O4.

978 84 15
                                    

Vote juseyoo, supaya aku semangat updated ~

>>>

Setelah insiden dibelakang sekolah tadi Kapten langsung membawa pergi Deon menuju parkiran motor. Deon hanya diam saja mengikuti Kapten, dia masih sedikit linglung dengan apa yang terjadi.

Kapten memakaikan Deon helm dan menyuruhnya naik keatas motor. Deon menurut dan segera menaiki motor Kapten. Tanpa babibu Kapten langsung menancapkan gasnya meninggalkan sekolah.

Persetan dengan pelajaran yang masih belum selesai dan satpam sekolah yang terus meneriakinya, dia akan menyuruh temanya untuk membawakan tas miliknya dan juga milik Deon.

Begitu sampai tujuan, mereka berdua segera turun dari motor dan berjalan masuk kedalam gedung pencakar langit yang terlihat seperti apartemen?.

Yaa.. Kapten membawa Deon keapartemennya. Dia langsung membawa Deon masuk dan menyuruhnya duduk di sofa apartnya, sementara menunggu dia berganti pakaian.

Deon hanya berdiam diri, dia memandangi sekelilingnya berusaha memfokuskan dirinya yang sedari tadi masih sedikit linglung.

Beberapa menit setelahnya dia langsung gelagapan sendiri saat menyadari dirinya berada di apart Kapten.

Dia langsung lari menuju pintu keluar hendak pulang, sial.. ternyata pintunya terkunci. Dia tidak bisa keluar. Dengan perasaan kalut Deon berteriak

"WOYY BUKAIN PINTUNYA GUE MAU PULANG!" Tepat setelah Deon menyelesaikan teriakannya Kapten turun dari atas, dia berjalan menghampiri Deon.

"Ada apa? Duduk dulu sebentar aku buatkan minuman" ucapnya menarik pelan tangan Deon dan membuatnya duduk di tempat yang biasa disebut pantry dengan ukuran mini (?).

"Kau mau minum apa?", Deon mendengus kesal

"gue mau pulang bukan minum!" Serunya ketus

"Nanti saya antar pulang, saya buatin jus mangga ya?" Tanya Kapten lagi seraya mengotak Atik isi kulkasnya mencari keberadaan buah berwarna hijau kekuningan itu.

Kapten meletakan jus mangga buatanya dimeja pantry. Dia duduk dihadapan Deon dan memandanginya

"Gausah liatin gue kaya gitu anj" Deon menyambar jus mangga yg ada dimeja dan langsung meminumnya sampai habis

"Udah gue abisin jusnya, sekarang anterin gue pulang" lanjutnya lagi seraya berdiri menuju pintu apart.

"Siapa yang bilang kamu boleh pulang?" Tanya Kapten menyusul Deon dan langsung menariknya ke sofa yg tadi sempat diduduki.

Kapten mendudukkan Deon dipangkuan menghadap dirinya.

Bisa kebayang kan posisinya?

"Temani saya sampai saya ijinin kamu pulang"

"enak aja emang gue babu lu"

"Siapa yg bilang begitu hm?" Ucap Kapten memandangi wajah Deon sambil mengelus punggungnya, Deon mulai merasa tidak nyaman dengan posisinya saat ini.

Ia hendak berdiri dari pangkuannya namun tiba tiba kapten menarik tengkuk Deon..

Cup~

Kapten mencium bibir Deon, dia masih menahan tengkuk Deon supaya tidak menjauhkan dirinya dari kapten.

Selang beberapa detik Kapten menjauhkan wajahnya dari Deon yg wajahnya sudah memerah sampai ketelinga.

"Bangsad berani beraninya lu nyium gue"

Plak~

Deon menampar pipi Kapten cukup keras dia emosi dengan Kapten yang tiba tiba menyiumnya sembarangan. Kapten seketika mengubah ekspresi wajahnya yg tadinya lembut sekarang jadi terlihat menyeramkan dengan smirk dibibirnya.

MILIK KAPTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang