Careful-11

380 138 8
                                    

"Mungkin gak sih pelakunya lagi kerjasama?" sindir Jaemin pada Jinyoung, Yoshi, Soobin dan Minju dengan kedua tangannya dilipat ke dada.

Mereka semua menjadi tontonan murid-murid. Awalnya sih kawanan Jaemin ingin kembali ke kelas begitu juga dengan kawanan Jinyoung tapi apesnya mereka saling bertemu di koridor sekolah.

Minju berdecak lalu melaju selangkah, "Jadi orang jangan mudah dimanfaatin dong" bola mata Minju melirik sinis ke arah Winter.

"Apa lo!?" Winter balik menatap sinis.

"Udah lah, gak usah di ladenin gitu" Yoshi mencoba melerai.

Ryujin sebenarnya tidak ingin seperti ini, dia ingin semuanya percaya kalau pelakunya ada diantara mereka, bukan berarti Ryujin tidak percaya pada teman-temannya tapi bukan kah harus waspada?

Mendengar peleraian Yoshi, Felix tersenyum miring.

"Wah, kenapa? Takut ke bongkar ya kedoknya?"

Jelas Yoshi emosi, dia mengepalkan tangannya. Felix melihat itu. Felix semakin ingin memancing emosinya Yoshi.

"Tangannya kenapa dikepal-kepal gitu? Marah nih ceritanya?"

Hwall yang sedaritadi diam melihat aksi sindir-sindiran pun membuka suaranya.

"Kalian bisa berhenti gak sih? Ini masih disekolah loh, kalian emangnya gak malu dijadiin tontonan murid-murid disini? Lagian kan ini udah masuk jam pelajaran, kalau guru liat pasti kita semua dipanggil ke ruang bk"

Semuanya bungkam, Yoshi juga sudah menstabilkan emosinya dibantu Jinyoung yang mengelus-elus punggung pemuda itu.

"Gue setuju sama Hwall, kita disini udah ke pecah, gak guna juga sindir-sindiran gini. Kayak bocah aja tau gak?"

Ryujin dan Hwall menarik Jaemin, Winter dan juga Felix untuk segera pergi.

Tersisa lah Jinyoung, Yoshi, Soobin dan Minju yang masih terasa emosi. Minju memejamkan matanya sejenak, Jinyoung masih mengelus-elus punggung Yoshi, dan Soobin menghela nafas panjang.

Akhirnya Soobin mengajak mereka kembali melanjutkan perjalanannya ke kelas masing-masing.




























































Felix, Hwall, Jaemin, Winter dan Ryujin sedang berada di restoran dekat komplek perumahan Hwall.

Sehabis pulang sekolah tadi, mereka berniat membicarakan tentang kasus-kasus yang menimpa mereka selama ini.

"Jadi gimana?" tanya Winter.

"Gini deh, kan kata lo, lo ngeliat hantunya Somi sama Soojin nah kata mereka siapa pelakunya?"

Yang ditanya panik, bagaimana caranya dia menjelaskan?

"E-em, en-enggak—"

Belum selesai Winter menjawab, Ryujin dibuat bingung karena Winter terlihat gugup padahal untuk apa pula dia gugup seperti itu?

"Kok lo gugup sih, Win?"

Winter mendelik, "Masa sih? Perasaan lo aja kali, oke balik ke pertanyaan Felix, mereka alias Somi sama Soojin cuman bilang kalau pelakunya tuh diantara kita. Gak spesifik"

"Yakin lo?"

Perempuan bernama asli Kim Minjeong itu mengangguk yakin. Syukur lah dia tidak keceplosan.

"Eh by the way kok di biarin aja lengan baju lo?" tanya Jaemin pada Felix.

Felix melirik lengan bajunya sejenak lalu kembali menatap mereka semua yang terlihat baru menyadarinya.

"Gapapa sih, memangnya kenapa?"

"Gak biasanya loh" pancing Hwall.

Akhirnya Felix menggulung lengan bajunya sampai siku. Memang tidak ada apa-apa yang disembunyikannya.

"Kenapa sih? Salah kalau gue gak mau digulung?"

"Hehe, enggak kok" Hwall menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sedikit canggung karena memikirkan yang tidak-tidak pada sahabatnya.

Tangan Felix baik-baik aja tuh, apa dia bohong ya?

Careful | 00 & 01 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang