Alice

10 2 2
                                    

Billie berlari diatas awan, menggerak an sayap nya cepat, sedangkan Alice terus menembakan busur-busur itu kepada para vampir yang hampir membunuh para Elf dan murid.

Ia tak menyangka, senjatanya sangat kuat, apakah ini yang dinamakan senjata para vampir itu?

Tak ada anak panah yang melesat, namun.

"Sebbt." Alice melotot ketika satu anak panah masuk menembus tubuh Billie.

Billie lalu mulai jatuh, begitu pun dengan Alice yang terbawa jatuh, tetapi salah satu Elf menggapai tangan nya sehingga ia tidak ikut terjatuh bersama Billie.

Alice menatap Billie dengan pandangan kosong, kuda itu.. Apakah dia mati? Tak sadar Alice meneteskan air mata, bahkan ia belum sempat meminta maaf kepadanya setelah ia memarahi Billie tadi.

"Friit." Elf itu bersiul, dan dengan cepat salah satu kuda terbang menghampiri mereka.

Alice lalu dinaikan ke kuda terbang itu.

"Jangan memikirkan nya." Ucap Elf tersebut lalu meninggalkan Alice.

"SHIT!"

Dengan perasaan marah nya Alice menembakan semua anak panah itu kepada para vampir. Entah sejak kapan, tapi sepertinya para vampir sudah tau jika Alice adalah gadis yang mereka cari.

Tapi Alice tak gentar, ia tetap maju melawan para vampir, itu sampai ia mengingat sesuatu.

"Vampir bermata biru." Gumam Alice.

Tak ada satu vampir pun yang Alice lewatkan, para Elf pun menjadi mudah untuk melawan para vampir yang mulai berkurang.

Sampai akhirnya Alice melihat sosok vampir yang dengan santai nya sedang memakan apel dibawah pohonnya. Ia menarik anak panah dan mengarahkan nya ke vampit itu tapi, dia hilang.

"Hai Hopper." Ucap Vampir itu yang berdiri di belakang Alice, Alice sangat terkejut.

Vampir itu dengan cepat mencekik Alice, hampir Alice kehabisan nafas, tiba-tiba seorang elf menarik tangan vampir itu untuk melepaskan cekikan nya.

Dia Trace, Elf paling tampan yang ada si Gloveer. Jari nya mulai mendekati tanda V yang berada di dahi nya, namun dengan sangat cepat nya vampir itu menangkis tangan elf dan menyerang nya balik.

Saat vampir itu mulai mencoba untuk menggigit elf, Alice yang berada di belakang nya menggenggam anak panah dan dia mulai menusuk an nya ke dahi vampir itu.

"BUSHH."

Bukan pertarungan yang sulit.

Para vampir berjatuhan, membuat Alice dan para elf mudah untuk membunuhnya, bukan hanya vampir dan semua pasukan nya, tetapi banyak juga elf dan para murid yang kehilangan nyawanya.

🌼

Suasana di Gloveer sangat haru, setelah pertarungan selesai dan Gloveer menang para vampir dan semua pasukan nya pergi dan menghilang.

"Billie maafkan aku." Alice terisak ketika melihat Billie yang tergeletak dengan darah yang bercucuran akibat anak panah yang menembus tubuh nya.

"Alice." Panggil Nancy, perempuan itu terlihat pucat, ada beberapa bekas gigitan yang tidak berhasil membunuhnya.

Alice menoleh dan langsung cepat memeluk Nancy, perasaan nya kini tenang setelah melihat perempuan itu baik-naik saja.

"Waaw Alice." Terdengar suara Will dengan tepukan tangan nya, Laki-laki menyebalkan itu pasti sudah menghabisi berapa nyawa tadi.

"Selamat Alice." Alice berlari lalu memeluk tubuh Tom.

"Kita akan pulang Tom." Ucap Alice, dan diangguki oleh Tom.

🌼

Alice merias wajah nya sangat cantik, kali ini dia sangat bahagia dan senang, rencana nya hari ini ia akan bertemu Nancy dan Will. Alice lalu turun untuk menemui Bella, dan meminta izin kepadanya.

"Bu." Panggil Alice lalu ia memeluk tubuh ibu nya erat, lalu mencium pipi Bella.

"Kau cantik sekali, akan pergi?" Tanya Bella yang heran dengan penampilan Alice.

"Ya, aku akan bertemu teman ku sekarang, boleh?" Ucap Alice, lalu di balas dengan anggukan dari Bella.

"Puluhan anak tewas misterius saat tertidur, para keluarga heran dengan penyebabnya." Alice termenung, ia melihat berita di televisi, mereka tewas karena melindung Gloveer.

"Huft."

"Nancyyy." Panggil Alice, mereka saling berpelukan, sedangkan Will hanya berdiri memperhatikan mereka.

"Pengen dipeluk juga dong!" Dengan cepat Nancy menarik tangan Will untuk masuk dalam pelukan mereka.

"Kalian udah liat berita?" Tanya Will, dibalas anggukan dari kedua perempuan itu.

"Pasti keluarga mereka sedih atas meninggalnya anak-anak mereka secara misterius."

"Kita akan pergi sekarang?"

"Yaa"

Alice, Nancy, dan Will kini berada di Gloveer, suasana Gloveer kali ini sangat indah, seperti biasa para penghuni nya pun tak kalah ceria. Gloveer kini mengadakan pesta atas kemenangan nya.

Sebelumnya para Profesor tidak menyetujui hal itu, namun para murid yang terus meminta agar hasil yang mereka usahakan dapat dirayakan.

"Alice." Sapa Trace dengan senyuman yang tulus.

"Hai Trace."

"Kamu sangat cantik." Ucap Trace membuat Alice tersipu malu.

Istana dihias dengan indah, banyak makanan yang di disimpan di meja yang berjajar, ada sebuah kue, dan beberapa makanan lain nya. Namun Alice masih saja tak bisa melupakan nya.

Billie, kuda putih nya. Ia tak melihat hewan itu berlarian dia atas awan lagi.

"Alice kemarilah!"

🌼--🌼

Tamat

Alice [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang