Part 5

418 31 5
                                    

Jangan copas/share tanpa izin. Typo bertebaran. Gak ada feel nya mungkin. Dan kekurangan lainnya

Minta vomment boleh dong? Kasih saran yaaaa

Itu Nathan. Niall horan

ragazzi Buona lettura

----

Seorang gadis berdiri menghadap jendela besar dikamar nya. Dengan raut muka yang sarat akan kesedihan. Memandang langit yang berwarna hitam. Seperti langit itu mengerti akan kesedihan sang gadis

Naomi POV

Siapa yang tahu kalau langit cerah bisa berubah menjadi gelap dalam waktu yang singkat. Sama seperti ku. Aku merasa sangat senang saat melihat senyumnya tapi dalam sekejap kesenangan itu menjadi kesedihan yang mendalam. Kejadian dua jam lalu yang membuat luka itu kembali menganga. Luka yang ku sembuhkan selama 3 tahun sia sia hanya karna sebuah kalimat

"Assalamualaikum" salam ku pada orang rumah.. Tapi sepertinya tidak akan ada yang menjawab. Hahhh aku menghela nafas pelan.

"Waalaikumsalam"

Jawab seseorang. Tunggu! Ada yang menjawab salamku? Tumben. Ahh tapi juga paling mbok nah. Tapi suara nya beda. Suaranya mirip seperti seseorang. Seperti suara......Papa?

Aku melihat pria paruh baya yang berjalan kearah ku dengan senyuman. Walau mata nya tidak, tapi senyum itu berbeda. Berbeda dari biasanya

"Papa" lirih ku. Aku tidak percaya papa yang selama tiga tahun tidak pernah tersenyum -kecuali keadaan yang mengharuskan- kembali tersenyum. Ada acara kah? Tapi aku tidak perduli. Sungguh. Cukup dengan melihat senyumnya saja sudah membuat ku bahagia

"Sayang, ayo kamu sudah ditunggu" ucap papa lembut. Tadi papa bilang apa? Sayang?  Ya Tuhan, terima kasih. Walaupun dalam keadaan memaksa papa untuk tersenyum, tapi papa pasti tetap memanggil nama bukan 'sayang'.

"Iya Pa"

Jawab ku dengan senyum merekah diwajahku. Aku dan papa berjalan ke ruang keluarga. Dan ternyata sesuai dugaan, ada sesuatu yang mengharuskan papa tersenyum. Pertemuan keluarga

"Oh hai Naomi, sudab pulang?" tanya adik papa. Auntie Dianna. "Sudah aunt, baru aja" jawab ku dengan senyum yang masih mengembang. Tapi keadaan ini mengingatkan ku pada kejadian 3 tahun lalu. Kejadian pada pertemuan keluarga besar Anderson

Memang keluarga Anderson pasti mengadakan pertemuan. Pertemuan keluarga yang diadakan setahun sekali. Dan memang biasanya diadakan dirumah papa, karna rumah papa paling besar diantara yang lain.Tapi tumben pertemuan itu diadakan disini padahal semenjak itu, pertemuan ini tidak diadakan disini lagi.

Papa anak ketiga dari empat bersaudara. Mempunyai 1 saudari dan 2 saudara. Kakak pertama papa bernama uncle Davin. Sudah menikah dan juga sudah memiliki 1 orang putra dan 2 orang putri. Kakak kedua papa bernama uncle Dylan. Sudah menikah dan memiliki 1 orang putri. Dan adik papa, auntie Dianna. Memiliki 2 orang putra

Aku melihat seluruh keluarga Anderson menatap ku dengan tatapan jijik. Kecuali satu orang. Auntie Dianna. Dia memandangku dengan lembut dan kasih sayang. Ya memang hanya dia yang menganggap kejadian 3 tahun lalu bukan kesalahan lu. Walaupun begitu aku sudah biasa dengan tatapan jijik itu. Serius. Karna setiap bertemu -pada acara pertemuan atau bukan- pasti mereka memamdang ku dengan tatapan seperti itu. Semenjak kejadian itu. Kejadian 3 tahun silam

"Ehmm semuanya Naomi kekamar dulu ya, mau ganti baju" ijin ku. "Ayo papa anterin" ucap papa. Aku memandang papa kaget. Tidak biasanya. Apa papa sudah melupakan kejadian itu?

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang