ALICE

13 3 1
                                    

Suasana di Gloveer masih segar seperti biasanya, burung-burung dan hewan-hewan lain tak mampu meninggalkan tempat itu, begitu pun dengan penghuni lainnya.

"Tarik lebih kuat!" Perintah Prof. Deric, ia guru yang mengajari para murid soal memanah, sasaran nya tak jauh tetapi sedikit sulit karena busur nya terlalu keras.

Will, Laki-laki itu sedang berdiri memperhatikan dua teman nya yang sedang berlatih, kali ini memang bagian tingkat dua yang berlatih.

"Will, kau dipanggil Profesor Dultin!" Ucap laki-laki yang diketahui adalah teman Will, Will sempat terkejut.

"Untuk apa?" Tanya nya, dibalas gelengan dari laki-laki tadi.

Setelah diberi tahu oleh teman nya tadi, Will lalu pergi ke istana untuk menemui Profesor Dultin, hal yang biasa bagi Will ketika berhadapan dengan sang kepala sekolah itu.

"Permisi, Prof. Kau memanggil ku?" Tanya Will, ia berada di ruangan besar milik Dultin itu.

"Oh ya, William, aku ingin menanyakan satu hal kepada mu," Ucap Dultin."Siapa teman wanita yang selalu bersama mu?" Tanya nya membuat Will semakin bingung.

"Alice dan Nancy?"

"Alice, ya dia.. Sekarang dimana dia?" Tanya Profesor Dultin.

"Sedang mengikuti pelajaran."

🌼

"Alice!" Panggil Fris dari arah ladang kuda, mendengar itu, Alice lalu berlari menghampiri nya.

"Ada apa, Yah?" Tanya Alice yang sudah berdiri di hadapan Fris.

"Aku akan pergi mengunjungi paman Grow, bolehkan kau melanjutkan pekerjaan ku?" Ucap Fris, Alice lalu melihat kuda-kuda yang sedang diberi makan Fris.

"Mm, bolehkan aku ikut?"

"Haha, aku tau maksud mu." Ucap Fris lalu berjalan disusul oleh Alice dari belakang, Alice akan pergi ke rumah paman Grow, dia adalah teman ayahnya, tapi ada seseorang yang ia ingin temui.

"Nanti ayah lanjutkan pekerjaan nya." Ucap Fris, Alice mengangguk sambil tersenyum.

"Bagaimana perlombaan kemarin?"

"Menyenangkan, aku bertemu dengan teman baru ku, dia bersekolah di Werstey memang sangat jauh." Ucap Alice, ia sedang menceritakan Nancy kepada ayahnya.

"Bagaimana kau bisa kenal dengan nya?"

"Dalam mimpi." Entah keceplosan atau tidak, tapi nampak nya Alice memang sengaja menjawab nya seperti itu.

"Hah? Kau sekarang selalu bermain dengan Erline bukan? haha."

Kini mereka sudah sampai dirumah paman Grow, tidak terlalu jauh dari rumah, hanya melewati beberapa rumah dan beberapa ladang milik tetangga.

"Halo." Alice kini sedang berdiri di belakang pria berbaju putih itu, Laki-laki berbadan tinggi itu pun menoleh.

"Alice." Gumam laki-laki itu, dan Alice berlari lalu memeluk nya.

"Kau sangat sibuk?" Tanya Tom, ya memang semenjak Alice bertemu dengan Gloveer, ia tak lagi bertemu dengan Tom.

"Sangat." Jawab Alice, lalu mereka tertawa, entah apa yang mereka tertawai namun nampaknya mereka sangat senang.

"Tom, tangan mu?" Tanya Alice ketika melihat tangan Tom yang terluka lumayan parah.

"Mm,. Ini terkena pukulan batu." Jawab Tom, Alice percaya, karena Tom membantu paman Grow untuk mengurus senjata yang dipakai memburu.

Alice [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang