari saddam yang kini sedang berdiri di depan pintu kamarnya seraya memegang perutnya, yang sedang kesakitan.

"Lo gak setok apa?" tanya Saddam gusar seraya mendudukan Dirinya di sofa.

"Tinggal satu. Ini gue pake. Buat besok gak ada" Sahut kak Shea

"Ah elah lo mah ganggu aja. Mana duit nya?" Ucap Saddam sembari berdiri dan mengantongi ponselnya

"Ada di tas kuliah gue, sekalian beliin Larutan cap kaki tiga bukan orang ketiga" Ucap kak shea lagi

"Lah biasanya kalo cewe datang bulan kan minta di beliin kiranti. Lo kok minta larutan sihh?" Ucap Saddam mengambil Dua lembar uang 50an, Lumayan buat ongkos jalan.

"Gue lagi panas dalem dam. Buruan gih ahh Bawel bener"

"Lo yang bawel!" Ucap Saddam tak  mau mengalah

"Dam , pliss gue lagi gak mood debat sama lo" Potong Shea melemas

"Iya oke. Pinjem motor ya" Ucap Saddam seraya menyambar kunci motor milik Kakaknya yang tergeletak di atas meja

"Iya udah Buruan!"

***

"Totalnya 36.800 kak. Mau tambah snacknya kak? BELI 2 GRATIS 1" Ucap mbak mbak cantik berbaju biru itu dengan senyuman yang memikat hati.

Tapi bagi Saddam itu senyuman creepy.

Saddam hanya menggeleng untuk menjawab semua pertanyaan si mbak indo april.

"Atau mau isi saldo Ovonya sekalian?"

"Engga mbak" Sahut Saddam di sertai senyuman manisnya

"Oke. Uangnya 50
000 ribu rupiah yah kak. Kembalinya 13.200 rupiah. Ini 200 rupiah nya di infak kan yah kak?"

"Iya"

"Makasih kak"  Ucap mbak mbak indoapril seraya menangkup kan kedua telapak tangan di depan dada setelah melihat saddam keluar dari indoapril

"Buset dah pegawai indoapril bawel bener. Sebelas dua belas kayak Teh Shea" gerutu Saddam

Brushhh

"LAAHHH! Perasaan tadi terang benderang kenapa sekarang ujan deres gini, nih langit lagi ngeprank apa gimana?" Saddam  yang merutuki hujan yang datang disaat yang tidak tepat.

"Apa gue ditakdirkan untuk menemani mbak mbak indoapril?" ucap Saddam dengan pd nya

Disaat saddam sedang mencari di saku celana guna mencari benda pipih yang sedari tadi bergetar. Ia memincingkan mata nya saat melihat sosok perempuan berlari kearahnya dan berhenti tepat ditengah jalan Raya.

Saat itu pula saddam melihat sebuah motor melaju dengan kencang di bawah guyuran hujan yang sangat deras.

Tanpa pikir panjang, tidak peduli baju dia basah kuyup Saddam berlari kencang menerobos derasnya hujan dan menghampiri seseorang itu.

"Woi! Lu gila?!"

"Kalo ada masalah gak gini caranya! Lu kalo di tabrak ternyata cuman koma gimana? Ga lucu masa bundirr nya gagal, yang ada lu di ketawain." Sambung Saddam dengan sedikit gelak tawa

Menggeleng pelan Saddam membenari perkataanya
"Lo pikir dengan bundir semua masalah lo akan selesai? Masih mending nnti mati lu tenang lah ini malah ga nyelesain satu pun masalahnya" 

"Hiks hiks" Cewe itu menangis saat mendengar ucapan Saddam

Grepp

Saddam  menegang saat perempuan yang tidak ia kenali memeluk dirinya sembari menangis kencang. Bau tubuhnya yang menyeruak di hidung Saddam yang membuat ia menegang Tegang. Bau ini sangat familiar di indera penciuman nya. Saddam  merasa Dejavu dan hanya terbengong sembari memikirkan aroma khas ini.





Bersambung...




Haii maaf segini dulu prolognya, besok aku up chapter 1 yaa, oke stay tune!!!

Oiyaa mau ngucapin, Selamat berbuka puasa bagi yg menjalankan🙏

Saddam (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang