T w o - Alvin Gemilang

69 18 123
                                    


••Happy Reading••

Sebuah tempat yang begitu indah. Di penuhi dengan bunga-bunga yang bermekaran dan kebanyakan bunga itu berwarna putih, dan bentuk kelopak bunga nya seperti bunga mawar.
Sepertinya memang ada bunga bernama 'Mawar Putih'.

Setelah cowok bertubuh tinggi dan tegap itu amati, tenyata tempat ini sangat asing. Sangat-sangat dan saaangat asing!

"Alvin.."

Terdengar seseorang memanggil namanya, suara itu... suara Mama nya!
Alvin menoleh ke kanan juga ke kiri, namun tak menemukan keberadaan sang Mama.

"Alvin Gemilang.."

Suara itu kembali memanggil namanya, bahkan nama lengkap nya. Alvin berbalik, dan mendapati sosok wanita yang memakai pakaian serba putih, serta rambutnya di biarkan tergerai dan tertiup angin. Dia...Mama Delicia.

"Mama, makasih udah mau dateng nemuin, Alvin."

Delicia tersenyum simpul.
Bibirnya yang tipis amat memukai ketika sosok wanita itu menarik bibir itu. Mata nya yang legam. Serta wajahnya yang halus. Pemilik keindahan itu adalah Delicia Albrinska.

"Kapanpun itu, Mama akan selalu bisa mengunjungi kamu, nak," balas Delicia dengan senyum yang terus terpancar. Namun, senyum di wajahnya menunjukkan rasa sedih.

"Mama, Alvin dan Papa sudah tidak bertengkar lagi seperti yang Mama inginkan dulu."

Delicia mengangguk. "Mama melihatnya dari sini, Alvin. Mama senang jika akhirnya Putra semata wayangku dan Suami yang Mama rindu 'kan kini bisa berdamai."

Alvin menangis. Di pelukan sang Mama. Ia tahu, ia sadar bahwa ini hanya mimpi. Namun rasanya seperti tak ingin melepaskan pelukan itu.

"Mama, Mama selalu baik-baik saja kan di sana?" tanya Alvin menelisik kabar sang Mama.

Delicia mengusap kepala Putra nya sayang. "Mama selalu akan baik-baik saja selama Mama melihat Kamu dan Papamu juga baik-baik saja."

Delicia melepaskan pelukan hangat itu. Wanita itu mulai mengeluarkan air matanya kala menyadari waktu berkunjung nya tak lagi lama.

"Alvin, jagalah Papamu baik-baik, jaga dirimu juga. Sudah saatnya mama kembali," ujar Delicia dengan senyum disertai air matanya.

Alvin mengangguk mengerti, meski rasanya berat, ia pun juga tak bisa menahan Mama nya untuk kembali ketempat asalnya. "Jagalah dirimu baik-baik, Ma."

Delicia mengangguk. Perlahan, sosok Delicia mengabur, mengundang airmata Alvin terus bergiliran terjun melalui pipi mulusnya.

Setelah sosok Delicia benar-benar hilang, Alvin menundukkan kepalanya dan terduduk lemas.

"Mamaa!!"

Deru nafas Alvin tak beraturan. Benar dugaannya, ia bertemu sang Mama hanya di mimpi.

Cowok itu mengambil gelas berisi air minum yang ada di nakas dan meminumnya hingga tandas.

Setelah nafasnya stabil, Alvin melirik jam di nakas menunjukkam pukul 06.15 Pagi.

Alvin's My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang