O6.

1.2K 105 38
                                    

Kalian pasti tahu apa yg harus dilakukan terlebih dahulu untuk menghargai karya orang lain ✌️

⚠️Warniing!!!! 18+ area!!!

»»———————►

Sudah 4 hari setelah kejadian 'itu' di rooftops sekolah. Sejak setelah itu pula Deon selalu berusaha menghindari Kapten.

Saat dia melihat Kapten dia akan bersembunyi. Jika Kapten menghampiri kelasnya dia akan keluar lewat jendela sebelum kapten melihatnya, begitupun saat dia melihat Kapten dikantin atau ditempat lain dia langsung bergegas sembunyi.

Dia sangat kesal pada makhluk satu itu, selalu seenaknya saja berbuat ini itu padanya. Jika dia sedikit lebih berani Deon akan melawannya, tapi sayang keberaniannya perlahan mulai menciut saat dihadapkan dengan pria satu ini.

Kapten adalah salah satu objek yg paling Deon hindari saat ini, sungguh. Dia sudah tidak ingin berurusan dengan Kapten.

Berususan dengan Kapten membuatnya tersiksa lahir dan batin. Dia cape meladeni nya.  Deon berpikir 'bagaimana caranya terlepas dari makhluk seperti Kapten?'

Oh Tuhan.. Deon hanya bisa memasrahkanya pada takdir, dia berharap bisa segera terlepas dari semua yg berurusan dengan Kapten.

»»———————►

Saat ini sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak kepada Deon, Kapten terlihat sedang menghampiri Deon yg menghindarinya di perpustakaan sekolah.

Fu*k!!!
Deon tidak berfikir Kapten akan menemukanya disini. Sangat disayangkan saat dia akan kabur, Kapten dengan cepat menghampirinya yg sedang duduk di bangku perpustakaan.

Kapten mencekal tangan Deon yg akan berdiri meninggalkanya.

"Kenapa menghindariku?!" Sungguh saat ini Deon ingin menenggelamkan dirinya dilautan luas. Aura Kapten sangat menyeramkan dan tidak enak dipandang.

Deon membatin dalam hati, bagaimana dia bisa lepas sekarang? Sial dia kurang cepat.

"Sekali lagi kutanya kenapa menghindariku?!" Kapten kembali bertanya dengan suara rendah,

Deon yg mendengarkan sampai merinding, yaa semenakutkan itu. Sang empu yg ditanya hanya mampu memalingkan wajahnya berusaha menghindari kontak mata.
Kapten yg merasa kesal segera menarik Deon keluar perpustakaan dan membawanya entah kemana.

Ternyata dia membawa Deon ketoilet ujung sekolah yg jarang dikunjungi. Damn!!! Ini gawat! Deon dalam bahaya sekarang , siapapun tolong Deon dari pria yg sekarang sedang mengurungnya didalam salah satu bilik. Deon bergerak gelisah, dia sangat tidak nyaman dengan keadaan saat ini. Ini sungguh bukan keinginanya.

"Tatap mataku dan jawab pertanyaanku!!!" Kapten berujar dengan nada memerintah.

Deon seketika gemetaran mendengar ujaran Kapten, dia tidak berani menatap mata hitam legam milik Kapten.

"Kubilang tatap mataku, apa kau tiba tiba tuli?!" Kapten berujar lagi dengan mencengkram kuat  dagu Deon supaya menatapnya.

Deon merasakan matanya memanas, ya Tuhan.. kenapa dia menjadi cengeng seperti ini, kemana Deon yg tengil dan hiperaktif?

"G.. gue. gue gak ngindarin elu" jawab Deon gugup

"tidak menghindariku kamu bilang? Lalu kegiatan keluar dari jendela dan selalu bersembunyi saat melihatku kamu melakukan itu karena apa?!" Tanya Kapten

"Ya.. ya karena gue mau, lagian apa urusan lu? Gue mau ngelakuin apapun terserah gue dong!"
Kapten menggeram marah, kesabarannya sudah habis dia benar benar ingin memiliki Deon untuk dirinya sendiri. Jangan salahkan dia atas apa yg terjadi selanjutnya!

MILIK KAPTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang