ALICE

22 12 11
                                    

1 bulan kemudian.

Hari ini, hari ke sebulan Alice memiliki kebahagiaan baru, bukan dengan seorang pasangan, tetapi dengan dunia Glovver.

Dunia itu yang membuat nya lebih istimewa, orang yang beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk mengetahui sebuah dunia baru, para penghuni nya merupakan keluarga kedua Alice.

"Kenapa kau sangat bahagia sekali?" Tanya Bella, Alice dan dirinya sedang berdua di dapur, Alice sedang membilas piring yang sudah di sabun oleh Bella.

"Tak apa." Jawab Alice namun senyum nya masih tidak hilang.

"Gak mau cerita ke ibu?" Tanya Bella lagi, ia ingin mengetahui apa yang membuat putri sulung nya ini sangat bahagia semenjak beberapa minggu yang lalu.

"Aku hanya ingin bertanya," Ucap Alice."Jika ibu dipilih menjadi salah satu penghuni istana, apa yang akan ibu lakukan?" Tanya Alice, ia sengaja menanyakan hal itu, ia ingin mendengar tanggapan dari ibunya itu.

"Kamu semakin seperti Erline, Alice hahah," Jawab Bella sambil tertawa, mengingat bagaimana tak suka nya Alice jika Erline membahas yang tidak jelas.

Ternyata jawaban dari Bella bukan hal yang di tunggu Alice, walaupun Alice tau jika Bella menjawab nya, pasti akan sangat mengesankan.

"Bu, Erline dimana?"

"Sedang bermain dengan Madie."

Madie, dia adalah teman dekat Erline, orang tua Madie pula, mereka membantu Fris untuk mengurus perkebunan nya.

🌼

"Good Night Alice, Erline." Ucap Fris, lalu ia mematikan lampu setelah melihat kedua anak nya masuk kedalam kamar nya masing-masing.
Siapa yang bilang Alice akan tidur? No, kalian mengetahui nya, Upss dia akan menaiki kuda terbang dan kembali ke dalam dunia itu.

"Okey Alice bersiaplah." Alice menaiki kuda putih bersayap itu, Alice sudah tidak takut, sudah satu bulan ia belajar menunggangi kuda terbang di sana.

"Go!!"

Tidak memerlukan waktu lama, ia dan kuda putih itu tiba di Gloveer, kuda putih itu menurunkan Alice dibawah pohon apel, dimana Alice akan bertemu dengan mereka.

"Kalian menunggu lama?" Tanya Alice kepada Nancy dan Will.

"Tidak." Jawab Nancy lalu tersenyum dan mengajak Alice untuk duduk bersama.

"Apa kalian merasa ada yang aneh dengan hari ini?" Tanya Will dengan nada serius, namun tak ada yang percaya jika Will memang benar-benar serius kali ini.

"Ya, rambut mu sedikit lurus hari ini." Jawab Alice, Nancy yang mendengar nya lalu tertawa.

"Heh, kalian lihat awan nya cukup mendung bukan?" Ucap Will lagi, Alice dan Nancy lalu menoleh ke arah langit, benar awan nya terlihat mendung.

Tak terlihat awan yang indah dan cerah seperti biasanya, namun tidak ada yang berubah, kuda-kuda terbang masih disana dan berlarian.

"Mungkin akan turun hujan." Jawab Nancy lalu diangguki Alice, setelah itu Will menggeleng.

"No, hujan? Untuk pertama kali nya?"

"Maksud mu? Disini tak pernah hujan?" Tanya balik Alice, kali ini perempuan itu cukup khawatir.

Saat Will membaca buku di perpustakaan sekolah, ia pernah melihat tanda-tanda bencana di dunia Gloveer akan datang, salah satunya awan mendung.

Tiba-tiba tanah bergerak keras, sangat keras. Semua anak berlarian dan berteriak memanggil kuda nya masing-masing, benar dugaan Will, akan ada sesuatu yang terjadi.

Alice [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang