Ch. 4 - Ah! Copet!

43 5 0
                                    

Tiba-tiba saya ingin mengetik cerita yang tidak jelas lagi. Akhirnya saya putuskan untuk melanjutkan cerita ini. Banyak kata-kata kasar yang sangat tidak mendidik di sini. Novel ini untuk pembaca berusia 18+. Kurang baik untuk bocil.

Selamat membaca! Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang berpuasa!

_______________________________

"M-m-m-... MESUUUUM!!!"

Bocah perempuan itu menyadari bahwa Satya sedang memelototi area selangkangannya. Ia langsung merapatkan kedua kakinya dan menutupkan rok yang dipakainya sambil menjerit lantang.

Semua orang melihat Satya dengan tatapan jijik. Mereka menatap Satya yang pedofil.

"Bajingan! Kenapa gua jadi pedo begini!? Woy! Pasti gara-gara lu pedo, kan!?" Satya bertanya kepada Satya B di dalam kepalanya.

Hehe... Sempak bocil warna pink... Hehehe... Mantul pak eko...

"Anjing beneran pedo si brengsek ini! Kenapa gua mesti masuk ke tubuh pedofil kriminal gini aaaaaaaahh!!!" Satya berteriak sekuat tenaga, tapi di dalam hati. Pada kenyataannya, saat ini Satya sedang nyengir dan mimisan sambil masih memelototi bocah itu.

Seperti hasrat fetish seksual yang tak terkontrol.

"Kyaaaaaaaa!!!" Sang gadis kecil itu langsung lari berteriak dan hilang entah kemana.

Sementara Satya masih meneteskan liur.

"Woy! Pedofil! Kau apakan anak gadis itu!?" Seorang petualang berbadan besar menarik kerah baju Satya sambil memarahinya.

"Eh? A-aku?" Arka tersadar dan menjadi auto goblok.

"Wah, bagaimana ini? Gara-gara elu nih, bego!" Arka berbicara di dalam hati.

Elah... Katanya jago... Katanya punya skill dewa... Dipake lah, tolol!

"Oh iya makasih udah diingetin, njing."

Cih! Nggak tau terima kasih!

"Iye iye makasih yeee..."

Nah gitu dong, bego.

"[Story Telling]: Satya hanya tidak sengaja menabrak gadis itu dan membuatnya terjatuh. Satya terlalu mabuk sehingga hanya bisa terdiam di tempatnya. Tetapi gadis kecil itu hanya salah sangka. Semua orang di sekitar Satya jadi mengerti bahwa apa yang terjadi barusan hanyalah ketidaksengajaan sepenuhnya."

Setelah skill Story Telling ia gunakan, semua orang kembali ke kesibukannya masing-masing. Petualang berbadan besar tadi, segera melepaskan tangannya dari kerah Arka.

"Oh, maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kau sedang mabuk. Ini semua hanya kesalahpahaman."

"Haahhh... Selamat..." Ujar Satya di dalam hati.

Satya pura-pura sedang mabuk untuk melanjutkan situasi dari [Story Telling] yang ia sampaikan tadi. Lalu ia menambah pesanan segelas minuman keras lagi untuk meyakinkan semuanya.

Dan di saat ia akan membayar, dia baru sadar akan satu hal.

Dompetnya hilang.

"He? Loh? Kok nggak ada? Apa ketinggalan? Tapi tadi pas gua bayar minuman sebelumnya masih ada..."

!!!

Satya tiba-tiba memahami ini. Bahwa ia sudah kecopetan.

Dia ingat-ingat lagi semua peristiwa yang terjadi. Dari detik ini, mundur hingga terakhir kali dia memegang dompet untuk membayar minuman sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Isekai God AuthorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang