05

28 5 0
                                    


☉☉☉

Pertemuan


Hari ini sudah memasuki sore hari, biasanya Saddam dan teman temannya menongkrong di cafe atau kedai kecil yang biasa ia datangi di saat hari weekend.

"Cuyyy, mau kemana kitaaa" Tanya Ganta

Saddam dan yang lainnya seperti biasa mengendarai sepeda motor mereka dengan kecepatan yang normal, karna mereka tahu jika banyak orang dan mustahil untuk kebut-kebutan disaat ada polisi.

"Lampu merahhh, awas depan mobil yang ngendarain ibu ibuu. Ati ati lo, takut kena belakang mobilnya yang ada lo yang di ceramahin" Gumam Bara

"Iyeee" Jawab Nadir yang berada di depan sepeda motor Bara

"Ikutin gue lu pada" Sahut Saddam yang berada disisi depan sepeda motor Ganta

"Mau kemana dam?" Tanya Bara

Belum saja pertanyaan nya di jawab lampu sudah kembali berwarna hijau, orang orang tentu saja langsung melajukan kendaraannya.

"Lah si saddam malah belok kemanaa" Ujar Nadir

Saddam yang berada di barisan paling depan itu lantas menambah kecepatan yang membuat kawan kawannya bingung dan mereka juga menambahkan kecepatan kendaraan nya.

Saat beberapa lama, Saddam kembali berhenti di sebrang rumah sebelum pager bewarna hitam itu. Ia membuka helm miliknya dan menstandar kan motornya.

Teman temannya ikut berhenti tidak lupa membuka helm masing masing. Disini teman temannya tampak terdiam mematung, mereka malah menatap satu sama lain kecuali kearah Saddam.

"Lo pada, liat tuh rumah yang di sana. Ada pohon kaktus kecil pitanya warna merah, nomor di pintunya 26 keliatan kan dari sini?" Gumam Saddam sambil menunjuk kearah yang sudah di jelaskan nya

Teman temannya tediam sesaat, saling mentap kearah yang lain namun tidak berani menatap kearah Saddam. Hal itu membuat Saddam bingung, ada hal apa yg di sembunyikan oleh teman temannya ini?.

"Heh, malah bengong! Udah liat kan lu pada?! Nah pertanyaannya, gua kek ga asing sama kaktus itu, pitanya juga dan rumah itu tapi gua ga tau penghuni di dalemnya siapa. Dulu gua pernah nganterin cewe yg gua temuin di jalan waktu hujan, dan gua nganterin di kesini. Gue mau minta tolong sama lo pada cari tau siapa penghuni rumah itu dan kasih semua yang lo dapet dari informasi yang lo dapet ke gua. Gua ga nerima penolakan!" Gumam Saddam, teman temannya yanya terdiam mematung seakan akan menyembunyikan sesuatu

"Denger ga?! Atau perlu gua nyewa orng buat cari tau hal ini?!" Sahut Saddam

"Jangan, gua bisa kok" Jawab Nadir

"Gua bantu juga sebisa gua" Sahut Relvin

"Oke!" Ujar Saddam

Selang beberapa menit dari itu mereka menghabiskan waktunya di basecamp. Hingga tak terhingga hari sudah mulai malam, Saddam memutuskan untuk pulang di saat jam menunjukkan pukul delapan malam.

Di ruang tamu sudah ada keluarga Saddam yang sedang berkumpul, Shea sudah memakai dress yang begitu cantik dan cocok untuk badan ideal dia.

Saddam dan sang ayah memakai kemeja berwarna putih di lengkapi jas bewarna hitam, sang ibu memakai pakaian yang sudah di siapkan sebelumnya. Mereka akan pergi ke sebuah hotel yang sudah di booking untuk acara malam ini.

Ketika sampai di hotel, sudah ada beberapa tamu yang hadir besertta staff yang bertugas di sana. Teman kuliah Shea dan teman Saddam kalah di banding teman bisnis orang tuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saddam (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang