"Sayang peluk nya jangan erat-erat" Albert berusaha melonggarkan pelukan Aubrey yang berkesan sangat erat.
"Dingin Al" rengek Aubrey.
"Kenapa ga bilang daritadi, kan bisa ke kamar selimutan"
"Kamu nya engga nanya" dengus Aubrey.
Mereka memang sedang di sofa ruang tamu rumah Aubrey dengan diri nya dalam pangkuan memeluk erat Albert.
"Aku pernah bilang apa sama kamu sebelum nya kalau gitu?" Tanya Albert menundukam kepala guna menatap gadisnya yang menyender nyaman di dada bidang Albert.
"Kalau apa-apa bilang sama kamu" cicit Aubrey sambil terus menenggelamkan muka nya di dada Albert.
"Terus kenapa tadi engga bilang hem?" Tanya balik Albert lagi.
"Engga tau"
Tanpa banyak bicara lagi Albert menggendong Aubrey ke lantai atas, letak kamar Aubrey berada.
"Besok aku minta papah mamah pindahin kamu ke kamar bawah aja yang"
"Ko gitu?" Bingung Aubrey mendongakan kepala.
"Aku gamau kamu naik turun tangga panjang gini, kamu tuh ceroboh banget aku gamau kejadian minggu kemaren ke ulang"
"Yang aku jatoh itu?" Pastikan Aubrey.
"Hem"
"Ih itu kan aku nya lagi buru-buru Al mangkanya jatoh, tapi terserah kamu sih aku nerut kata kamu aja" kilah Aubrey dengan di akhiri persetujuan dan senyum manis nya.
"Buka pintu nya yang" pintan Albert yang di turuti Aubrey.
Al menjatuhkan Aubrey perlahan di kasur king size nya dan menyelimuti Aubrey dan di susul diri nya yang masuk dalam satu selimut yang sama.
Aubrey memeluk erat Al seolah takut kehilangan, Al mengusap lembut surai hitam pekat halus Audrey dengan sesekali mengecup pucuk kepala gadis manja nya itu.
Al memperhatikan wajah cantik nan putih gadis dipelukanya dengan intens dengan tangan yang tak berhenti mengeles rambut Aubrey, merasa di perhatikan Aubrey mendongakan kepala dan menatap balik bola mata coklat milik Al.
"Why?" Tanya Aubrey bingung. Al mendekatkan wajahnya membuat Aubrey memejamkan mata. Benda kenyal sedikit basah dan manis mengecup pelan bibir Aubrey dilanjut dengan hisapan dan gigitan kecil.
Lidah Al mencoba melesat masuk yang di sambut dengan lidah Aubrey, membelit satu sama lain, lidah Al mengabsen setiap gigi putih milik gadis nya.
"Enghh.." lenguh tertahan Aubrey dengan tangan yang sudah masuk dalam celah-celah rambut Al, ciuman Al sangat memabukan dan menggebu-gebu untuk Aubrey sampai-sampai dia harus memukul dada Al beberapa kali karena kehabisan oksigen.
Al menyudahi ciuman nya dan mengelus sudut bibi Aubrey dengan ibu jari nya.
"Nikamat. Selalu manis" bisik Al ditelinga Aubrey sensual.
Aubrey yang masih mengumpulkak oksigen di buat merona dengan bisikan Al sampai dirinya harus bersembunyi di dada bidang Al.
"Kamu kalau udah nyium gak kira-kira bikin aku mau mati aja" gerutu Aubrey sedikit suara nya teredam dengan dekapan Al.
"Kamu nya aja belum bisa ngimbangin aku"
"Ish ya kamu nya yang terlalu bersemangat yang kalau nyium aku"
"Siapa yang ga bersemangat coba udah manis, tebel buat aku candu banget" Al mengeratkan pelukanya.
"Terserah kamu" dengus merona Aubrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY|| ON GOING
RomanceConten warning (!) Hubungan Al dan Aubrey berjalan lancar sampai menuju hari pernikahan, hubungan yang harmonis dan berwarna berubah saat dipertengahan pernikahan mereka. Hubungan yang mulai tidak jelas dan banyaknya pertikaian menyampaikan mereka p...