"Lepas tak berarti hilang"
***
Diandra Nuta Ayumi, seorang gadis feminin yang hampir tak memiliki kekurangan pada fisiknya. Bagaimana tidak? Wajahnya cantik plus imut, matanya berwarna coklat ke abuan, rambutnya lurus, kulitnya putih, serta tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri dengan apa yang dimiliki dirinya.
Diandra adalah sosok yang ramah dan terbuka, namun hatinya selalu tertutup untuk semua pria yang mencoba mendekatinya.
Ia sulit sekali merasakan jatuh cinta, tapi sejak bertemu dengan pria yang satu ini, jantungnya serasa hidup kembali, yaa siapa lagi kalau bukan Daffin.
Daffin Pradika Ezra. Cowok tampan plus pintar se-SMA Tunas Bangsa yang selalu menjadi incaran para gadis, kini sudah dimiliki seorang Diandra. Hanya Daffin yang mampu meluluhkan hati gadis itu, cukup dengan satu tatapan, tanpa perlu berjuang mati-matian.
Hari-harinya selalu dipenuhi dengan canda tawa, kemana-mana mereka selalu bersama. Disekolah, mereka mendapat julukan King and Queen nya Tunas Bangsa. Namun sejak saat itu..
Flashback on
Sabtu, 7 November 2020
"Maksud lo apa sih, Fin?" tanya Diandra sambil berjalan mengejar Daffin, ia masih tak mengerti.
Diandra mencoba menghentikan langkah Daffin, gadis itu menarik lengan pacar kesayangannya. Daffin membalikkan badan menghadap Diandra, kini posisi mereka berada di tengah-tengah lapangan.
"Ndra, maafin gua. Tapi kita harus putus, gua harap lo ngerti," ucap Daffin dengan wajah tegas yang dibuat-buat.
"Fin!! Apapun keputusan lo gue bakal ngerti. Tapi pliss, kasih gue satu alasan," Diandra tak mampu membendung air matanya lagi.
Daffin masih terdiam, tak tau harus bagaimana menjelaskannya.
"Fin, jawab Fin!!" Diandra menggoyang-goyangkan tubuh Daffin, ia menangis tersedu-sedu.
"Fin, inget janji lo katanya lo ga bakal ninggalin gue apapun alasannya, tapi sekarang lo mau pergi gitu aja tanpa alasan hah??"
Daffin masih terdiam, perasaannya bercampur aduk melihat gadis kesayangannya bercucuran air mata.
"Fin jangan diem aja, jawab Fin," Diandra memegangi lengan cowok itu, mengharapkan sebuah jawaban.
"Ndra, sekali lagi maafin gua, gua ga bisa jelasin sekarang," Daffin menyeka air mata gadis itu kemudian pergi.
Diandra memandang kepergian Daffin dengan pandangan nanar, benar-benar tak mengerti dengan kejadian yang barusan ia alami. Rasanya seperti mimpi, kalau pun hanya mimpi ingin sekali segera bangun. Mimpi atau nyata rasanya sama-sama menyakitkan.
Masih tak habis pikir, beribu pertanyaan ingin sekali ia lontarkan kepada kekasihnya, maksudnya mantannya. Dan kalau pun Daffin memberi satu alasan, ia pasti akan terima. Tapi apa? Hanya kata maaf yang terdengar.
Flashback off
Kini hubungan mereka harus kandas tanpa alasan. Tak seperti biasanya, sejak putus dengan cowok kesayangannya Diandra kini menjadi sosok yang pemurung. Jujur, ia belum bisa mengikhlaskan kepergian Daffin.
Minggu, 8 November 2020
"Ndraa, udahlah jangan nangis terus. Liat tu mata lo bengkak gitu, uda 2 hari lo nangisin cowok brengsek kek si Daffin tuh ga ada gunanya Ndra." ujar Raini sahabat Diandra satu-satunya.
"Rain, gue masih ga rela. Dan Daffin itu bukan cowok brengsek kok, gue yakin dia punya alasan tersendiri."
"Alasan? Mana alasannya? Jelas-jelas dia ninggalin lo gitu aja tanpa penjelasan sedikit pun."
"Rain udah ya, gue mohon lo jangan ganggu gue dulu. Gue pengen sendiri."
Raini menghela napas,"Okeee, kalo lo butuh gue telpon aja ya, gue selalu ada buat lo. Lo jangan telat makan, jangan nangis lagi, lupain Daffin. Pokoknya besok disekolah gue ga mau liat muka sedih lo lagi, jelek tau, lo harus move on dari Daffin okay."
Diandra memeluk sahabatnya, "Thanks ya Rain lo emang sahabat terbaik gue,"
"Iyaa, yaudah gue balik ya. Inget, kalo ada apa-apa telpon gue,"
"Iyaaa"
Sepulangnya Raini, Diandra memilih membaca novel favoritnya untuk menghilangkan bayangan Daffin dari pikirannya, namun ia malah teringat karena novel yang di bacanya adalah novel tentang perpisahan. Tak sadar air matanya menetes lagi.
Diandra menatap wallpaper hpnya, tampak foto dirinya bersama Daffin saat merayakan anniversary pertamanya. Ia memutuskan untuk menghapus semua foto kenangan, kemudian mengganti wallpaper handphonenya.
Air matanya semakin deras, dadanya terasa sesak. Tak menyangka dia dan Daffin harus berpisah dengan tiba-tiba dan tanpa penjelasan. Otaknya terus bertanya-tanya, apa yang membuat Daffin begitu mudah memutuskan hubungan mereka.
Apa karena Diandra cuek? Tidak.
Apa kerena Diandra terlalu mengekang? Tidak.
Apa karena sudah bosan? Tidak juga, karena Daffin bukan orang yang seperti itu, jika sudah sayang ia tak akan melepaskannya begitu saja.Diandra larut dalam kesedihan, matanya semakin membengkak, wajahnya sembap. Tiba-tiba ia teringat pada papanya yang sekarang sedang menjalankan bisnis di Singapore.
Diandra memutuskan untuk menelpon papanya.
Nomor yang Anda tuju sedang sibuk, tutt tutt..
Diandra menghela napas berat, ia rindu papanya, ia juga rindu pada Daffin. Biasa saat papanya sedang tugas diluar negri, Daffin selalu ada mendampingi gadis itu. Tapi sekarang?
***
Senin, 9 November 2020
"Daffin, kok kamu belum siap-siap. Ayo mandi, mama udah kemasin barang-barang kamu," ujar Liana mamanya Daffin.
"Harus hari ini ya, Ma? Daffin pengen ke sekolah dulu pengen pamit sama Diandra"
"Udah nggak ada waktu lagi sayang. Nanti kan bisa lewat telpon. Ayo cepet, sebentar lagi kita sudah harus sampai di bandara,"
Dengan berat hati Daffin menuruti perkataan mamanya, bagaimana pun juga ini demi kebaikan dirinya.
Sebenarnya sudah 1 tahun Daffin mengidap penyakit tumor otak. Ia selalu menjalani terapi namun keadaannya masih begitu-begitu saja, tak ada perubahan.
Ia tak pernah menunjukkan rasa sakitnya di hadapan teman-temannya, apalagi Diandra. Hanya mama dan papanya saja yang tahu.
Semua sudah siap. Daffin beserta kedua orang tuanya kini sudah berada di perjalanan menuju bandara.
Daffin ingin sekali mendengar suara Diandra saat itu juga. Ia mencari kontak gadis tersebut lalu menelponnya.
Call : 여자친구 (pacar)
*yeoja chin gu
tuutt.. tuutt..
Saat tersambung, Daffin cepat-cepat memutuskan telponnya. Ia takut kalau nanti malah membuat Diandra menangis lagi.
Maaf, Ndra. Gua ga bisa ngasih tau yang sebenernya. Karena kalo lo tau, lo pasti sedih banget. Lo tunggu gua pulang ya, Ndra. Semoga perasaan lo masih sama.
Gimana ceritanya? Seru ga?
Makasih buat yang udah baca
Jangan lupa vote dan comment yaa
Lopyuu♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang sesosok Diandra yang begitu mencintai kekasihnya, Daffin. Namun hubungan mereka harus kandas di tengah jalan. Berbagai cara ia lakukan agar bisa melupakan masa lalunya hingga suatu hari terjadilah suatu tragedi kecelak...