Aubrey terbangun dari tidur lelapnya dengan keadaan tubuh atas polos, dan puting payudara setia di dalam mulut Al.Mengelus pelan rambul Al, karena mulai kebas Aubrey berusaha menjauhkan puting payudaranya dari Al.
"Eunghh..." lenguhan Al, bukanya melepaskan, mulut Al malah menghisap dalam layaknya bayi pada Aubrey.
"Sayang lepas dulu ya, sakit loh" rengek Aubrey mencubit pelan Al.
"Nanti dong by" gumam Al dengan suara terendam di payudara Aubrey.
Entah sejak kapan Al menyusu padanya tapi dapat Aubrey rasakan kedua puting payudaranya terasa pedih dengan bercak merah disekitarnya.
"Sayang bangun yuk, aku buatin sarapan dulu kita harus brangkat kulih loh" Aubrey terus berusaha melepaskan puting payudaranya dari dalam mulut Al.
"Alll" rengek Aubrey.
"Iya-iya ini bangun" Al mengucek matanya yang langsung dicegah oleh Aubrey "jangan kebiasaan di kucek sayang nanti sakit".
"Heum" gumam Al lalu mengecup bibir Aubrey.
"Morning baby"
Aubrey mengecup balik bibir Al "morning too"
"Mandi gih aku turun dulu bikin sarapan" imbuh Aubrey memakai kemeja Al yang terongok di lantai, tidak mungkin bukan dia pakai dres yang entah saat kapan Al melepasnya semalam.
"Aku aja yang bikin sarapan kamu mandi aja, bau susu" Al berdiri dari tidurnya melangkahkan kaki mendekati Aubey.
"Emang iya bau susu?" Pastikan Aubrey sembari mengendus-endus badanya.
"Hoh bau" ledek Al sembari meremas pelan payudara Aubrey.
"Gara-gara kamu sih iyaudah sanalah aku mandi dulu" Aubrey memasuki kamar mandi dengan kaki yang dihentak-hentakan, siapa yang tidak kesal dikatai bau susu? Padahal itu ulah yang mengatainya sendiri.
Bukan bau susu alasan utama Al melarang Aunrey membuat sarapan, Al paling tidak suka gadisnya melakukan hal-hal yang berpotensi melukai diri sendiri, seperti teriris pisau atau terkena minyak panas? Al tidak ingin hal seperti itu terjadi.
Menyiapkan baju santai untuk Aubrey dan keluar dari kamar menuuruni undakan tangga menuju dapur.
Menyiapkan bahan masakan Al berisiap membuat nasi goreng dan ayam goreng untuk sarapan dirinya dan gadisnya.
Saat sedang meniriskan ayam goreng, jari-jari lentik menelusup memeluk pinggang Al dari belakang.
"Udah mandinya?" Tanya Al yang dibalas anggukan oleh Aubrey.
"Masak apa Al?" Tanya Aubrey sedikit memiringkan kepala melihat masakan Al.
"Gak sopan!" Al memutar badan menghadap Aubrey lalu membalas pelukan Aubrey.
"Hehehe maaf, masak apa sayang?" Tanya Aubrey sekali lagi.
"Nasi goreng sama ayam goreng, suka?"
"Suka ko apalagi kesayang Aubrey yang buat hehhe" cengir Aubrey memperlihatkan deretan gigi rapih dan putihnya.
Karena gemas Al mencium seluruh permukaan wajah Aubrey tanpa tersisa "gemes banget pacar siapa sih"
"Pacar pak budi" celetuk Aubrey dengan kekehan di akhir.
"Bercandanya gak lucu sayang" peringat Al menatap tajal Aubrey.
"Iyaudah sih masa cemburu sama tukang kebun sih kamu ini"
"Mau itu pak Budi, pak Bidi, pak Budu kalau laki-laki aku gak suka namanya keluar dari bibir sexy kamu ngerti?" Al meraptkan tubuhnya pada Aubrey, sehingga dada keras Al bertubrukan dengan gundukan dada Aubrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY|| ON GOING
RomanceConten warning (!) Hubungan Al dan Aubrey berjalan lancar sampai menuju hari pernikahan, hubungan yang harmonis dan berwarna berubah saat dipertengahan pernikahan mereka. Hubungan yang mulai tidak jelas dan banyaknya pertikaian menyampaikan mereka p...