Ayo vote dulu supaya aku semangat update~
Sedikit warning!!!.
.
.Deon mengerjapkan matanya perlahan, dia terkejut hampir saja kepalanya terbentur ujung sofa tua yg ditempatinya sekarang karena melihat wajah Kapten yg sangat dekat dengan wajahnya, tinggal beberapa centi lagi bibir kapten dapat menyentuh bibir Deon namun...
Cup~
Kapten hanya mengecup sebentar hidung Deon lalu dia kembali duduk seperti biasa.
Deon lagi lagi hanya terdiam, dia sudah lelah berteriak pada Kapten biarkan saja toh cuma hidungnya saja yg dikecup.#Deon pov
Gue udah puas sama tidur gue, pas gue buka mata langsung kaget liat wajah cunguk satu Deket banget sama wajah gue. Sialan kenapa kalo dari Deket gini ganteng pisan, bangsat ngomong apaan gue anj. Gantengan juga gue kemana mana. Hilih khintil pt².
Tiba tiba dia ngedeketin wajahnya ke gue dan kecup hidung gue, kenapa gak bibir sekalian si? Ehh.
Gue cuma diem aja dia kecup hidung gue, selagi gak berlebihan.Gue berdiri niatnya si mau kekantin nih perut minta diisi laper pisan. Tapi pas gue mau jalan Kapten narik gue kepangkuanya lagi, seneng banget si dia pangku pangku gue apa gak berat?.
"Siapa bilang kamu boleh pergi? , Sini saja temani aku"
"gue laper pengen kekantin beli batagornya mang Asep" bales gue berusaha berdiri dari pangkuan dia, tapi gak bisa susah bor tenaganya kuat pisan.
"Aku juga laper pengen makan kamu" Kata dia sambil bisik bisik, gue langsung natep dia horor. Aje gile masa iya mau makan gue dia kanibal? Serem euyy.
"Anj lu kanibal suka makan orang?" Tanya gue
"aku pengen makan kamu, udah gak tahan" kata dia lagi sambil ngeremes bokong gue, bangsad jangan om jangan gue laki laki om sadar om, gue tereak dalem hati. Demi Alek serem pisan si Kapten macem pedopil.gak
"Saya bener bener ingin memakanmu tapi saya tidak ingin merusakmu" ngomong apaan dah anj gue gak maksud samsek. Gue mikir sambil nautin alis gue,
"Sudah tidak usah dipikirkan, ayo turun katanya lapar" ucap dia sambil ngelus alis gue.
Yaudah karena dia juga ngajak kekantin gue berdiri, tapi sialnya pas gue mau berdiri kaki gue ngenain tytydnya cukup keras dan dia keliatan nahan napas gitu.
Bangsad kenapa kudu kena tytydnya si anj, mana dia jadi keliatan benapsu lagi.
Gue langsung cepet cepet berdiri dan langsung jalan mau turun, tapi dia tiba tiba narik tangan gue dan ngurung gue ditembok. Bundaaa tolong Deon digrepe grepe om om.
Kapten grepe grepe badan gue dan dia cium bibir gue, ganas pisan euyy. Salah gue juga udah bangunin Joni kecilnya.
Ciuman dia turun keleher dia gigit gigit leher gue macem semut. Pliss gue takut pisan."Woy anj jangan gigit gigit sakit tolol"
"kamu yg buat penisku bangun jadi kamu yg harus nidurin dia" bused pulgar pisan euyy katanya, sensor sensor.
Dia narik gue ke sofa dan dudukin gue kepangkuanya, oke sekarang dudukin gue dipangkuanya mungkin sudah menjadi hobi dia.
Dia ngelepasin resleting celananya dan jeng jeng~ dia ngeluarin joninya yg udah keras dan gede pisan euyy, Halah gedean punya gue juga. Hilih khintil pt³.
#Deon pov end
"Cukup gerakin pinggang kamu , aku gak akan masukin belum sekarang waktunya" Kapten berbicara sambil mengelus punggung Deon.
"Emoh, apa apaan gerakin pinggang, macem pelacur saja"
"Ssstt.. saya ingatkan kamu hanya boleh seperti ini denganku tidak dengan orang lain, jadi kamu bukan pelacur, cukup turuti saja.. mengerti?!" Ucap Kapten tegas.
Deon yg sudah tidak tau mau bagaimana akhirnya hanya bisa menuruti Kapten. Deon mulai menggerakkan pinggangnya perlahan, dia meringis merasakan perasaan aneh yg baru pertama kali ia rasakan. Deon merutuki dirinya sendiri mengapa dia mau melakukan hal seperti ini.
Kapten membantu menggerakkan pinggang Deon lebih cepat, dia mengerang rendah merasakan sensasi yg begitu nikmat pada area bawahnya.
Selang beberapa menit Kapten semakin cepat menggerakkan pinggang Deon, sepertinya dia akan segera mencapai puncaknya. Kapten memeluk Deon erat dan mengerang saat mencapai puncaknya.
"Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi jika kamu tidak mau" Bisik Kapten
Deon yg sudah lemas hanya mampu bersandar di dada Kapten, dia juga ikut keluar tadi salahkan Kapten yg membuatnya kelepasan.
Kapten memgambil sapu tangan disaku celananya, dia mengelap sisa cairan putih yg tadi dikeluarkannya, setelah itu dia buang sapu tanganya ke tempat sampah.
Kapten yg melihat Deon lemas merasa bersalah, dia lantas menggendong Deon ala koala.
"Capek yaa? , Maafin aku kalo kamu mau tidur.. tidurlah nanti kubelikan makanan dan kubawa kesini" Kapten terlihat seperti ayah yg sedang menidurkan anaknya, dia menepuk nepuk punggung Deon dan sesekali mengecupi lehernya.
Tak tau Deon dalam keadaan sadar atau sudah terlelap, dia mengeratkan pegangan tanganya yg mengalun dileher Kapten dan menggesekan wajahnya pada perpotongan leher Kapten mencari tempat yg menurutnya nyaman.
Kapten yg melihatnya hanya mengangkat kedua ujung bibirnya samar.
Kapten hendak meletakan Deon disofa tua, namun Deon tidak mau melepaskan tautannya dia malah semakin mengeratkan pegangan tangan dan lingkaran kakinya. Kapten menghela nafasnya dia merasa gemas melihat Kapten yg seperti sekarang ini.
Karena tidak tau harus apa.. akhirnya Kapten membawa Deon turun bersamanya. Persetan dengan dia yg menjadi pusat perhatian oleh para siswa/i dan para guru toh tidak ada yg berani juga padanya tak terkecuali para guru disini.
Siapa yg akan berani melawan anak pendonatur terbesar disekolah ini? Tentu saja tidak akan ada yg berani.
Kapten memasuki kantin dengan Deon yg masih di gendonganya. Dia berjalan santai dan mendudukkan dirinya disalah satu bangku kantin.
Kantin seketika hening ada beberapa pasang mata yg sesekali melirik lirik Kapten yg sedang memangku Deon dalam keadaan tidur, ada juga yg acuh.
"Deon.. ayo bangun makan dulu aku akan pesankan batagor yg kamu mau" Kapten membangunkan Deon dengan menepuk pelan kepalanya dan meniup niup telinga Deon.
Sang empu yg dibangunkan merasa terusik dan mengeluh, dia terbangun dan mengulet (?)
Deon diam beberapa saat pandanganya masih terlihat linglung, setelah kesadarannya kembali dia terkejut, bukan.. bukan karena Kapten yg memangkunya tapi karena dia berada dikantin dan menjadi pusat perhatian semua orang yg ada disini.Pipinya memerah sampai ketelinga, dia sangat malu saat ini, Deon menyembunyikan wajahnya didada Deon sambil berbisik
"kenapa bisa ada disini, gue malu pada liatin gue Mulu" tiba tiba tangan Kapten menggebrak meja cukup keras dan menatap tajam kepada siapapun yg memandanginya dan Deon , beberapa orang yg tadi melihatnya dan berbisik bisik membicarakannya diam seketika dan berpura pura tidak melakukan apa apa.
"Biarin gue duduk sendiri" Deon berdiri dan mendudukkan dirinya disamping kapten.
"Makanlah, kamu terlihat lapar" ucap Kapten, tanpa mengatakan apapun deon langsung memakan batagor yg dipesankan oleh kapten.
Setelah menghabiskan makanannya Deon bergegas menuju kelas meninggalkan kapten. Sang empu yg ditinggalkan hanya tersenyum tipis memandangi punggung Deon yg menjauh dari area kantin.
Sorry pendek.. yg penting update kan? Awikwok
Votment juseyo biar aku tambah semangat ~
KAMU SEDANG MEMBACA
MILIK KAPTEN
Teen Fiction"Kamu.milik.saya!" -Kapten "Enak aja!, Gue udah punya pacar yang cantik dan sexy" -Deon ⚠️WARNING !!!⚠️ Ini cerita boyxboy alias HOMO, jadi bagi kalian homophobic out saja dari cerita saya!! saya sudah memperingatkan dari awal, bagi yg masih ngeyel...