three

2.4K 20 0
                                    


Ketukan sepatu pentofel menggema di lorong prusahaan yang terlihat sangat mewah.

Seorang lelaki tampan dengan jas hitam dalaman kemeja putih melangkah terburu-buru menaiki lift khusus para petinggi prusahaan.

"Tuan" sapa seorang leleki yang berkisaraan usia lebih tua darinya.

"Diamanan?" Alih-alih menjawab pertanyaan lelaki tampan itu malah bertanya.

"Menunggu di ruangan tuan, tuan"

Setelah pintu lift terbuka lelaki tampan itu segera berlari kecil, membuka pintu besar dengan tulisan CEO.

Setelah masuk terlihat seorang gadis sedang terduduk di sofa dengan es cream di tanganya.

"Sayaang" panggil leleki tampan itu berjalan pelan menghampiri sang gadis.

"Al!" Pekik gadis itu yang tak lain Aubrey membukakan kedua tanganya lebar seolah meminta Al memeluk dirinya, Al menghampiri Aubrey dan memeluk erat gadis dalam pelukanya.

Diusinya yang masih terlalu muda Al sudah di percaya oleh kelurga mengelola prusahaan besar miliknya, kuliah sembari kerja bukan hal yang mudah. Ditambah ser8ng kali keduanya terbengkalai karena Al yang harus selalu memastikan gadisnya baik-baik saja, seperti sekarang ini.

"Kenapa engga bilang mau kesini hem?" Tanya Al setelah melepaskan pelukan.

"Ish aku kasih tau kamu tau coba cek hp. Sok sibuk sih telpon sama pesan aku aja kamu acuhin" Aubrey merenggut dan memanyunkan sedikit bibir sexynya.

Al yang gemas mengecup singkat bibir Aubrey "aku baru abis meeting sayang, jadi gasempet buka hp" jalas Al sembari mengelus pipi halus nan cuby Aubrey.

"Alesan" cibir Aubrey meneruskan kegiatan memakan es creamnya yang semoat tertunda.

"Bener sayang bukan alesan" Al mengusap bibir Aubrey yang terdapat sisaan es cream dengan jempol tanganya.

"Ya ya ya"

"Aku gasuka kamu kayak gitu Aubrey" Al menggeram tertahan dengan sorot mata tajam menatap Aubrey, Aubrey yang sudah mengerti keadaan segera membalik badan menghadap Al dengan pupy ayes nya.

"Aubrey kangen Al" ucapnya langsung melepaskan Es cream di tanganya dan memeluk lalu menyandarkan kepala pada dada bidang Al.

"Sayaang" teriak Al. Aubrey mendongakan kepala bertanya kenapa.

"Liat!" Tunjuk Al pada baju Aubrey yang sudah tertumpahi Es cream.

"Ko bisa tumpah di baju aku sih Al, tadikan aku simpen di meja"

"Kamu ga simpen di meja sayang, kamu langsung lepas gitu aja" Al mencoba bersabar dengan tingkah gadis di depanya.

Al merdiri dan mengulurkan tangannya pada Aubrey. "Ayo ganti bajunya" ajakan Al di terima dengan senang hati oleh Aubrey.

Mereka berdua melangkahkan kaki memasuki ruangan pribadi Al yang didalamnya nyaris seperti kamar. Kasur, lemari, sofa, lemari es, dan banyak lagi.

Al menutup pintu lalu menguncinya, Aubrey sudah selonjoran di sofa sembari memainkan ponsel Al yang sempat dia pinjam.

Al mengarah pada lemari lalu mengambil kemeja biru tua over size, yang di yakini miliknya.

"Sayang ganti baju dulu ya" Al menghampiri Aubrey yang sedang berselfie ria.

Tanpa menjawab Aubrey mengangkat kedua tanganya, meminta Al melepaskan dres yang dipakenya. Al menggelengkan kepala tak ayal menuruti kemauan gadisnya.

"Manja banget punya pacar" gumam Al yang di balas kekehan ringan Aubrey.

Setelah melepas baju Aubrey alih-alih segera memakaikannya baju Al malah menenggelamkan kepalanya kepada belahan payudara Aubrey yang di balut bra putih yang sangat kontras dengan kulit putih susu Aubrey.

"Ahsssh..." erangan pelan Aubrey kala Al menghisap payudara Aubrey.

"Ish kebiasaan banget shhh kamu nih Al buruan ah pakein baju aah..." disela-sela memarahi Al, Aubrey mengerang tanpa bisa di cegah.

Al yang melihat wajah memerah Aubrey segera memakaikan Aubrey baju lalu melenggang ke kamar mandi, sebentar lagi meeting dengan dewan direksi tidak mungkin meneruskan kegiatan yang bisa membuat yang di tengah selangkangan Al bertambah tegang.

Mendengar dan mencium wangi payudara Aubrey saja bisa langsung membangunkan milik Al apalagi tahap yang lebih?.

Walaupun keduanya sering saling berbuka-bukaan, tapi Al menjaga kesucian gadisnya.

Aubrey menatap kepergian Al dengan mengedikan bahu acuh lalu melanjutkan sesi berselfie-selfienya.

Terdengar desahan-desahan erotis dan erangan tertahan namanya didalam kamar mandi sana, Aubrey sudah tau apa yang dilakukan Al dari itu berlagak acuh saja mendengarnya.

Seperkian menit terlewat, Al keluar dari kamar mandi sembari membenarkan celana bahan hitamnya.

Menghampiri Aubrey dan mengecup lama kening gadisnya. "Jangan keluar dari sini ya, aku meeting dulu sebentar"

Aubrey mengerjapkan matanya polos "brapa lama?"

"Sebentar ko setengah jam palingan"

"Janji" ucap Aubrey menyodorkan jari kelingking kecilnya, Al tersenyum tatkala membalas tautan jari kelingking Aubrey.

"Janji.."

"Okey"

"Kis"

Al membungkukan badan dan meyondongkan wajahnya di depan Aubrey, dengan di balas ciuman Aubrey pada semua permukaan wajah Ak tanpa tersisa "udah" seru Aubrey.

"Aku lagi" Aubrey memejamkan mata meminta Al melakukan hal yang sama.

Al mempertipis jarak wajah keduanya, bukanya melakukan hal yang sama di lakukan Aubrey Al malah mencium dalam bibir gadisnya. Menyesap dan mengulum manisnya bibir Aubrey.

Menghela nafas pelan Aubrey melingkarkan tangannya pada leher Al membalas sama dalamnya dengan Al.

Tangan Al yang awalnya menyanggah di sandaran sofa beralih memeluk pinggang ramping Aubrey dengan badan yang masih setengah membungkuk.

Keduanya hanyut dalam ciuman sebelum Al menyudahinya, jempol tangan Al mengusap pelan sudut bibir Al yang terdapat sliva kedunya.

"Tunggu sebentar ya momy" canda Al mengusap pucuk kepala gadisnya, Aubrey yang disebut begitu merona dibuatnya. "Iya papi" balik canda Aubrey.

Al yang merasa gemas pada gadis didepanya langsung menyerang abis wajah Aubrey dengan serangan ciuman-ciuman basah.

"Ish Allll" rengek Aubrey memcoba mendorong dada bidang Al.

"Gemes gue pen cepet dinikahin" sahut Al menegakan tubuhnya kembali.

"Iya mangkanya cepet nikahin ish..." rengek Aubrey merengutkan bibirnya kebawah.

"Kan sebentar lagi abis kita wisuda sayang, apa mau besok? Ayok!"

"Ish ngaco" sarkas Aubrey melototkan mata yang jatuhnya menggemaskan dimata Al.

"Udahlah sebelum aku terkam kamu, aku keluar dulu bye baby" Al segera melangkahkan kakinya keluar ruangan pribadinya setelah menecup pucuk kepala Aubrey sekilas.

Melanhkahkan kakinya tegas menaiki lift khusus yang diblakangnya diikuti oleh sekretarisnya.

Memasuki ruangan meeting dengan penuh wibawa Al membawakan meeting dengan lancar tanpa kendala.

Setelah selesai meeting Al segera keluar setelah berjabat tangan dengan rekan-rekan meetingnya.

Ditengah lorong seorang suara mengalun memanggil dirinya.

"Alll!"

Al membalikan badanya menatap seorang gadis yang memanggilnya, dres selutut bunga-bunga membungkus tubuh ramping gadis didepanya.

Gadis di depanya menghampiri Al lalu memeluk Al dengan erat "kangeeen" serunya manja yang dibalas dengusan oleh Al.

Thank you:)

LOVE STORY|| ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang