"Cy..cylia. Bisa gak, kita ketemu? Gue..."
"Gak, gue sibuk"
"Cylia please. Gue pengen ngomong sama lo!"
"Lo tuli ya? Gue bilang gak ya gak!"
"Sebentar doang cyl.."
"Gak!"
"Cyl.."
"Gak"
"Cyl please.."
"Haaaahhhh, oke oke. Kita ketemu skrang di restaurant favorit gue"
"Terima...tit tit tit"
Blm sempat pria di sebrang sana menyelesaikan ucapannya, cylia dgan bgitu sigap mengakhiri percakapan tsb. Mgkin ia muak mendengar suara pria yg mnjdi lawan dialognya di tlfon. Bsa kita simpulkan dri jawaban demi jawaban singkat dan dingin yg Cylia lontarkan. Bahkan untk menghindar, Cylia berbohong dngan berpura pura sibuk, pdhal kenyataannya, saat itu ia hanya duduk santai di kantin kampus sambil mendengar lagu lagu sendu andalannya melalui headset krna tujuannya ke kampus hari itu hanya untuk melihat pengumuman kelulusan. Bisa dilihatkan, Cylia tidak sedang sibuk?
Memang awalnya Cylia menolak keras, tapi akhirnya, cylia mengiyakan dan sepakat untk bertemu.
Tidak mebutuhkan waktu lama untk berkemas, cylia skrang sdah berada di dalam mobilnya. Perlahan ia meninggalkan area kampusnya, yang siang itu jelas msh sangat ramai.
Cylia mmg tdak bsa menolak jika Riza, mantan kekasihnya yang mengajaknya untk bertemu. Jika saja Uya kuya menemui cylia dan berhasil menghipnotis cylia, pasti kedok cylia akan terbongkar. Sebenarnya cylia masih sangat mencintai Riza. Meski apa yg telah terjadi di antara mereka berdua. Hal yang sangat menyakitkan dan cukup menguras air mata cylia. Bgaimana tidak? Pasalnya, hubungan sbgai sepasang kekasih yg telah cylia dan riza jalani selama 4 tahun lamanya, harus di akhiri paksa. Ibu dri Riza sangat tidak menyetujui jika hubungn mereka tetap berjalan. Entah karna apa.
Namun di balik rasa cintanya, rasa gengsi cylia jauh lebih besar. Ia lebih memilih untk memendam rasanya, dan berbalik berlaku seolah olah membenci riza. Itu semua cylia lakukn demi harga diri, cylia tidak ingin terus terusan di caci maki oleh ibu riza.
Siang itu, matahari tak kunjung padam. Malah kini, cahayanya semakin lebat nan panas.
"Klau bkn demi lo..ahhh sdahlah"
Umpat cylia kasar, merutuki riza. Sembari tetap melangkahkan kaki jenjangnya masuk ke dalam restaurant, melawan panasnya sinar matahari yg sepertinya sedang mengamuk dan tak terkendali.
"Cylia!"
Baru saja berhasil membuka pintu restaurant, cylia segera di kagetkan dgan sapaan Riza yg yah.... bisa dibilang menggelegar di telinga cylia.
Mendengarnya, cylia dgn ckup tergesa melangkah mendekat ke arah meja dimana riza sdang mendudukkan tubuhnya.
"Lo fikir gue budek?"
Ketus cylia dengan nada sedikit lebih di pelankan, mengingat cylia sdang berada di restaurant. Tempat yang tidak sedikit orang yang ada di dalamnya. Apalgi, saat ini adalah jam jam makan siang. Cylia harus bsa jga diri, toh urat malunya blm putus.
"Duduk dulu"
Ucap riza santai pda cylia. Melihatnya, cylia hanya mampu menyipitkan kedua matanya pda riza sbgai ungkapan rasa kesal yg tak terbendungkan hanya dgn luapan kata kata.
"Lo bilang mau ngomong. Iyakan? Cepetan, gue kasih waktu....."
Ucap cylia dgn nada menggantung, sembari pandangannya terpusat ke arah jam tangan yg ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insane
RomanceBagaimana perasaanmu saat ibu dari kekasihmu tidak menyukaimu dan malah menikahkan kekasihmu dengan wanita pilihannya? sakit bukan? Itulah yang cylia rasakan. Akankah benar benar cylia harus terpisah dengan riza kekasihnya? Atau kembali bersatu? Bag...