~Sang Bintang 14~

916 109 51
                                    

Haiii aku kembalii

Happy Reading

"Bima," Mita yang tengah menyiapkan makan berteriak memanggil sang anak sulung, anak pertamanya itu sangat susah jika dibangunkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bima," Mita yang tengah menyiapkan makan berteriak memanggil sang anak sulung, anak pertamanya itu sangat susah jika dibangunkan.

"Kenapa bun?" tanya BIma kalem.

Mita yang tengah menatata makanan dimeja mendongak, "Tumben banget kamu udah bangun bang?"

"Hm." 

Mita yang mendengar hanya mendungkus, anak sulungnya ini keturunan siapa sebenarnya?

"Ayo duduk dulu, bunda mau panggil ayah sama Daniel."

"Bima gak sarapan dulu bund, mau langsung berangkat aja."

"Beneneran gak mau sarapan?"

"Ya,"

"Tumben kamu berangkat pagi bang?"

"Ada urusan."

Mita berajalan mendekati Bima, merapikan dasi pria itu yang nampak acak acakan, "Masa anak pemilik sekolah tampilannya kayak gini sih," ujar Mita dengan suara lembutnya. 

"Kamu jangan lupa jemput Bintang ya bang," Mita menepuk tepuk bahu Bima untuk merapikan seragam anaknya, tak lupa jemari jemarinya yang terlihat cantik itu merapikan rambut hitam  milik Bima.

Bima sedikit menurunkan tingginya, agar Mita bisa merapikan rambutnya yang belum tersisir rapi. "Ya bang?" ulangnya.

"Hm."

"Jangan ham hem ham hem mulu kamu bang!" Mita berkacak pinggang, matanya melotot menatap anak pertamanya.

"Iya bunda cantik," balas Bima dengan senyum kecilnya.

Mita menurunkan kedua tangannya yang tadi berada di pinggang, "Pinter, Diminum dulu susunya."

Bima mengangguk, laki laki itu mengambil segelas susu yang berada diatas meja, buatan sang bunda tercinta.

"Uang jajan kamu masih ada kan?"

Bima yang masih meneguk susu hingga tandas hanya mengangguk. "Gak kurang?"

"Enggak."

Bima menyalimi tangan Mita dan melangkahkan kakinya keluar rumah, di ikuti oleh Mita dibelakanganya.

Keturunan Bramantio itu mengeluarkan mobil ferrari hitamnya  yang sudah lama tak ia gunakan, karena sebenarnya laki laki itu lebih nyaman menggunakan motor KLX nya atau moge.

"Hati hati bang!" teriak Mita saat melihat Bima membuka jendela mobilnya dan melambaikan tangan.

^^^

Mobil Bima berhenti dengan perlahan di depan komplek rumah Bintang, agak jauh sedikit dari pos satpam. seperti sesuai keinginan sang bunda, Bima benar benar menjemput Bintang.

SANG BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang