Rindu menguap (meet)

49 5 0
                                    

Bagaikan disambar petir. Mendengar kabar tsb, bahkan membuat cylia susah hanya untuk menelan ludah. Dengan langkah gontai, cylia menginjakkan kaki ke dalam ruangan pemotretan yang tadi di beritahukan oleh keke.

Saat berhasil masuk, cylia disuguhkan dengan pemandangan staff staff yang sedang sibuk kesana kemari, mempersiapkan segala hal untuk pemotretan. Cahaya, kamera, beradu dalam ruangan membuat cylia tenggelam menyimak pemandangan yang jarang ia temukan.

"Maaf, kamu Cylia yah?"

Sapa seseorang yang membuat cylia menoleh.

"Iya"

Setelah menjawab pertanyaan gadis tsb, cylia lalu di tarik menuju sebuah ruangan. Namun, sebelum memasuki ruangan tsb, cylia memberontak sedikit karena ingin menuntaskan rasa penasarannya akan hal "gila" ini.

"Maaf, tapi kenapa harus saya mbak? Saya gak berpengala--"

"Udah gak banyak waktu. Intinya kamu cantik"

Cylia kembali di tarik paksa. Akhirnya kali ini ia pasrah menerima apa yang selanjutnya akan terjadi padanya.

******

"Rasanya seperti.. pra wedding"

Ucap riza dengan mata yang berbinar binar. Tidak mampu menyembunyikan kebahagiaan yang terukir jelas di wajah tampannya. Bagaimana mungkin ia tidak bahagia dengan momen indah seperti ini. Dalam hitungan menit, ia akan menampakkan batang hidungnya yang sudah sekian lama bersembunyi di depan gadisnya. Hanya satu hal yang membuat riza meringis dan merasa risih. Apakah cylia akan senang atau malah sebaliknya? Entahlah.

"Kakak bisa aja. Gimana tuxedo nya? Nyaman gak? Kalau gak bi----"

Belum sempat ge menyelesaikan perkataannya, suara seseorang dari arah pintu menginterupsi obrolan mereka berdua.

"Model wanitanya sudah siap!"

Sorak wanita yang merupakan desainer utama perusahaan, sambil merangkul cylia. Maksud membantu cylia berjalan yang nampaknya sangat kesulitan untuk melangkah dengan gaun yang sedang di kenakannya.

Spontan kakak beradik ini mengalihkan pandangannya, dan seketika terkunci pada sosok cylia yang begitu anggun dengan gaunnya. Berbeda dengan ekspresi kagum dan terpengarah Ge dan riza, cylia malah menunjukkan ekspresi berbeda. Tubuhnya terlihat gemetar, matanya juga berair.

Beberapa detik hanya diisi dengan keheningan di anatar kedua belah pihak. Cylia masih setia terpaku berdiri di tempatnya. Memandang tidak percaya siapa yang berdiri dengan gagahnya di hadapannya.

Diluar dugaan, cylia melangkahkan kakinya perlahan. Satu langkah..tok..Dua langkah..toka...Tiga langkah...tok..Empat langkah..toka..suara high heels cylia beradu memecah kesunyian. 4 langkah tsb jga mampu menghapus jarak antara riza dan cylia yang kini nampak tepat berhadapan dan bertatap wajah.

Pelan, sangat pelan. Sedikit ragu, cylia mengangkat tangan kanannya yang gemetar hebat. Kemudian mengelus pelan tapi pasti pipi riza. Air yang menggenang di manik mata cylia akhirnya pecah dan menetes membasahi pipi cylia. Dengan tatapan fokus memandang lekat wajah riza, cylia tidak bergeming. Tangannya kini bersarang di pipi riza. Enggan beranjak.

"I..in..i ka..kamu?"

"Benar ini kamu?"

"Ka..katakan. Katakan a..aku benar. I..ini kamu kan?"

"Riza.."

Ucap cylia begitu lirih dan gemetaran. Bahkan beberapa kata ia ucapkan dengan terbata. Air matanya semakin deras, namun riza masih tak bicara jua.

"Ri..riza..hikss"

"I..ini hiks ka---"

"Iya, ini aku"

Ucap riza tak kalah lirihnya, dan mulai menggenggam tangan cylia yang ada di pipinya. Matanya nampak mulai memerah.

"Aku rindu kamu"

Ucap cylia jelas, yang kemudian melayangkan tangan kirinya untuk menangkup kedua pipi riza. Masih dalam keadaan menangis. Ge yang menyaksikan ini, sedikit mundur. Memberikan luang untuk kedua sejoli ini meluapkan segala kerinduan hatinya.

"Aku..ak..aku juga. Aku juga rindu, cylia"

Balas riza dengan air mata yang mulai terjun bebas dari balik kelopak matanya. Sebelah tangan riza yang bebas, lalu menggenggam tangan cylia yang berada di pipi sebelah kanannya. Riza lalu menyandarkan dahinya di dahi cylia. Hidung merekapun jadinya dalam keadaan bersentuhan.

"Aku hiks aku lebih hiks aku lebih rindu rizaa hiks hiks"

"Iya cylia. Aku tahu. Sekarang aku disini, untukmu"

Okeee sekian. Hello readers, gak kasihan sama authors? Bagi votenya dong :"(

InsaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang