BAB XVI

10 2 0
                                    

Kiara duduk di sofa di hadapan para sahabatnya, dia duduk sambil menundukkan kepalanya sementara yang lai n menatapnya dengan tatapan menuduh. Kiara seperti itu bebrapa saat sampai akhirnya dia menegakkan kepalanya dan menatap satu persatu ke arah sahabatnya.

“maafkan aku” kataitu yang pertama kali diucapkan Kiara.

“ kami butuh penjelasan mu terlebih dahulu baru kami akan memutuskan memaafkan atau tidak” kata Sera yang diikuti anggukan dari Gian dan Miky, sementara Ellios hanya diam.

“pertama, jelaskan bagaimana kau dan Ellena bisa mengenal” tanya Sera.

Kiara menghela nafas sesaat sebelum akhirnya memulai ceritanya.

Saat itu nama Ellena adalah Luna.,Kami adalah tetangga dan kami bersahabat dekat. Aku dan dia sering bermmain bersama dan menghabiskan waktu dengan bermain baik di rumah ku atau rumah Luna. Orang tua Luna sangat baik mereka juga sangat ramah dan penyayang, orang tua nya menyayangi Luna dengan rasa sayang yang besar.

Suatu hari mobil keluarga ku kecelakaan saat aku dan keluargaku dalam perjalanan pulang dari liburan di pantai dan hanya aku yang selamat dari kecelakaan itu. Keluarga dari pihak ayah dan ibuku tidak ada yang mau mengurusku, mereka membuangku dan mengambil semua harta peninggalan orang tua ku. Saat terburuk dan terpurukku Luna datang dengan orang tua nya sambil mengulurkan tangan dan tersenyum tulus.

Aku pun diadopsi oleh keluarga itu, aku menjadi kakak angkat Luna. Aku suka bela diri dan orang tua Luna selalu mendukungku layaknya orang tua kandungku dan Luna menemaniku layaknya adik kandung ku yang semuanya meninggal dalam kecelakaan mobil itu. Aku bahagia dan sedikit demi sedikit mulai dapat menyembuhkan Luka ku. Hal ini membuatku berjanji untuk membalas jasa mereka semua suatu saat nanti.

Pada hari itu adalah akhir pekan, kami merencanakan untuk pergi ke makam nenek dari Ibu Luna. Saat kami bersiap-siap sebuah mobil terparkir di depan rumah dan mulai menembaki rumah kami. Orang tua Luna menyuruh aku dan Luna untuk bersembunyi dan kami bersembunyi di dalan kamar mandi. Aku melihat jelas kalau Luna sangat ketakutan sampai tangannya gemetaran, persis seperti keadaan ku saat aku melihat keluargaku terluka karena kecelakaan mobil tepat di depan mataku.

Naas, persembunyian kami diketahui, kami berdua pun diseret keluar dari dalam kamar mandi. Saat itu aku bisa melihat jelas mayat orang tua Luna yang sudah di tembak di bagian kiri atas, dan beberapa tembakan di kepala juga lengan mereka. Luna yang melihat itu pingsan seketika, dan aku hanya terdiam shock,.

Lalu seseorang masuk, dia adalah ibu suri dan ratu. Mereka berdua menatap Luna yang pingsan dan memtuskan untuk membawa Luna ke istana setelah melalui perdebatan antara Ibu Suri dan ratu. Saat Luna dibawa, aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku harus hidup dengan penyesalan jika kami berpisah. Oleh karena itu aku memeluk kaki Ratu dan memohon kepadanya untuk membawaku juga.

Awalnya ratu menolak dan aku berhasil meyakinkannya dengan berjanji akan menuruti semua keinginan ratu. Ratu pun setuju dengan syarat aku harus menjadi tameng untuk puteranya . aku pun ikut ke istana dengan Luna, Ratu dan Ibu Suri.

Kiara sudah selesai bercerita, semua yang mendengar kan berekspresi tak percaya terutama Ellios yang terlihat shock. Dia menggelengkan kepalanya beberapa kali dan menyangkal cerita itu.

“gak, gak mungkin. Kau berbohong Kiara!” teriak Ellios lalu membalikkan meja yang ada di hadapan mereka semua. Meja kaca itu pun retak dan hancur.

Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut dengan apa yang dilakukan Ellios, mereka menatap Ellios dengan tatapan tak percaya kecuali Kiara yang tahu baik soal emosional Ellios. Kiara menghampiri Ellios dengan berani dan menampar wajahnya. Ellios terdiam sesaat lalu menatap marah ke Kiara

“kenapa?! Kau takut menerima kenyataan? Sama seperti mu yang menutupi sifat emosional mu kepada semua orang, ibu suri dan ratu juga menutupi kejahatan mereka dengan baik. Kau mau menyangkalnya? Kalau begitu lihat lah yang lain, bagaimana terkejutnya mereka dengan mu sekarang!” kata Kiara.

Ellios tersadar dan melihat sekelilingnya, meja sudah berantakan dan sahabatnya kelihat takut dengan sosoknya. Ellios menundukkan kepala dan terduduk lemah di sofa.

“ aku akan datang lagi jika kalian sudah siap mendengar kan yang lainnya. Sekarang tenangkan diri kalian. Aku pergi” kata Kiara dan hendak pergi kaluar dari Villa.

Tangan Kiara langsung di cengkram oleh Gian, Kiara yang merasa sakit pun menghempaskan cengkraman Gian dan menatap tajam ke Gian.

“hei, katakan saja semuanya. Persahabatan kita sudah rusak karena masalah  ini!. Hanya Ellena yang biasanya menanggung ini semua dengan baik dan tenang !tapi... dia tidak ada disini, jadi lakukanlah tugasmu dengan benar Kiara” kata Gian ikut kalut. Kiara menatap Gian dengan tatapan geli.

“ kau harusnya berkaca, keluarga siapa yang merencanakan pemberontakan?” kata Kiara kesal.

“apa? Heh Kiara, setahuku kau bukan sosok menyebalkan seperti ini” kata Gian.

“aku hanya perduli dengan Ellena. Sahabat? Aku bahkan muak setiap hari melihat wajah Ellios ditambah lagi aku harus tahan dengan kelakuan kalian? Hah?” kata Kiara.

Gian hendak menampar Kiara namun tangannya ditahan  oleh Miky. Gian menatap tajam ke Miky, tapi Miky malah menarik Kiara dan mendudukkannya di sofa. Keadaan cukup tenang dan semua sudah duduk di tempat nya kembali.

“baiklah jika itu memang bagaimana kau dan Ellena bertemu, lalu apa yang kalian lakukan sampai Fiona mau melakukan pertunangan?” tanya Miky sambil berusaha menahan Gian yang ingin menyerang Kiara.

“aku akan menjelaskan yang terjadi” kata Kiara.

Aku dan Ellena mendatangi rumah Fiona, jujur aku cukup terpesona dengan karakter dan visualnya yang luar biasa. Awalnya kami mencari semua kesalahan dan kekurangan keluarga Haros, tapi

Alliaz [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang