10

16.9K 2K 101
                                    

Perasaan tak nyaman Sunghoon bukan tanpa alasan, sebab saat mengantar Naya kekantor suaminya melihat mobil mengikutinya sampai kantor suami Naya.

Mobil begitu familiar diingatannya, tapi saat Sunghoon sudah memasuki kawasan kantor, mobil itu berbalik arah.

"Lihat mereka sepertinya mengawasi mu, mungkin ada niat jahat padamu." Zuho suami Naya menunjuk cctv dari parkiran tempat mobil Sunghoon.

"Tetaplah disini, aku akan memanggil pengawalku."

Sunghoon diam itulah sebabnya dia terlambat pulang kerumah, tapi perasaannya masih belum tenang dan yang terjadi Jake menghilang.

Ni-ki menangis memanggil papanya.

"Hiks.. Ni-ki nakal." Ni-ki memeluk ayahnya tapi tidak dibalas sang ayah. Sunghoon sibuk dengan pikiran.

Sunghoon menebak ragu kalau mobil itu milik keluarga shim, tapi Sunghoon pernah melihat mobil itu beberapa kali berhenti didekat rumah mereka.

"Ni-ki tadi tidur dengan papa?." Sunghoon mengelus kepala Ni-ki dengan penuh kasih sayang.

Ni-ki mengangguk matanya berair, anak umur 5 tahun itu melihat ayahnya dengan tatapan pilu.
"Tadi Ni-ki tidak nakal dengan papa, Ni-ki minta gendong papa." anak itu merasakan papanya menjauh.

"Harusnya Ni-ki senang papa sudah pergi." Ni-ki menggeleng panik.

"No...Ni-ki sayang papa, semalam Ni-ki mimpi papa menyelamatkan Ni-ki dari monster."Sunghoon menggendong anaknya yang kembali menangis.

Ni-ki menangis sambil berkata tidak nakal lagi, tapi apakah itu berarti sekarang. Sunghoon menepuk pantat anaknya agar tertidur.

"Papa Ni-ki minta maaf." Ni-ki mulai jatuh tertidur.
Sunghoon membawa Ni-ki kekamarnya.

Sunghoon pergi keruang tamu dengan menghubungi seseorang.
"Halo." Sunghoon langsung menyambar saat orang itu mengangkat telponnya.

"Siapa ini, jangan menelpon seseorang untuk urusan tidak penting." suara lelaki paruh baya menyahut.

"Aku Sunghoon." saat paruh baya itu ingin mematikan sambungan telponnya.

"Oh...ada apa menantu."

Nada suaranya dibuat semanis mungkin, tapi terdengar menyebalkan ditelinga Sunghoon.

"Jake bersamamu." Sunghoon datar,

Ayah Jake langsung tertawa Sunghoon geram, kalau bukan mertua sudah dia hajar habis-habisan.

"Anakku tidak bahagia, apa lagi anaknya membenci Jake, kau tak bisa mendidik anakmu dengan benar, Jake ku mendapatkan hal yang buruk atas semua pengorbanannya."

Sunghoon mematung, benar Jake tidak bahagia bersamanya hanya kesakitan yang dia dapat.

"Jangan bawa Jake pergi." nada bergetar itu membuat ayah Jake ingin menertawakan ayah satu anak itu.

"Tidak, aku kuurus surat perceraian kalian, kecuali kau...-

Sambungan terputus Sunghoon frustasi mendengar kata perceraian, tapi kata mertuanya itu gantung membuat Sunghoon makin penasaran dan frustasi disaat bersamaan.

Sunghoon menghubungi ayah mertuanya sekali lagi, tapi nomor sudah tidak aktif.

"Jake jangan tinggalkan aku." lirih Sunghoon.

-----------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bahagia ya bund anak-anak kita menang. Terima kasih enjin

Lihat kebetulan sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat kebetulan sekali

My Mother Is a Man. ( Sungjake+Ni-ki)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang