1 April 2010
Malam ini cuaca sangat dingin, hujan yang terus mengguyur kota ini tanpa henti sedari siang hari, membuat seorang laki laki bertubuh tinggi itu nyaman dengan tempat tidur nya saat ini. Dari siang tadi kasur yang di tempati nya sangat menarik perhatian untuk di tiduri
Remaja laki laki itu berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman
"Sumpah nih badan rasanya kaya abis lomba marathon, pegel banget gila. Mana tenggorokan haus banget lagi" tangannya sembari memegang tenggorokan dan mengelus nya
Saat sampai di dapur dia melihat pemandangan yang membuat pening kepala, 'yuhuyyy bodrek mana bodrek, sore sore bikin pusing aja nih orang' ujarnya dalam hati. Lagi dan lagi yang dia lihat pertengkaran kedua orang tua nya terjadi
'Cabut ah, dari pada gua kena semprot nanti' ucapnya dalam hati
'Eh gajadi deh, gua haus banget. Bodo amat deh yang penting anak tampan ini bisa minum' dia berusaha untuk membulatkan tekad nya dan lanjut berjalan
"KAPAN SI KAMU TUH BISA NGASIH UANG SEHARI HARI BUAT KEBUTUHAN AKU SAMA ANAK ANAK MU ITU?!" seorang ibu rumah tangga yang sedang berdiri di depan kompor dengan wajah yang sangat kesal.
Suaranya menggema satu ruangan, hawa di luar sedang hujan dan dingin, tapi dia tidak merasakan itu. Disini hawanya berubah menjadi sangat menegangkan, ada dua insan yang sedang bertatapan dibaluti oleh rasa emosi satu sama lain
"Aku udah usaha kok, emang rezeki nya cuma segitu"
"TERUS NYERAH GITU?!"
"Ya mau gimana lagi"
"REZEKI ITU ADA KALO TERUS DI CARI, JANGAN CUMA NGAREPIN DIA BAKAL DATANG SENDIRI!!!!"
Prangggggggg
Suara gelas dan wadah wadah jatuh bersamaan ke bawah, banyak serpihan beling bertaburan di bawah lantai
Dia lanjut berjalan dengan santainya melewati dua orang tersebut seolah sedang tidak ada masalah padahal kondisinya lagi sangat menegangkan. Buru buru bergegas untuk membuka kulkas dan mengambil minuman, lalu berjalan kembali ke arah kamar nya 'ck. Drama macam apa lagi ini' ucapnya dalam hati
"Heran deh itu orang dua gaada bosen bosen nya berantem terus, gue yang liat aja bosen" sembari membaringkan tubuh yang tinggi itu ke kasur, menatap langit langit kamar dengan wajah yang sangat datar
"Kalo ga haus gabakalan tuh gua rela bangun" terdengar helaan nafas sejenak
Dia berjalan mengambil earphone di meja belajar dan memutar lagu yang ada di playlist handphone nya. Lalu menarik selimut hingga sedada dan lanjut memejamkan mata
*****
Byurrrrrrrrrrrrr
Sebaskom air es dan es batunya lolos begitu saja di siram ke arah tempat tidur anak laki lakinya itu
"BANGUNNN BIANNN!!!"
"AAAAAAAAA HUJAN SALJUUU" Abian terbangun dari tidurnya dan spontan langsung loncat dari atas tempat tidur. Dia, iya dia, namanya adalah Abian Gutama seorang gadis, eh salah dia bukan gadis, dia kan cowo
Seorang remaja yang sedang duduk di bangku SMA, anaknya yang humoris dan banyak tingkah pokonya, gabisa diem + pecicilan, pokonya gaada bagus bagus nya deh. Tapi jangan salah, dia ini siswa pintar di kelasnya. Kalo ditanya sama temannya kenapa bisa pinter, pasti jawabannya "gak tau deh, mungkin lagi hoki kali"
Itu doang si prestasi yang bisa di banggain dari dia, selebihnya............
Tanya aja sendiri sama orangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Abian
Teen FictionAbian Gutama, seorang remaja laki-laki yang berasal dari keluarga sederhana. Anaknya yang ngeselin, periang, suka dengan segala candaan. Dulu Abian berfikir bahwa keluarga yang tidak akur hanya terjadi pada mereka-mereka saja yang kaya, tapi ternyat...