Semoga suka dengan ceritanya~ Jangan lupa Vote & komennya yaa~ Luv you 💜💜💜
• • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moon Nara menyesali keinginannya untuk bisa menyelesaikan studinya lebih cepat. Karena saat ini dia harus menghadapi dunia yang benar-benar nyata di hadapannya. Dunia kerja. Dunia yang sangat kejam. Tidak banyak orang yang bisa bertahan di tempat kerja mereka terlebih pada pekerjaan pertama mereka.
Ada banyak faktor yang bisa memicu seseorang tidak betah di tempat kerja mereka dan memutuskan untuk resign. Diantaranya adalah rekan kerja dan beban kerja yang tidak mampu mereka hadapi.
Nara tidak menyangka orang tuanya bisa dengan secepat itu melepasnya untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Mereka lepas tangan karena berpikir bahwa kewajiban mereka untuk menyekolahkan Nara sudah selesai. Terlebih ketika Nara bersikeras untuk tetap tinggal di Seoul.
Pulang ke kampung halamannya adalah hal terakhir yang diinginkan Nara. Karena itu saat ini Nara mencoba untuk membuktikan tidak hanya kepada dirinya sendiri, tetapi juga kepada orang tuanya bahwa dia bisa mandiri dan menghidupi dirinya.
Memang membutuhkan waktu kurang lebih 4 bulan bagi Nara untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Itu karena dia tidak hanya harus bersaing dengan penduduk lokal, tetapi juga harus bersaing dengan warga Negara asing yang pindah ke Seoul untuk mencari lapangan pekerjaan.
Oh betapa populernya Seoul saat ini. Tidak hanya musiknya, tapi semua culture Korea Selatan yang saat ini semakin mendunia. Membuat orang-orang memimpikan untuk bisa datang bahkan menetap di Seoul, yang tanpa mereka sadari semakin menyusahkan warga lokal. Terbukti dengan dirinya yang membutuhkan waktu untuk bisa mendapatkan pekerjaan.
Saat ini Nara sudah hampir enam bulan lebih bekerja di salah satu tempat kursus bahasa inggris di Seoul bernama English for Young Learner atau yang biasa disingkat sebagai EYL. Tempat kursus bahasa Inggris untuk anak berumur 4 tahun sampai 16 tahun.
Tidak pernah terpikirkan bagi Nara untuk bisa berada dilapangan kerja dimana dia harus dikelilingi oleh anak-anak selama lima hari dalam seminggu. Karena pada dasarnya Nara menginginkan dirinya untuk bisa bekerja di perusahaan dimana dia hanya harus disibukan dengan komputer dan data yang harus diinput. Itu semua karena Nara tahu bahwa berhadapan dengan orang-orang secara langsung, terlebih harus berhadapan dengan anak-anak dan orang tua mereka bukanlah hal yang mahir Nara lakukan. Dia tahu betul tipe introvert seperti apa dirinya.
Sayangnya, menjadi guru training di tempat kursus bahasa Inggris itu adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa menerima Nara sampai ke tahap ini.
Dua bulan awal ketika menjadi guru training di tempat kursus itu membuat Nara mempelajari banyak hal. Tentang bagaimana harus bersikap professional, tentang bagaimana menjadi orang yang palsu karena harus terus tersenyum di depan orang tua, menyambut mereka masuk dengan senyuman lebar di wajahnya. Terlebih ketika Nara mendapatkan jam piket untuk duduk di front desk, dia harus rela mendengarkan curahan-curahan hati orang tua dan baby sitter yang saling bertukaran cerita mengenai kehidupan mereka. Mengenai kehidupan majikan mereka.
