~Sang Bintang 7~

1K 91 7
                                    

Happy Reading

Peringatan‼️
Part kali ini panjang banget, jadi kalian jangan bosen yaa. Bacanya pelan pelan, slowly ya sayang.

Aku tunggu spam komen dan votenya yaa.

Happy Reading 🖤

Keesokan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya.

Bintang sedari tadi merengek untuk menemui Bima dan merengek untuk segera pulang.

Sebenarnya kemarin dokter memberi izin Bintang untuk melihat sang pacar, asal menggunakan kursi roda.

Tapi karna Camelia adalah sahabat yang baik ia memutar balikan ucapan sang dokter.

'Lo gak boleh kemana mana dulu, besok baru boleh' kalimat tersebut yang kemarin Camelia lontarkan.

Tidak salahkan sekarang ia menagih, jikapun tidak ada yang mau mengantar dirinya ia akan pergi sendiri.

"Ayo kita lihat Bima" ajak Bintang.

"Asal lo makan dulu."

Bintang menghela nafas, dan mengangguk, "Okay!"

Camelia menyuapkan bubur kemulut Bintang.

"Assalamualaikum." salam seseorang dari arah pintu.

"Waalaikumsalam."

Bintang menolehkan, "Cahaya." Mata hitam keabu abuan milik Bintang seketika berbinar senang.

Ibu panti mendorong kursi roda Cahaya untuk sampai didepan Bintang, setelahnya Cahaya berdiri dengan bantuan ibu panti dan merentangkan tangan. Seakan mengerti Bintang langsung memeluknya dengan erat.

"Aku kangen kamu Cahaya." gumamnya.

Bintang melepaskan pelukannya, lalu tangannya meraba wajah Cahaya. "Kamu kangen aku gak?" tanya Bintang.

Cahaya menggeleng."Enggak"

Bintang menurunkan tangannya dan mendelik kearah Cahaya meskipun Cahaya tidak bisa melihat dirinya.

"Ihhh kok enggak sih!"

"Ya emang enggak, ini aja tadi kalau gak di paksa sama ibu aku males jengukin kamu!"

Bintang berdecih, kenapa ia bisa mempunyai teman seperti Cahaya."Yaudah! sana kamu pulang aja!" keki Bintang.

Teman temannya tertawa begitupun ibu panti.
Ini lebih baik dari pada Bintang memikirkan Bima yang tidak pernah memikirkannya.

"Yaudah ayo buk kita pulang" Cahaya kembali duduk dengan pelan di kursi rodanya, lalu ia memutar kursi roda. Cahaya meraba raba kedepan menggunakan tangannya, guna untuk meraih tangan ibu panti.

"Sok sokan minta pulang, tadi siapa yang ngerengek minta cepet kesini." ujar ibu panti sambil berdiri dan menggapai tangan Cahaya yang meraba. Lalu kembali mensejajarkan posisinya didepan Cahaya.

SANG BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang