Hallo Pinkish... Mohon maaf lahir dan batin... Maafin kalo ada salah2 kata atau perlakuan aku yg kurang berkenan di hati kalian ya..
Semoga suka sama cerita ini..
Btw aku mau pamer hadiah dari Pinkish untuk aku, 👉🏻👈🏻 Hadiah yang sangat berkesan karna aku sama skali ga menyangka bakalan dpat hadiah dari mereka. Makasih Pinkish... Luv u so bad 🥰🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naah... balik ke cerita.. 😬😬 Yang kangen sama bapaknya Sasha mari merapat.. Jangan lupa vote dan komentarnya yaa..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Taehyung keluar dari kamar dengan membawa tas briefcasenya. Sekali lagi Nara di buat terpesona oleh penampilan Taehyung. Taehyung yang saat ini berdiri di hadapannya dengan kemeja biru dan celana panjang hitam berbahan kain membuat dirinya terlihat sangat tampan,dewasa dan berwibawa. Dia terlihat seperti seorang laki-laki yang bertanggung jawab dengan keluarga dan pekerjaannya.
Tentu saja. Melihat dirinya yang mampu membesarkan anaknya seorang diri dengan sangat baik, dan fokus dengan pekerjaannya, adalah buktinya.
Taehyung mengantar Sasha dan Nara ke salah satu Mall di pusat kota, dimana mereka akan menonton Anime yang hampir selama perjalanan menjadi topik pembicaraan mereka berdua.
Tidak akan ada yang menyangka jika perempuan yang bernama Nara ini adalah penggila Anime seperti anaknya. Taehyung baru saja menyadarinya setelah mendenggar pembicaraan Nara dan Sasha. Awalnya Taehyung mengira bahwa Nara hanya terlalu baik untuk meladeni Sasha yang sangat menyukai Anime, tapi ternyata, Nara mengetahui setiap nama karakter dan judul anime yang Sasha bahas. Hal yang membuat Taehyung lebih yakin lagi adalah koleksi mini figure dan komik yang tersusun rapi di rak kaca milik Nara yang berada di ruang tamunya. Taehyung pikir, orang-orang yang memiliki hobi seperti itu, orang-orang yang menggemari hal-hal seperti itu, hanyalah anak-anak SMA atau anak kuliahan. Tapi ternyata tidak, karena Nara adalah bukti nyatanya.
