侘寂
———————
is a world view centered on the acceptance of transience and imperfection.. . . . .
Yoriko menyeruput es kelapa muda yang baru saja ia pesan. Sensasi dingin dan manis seketika menyeruak di dalam mulutnya. Giginya sedikit ngilu ketika gadis dengan pipi tembam itu mengigit satu balok kecil es batu. Tidak ada yang keluar dari mulut gadis itu, sebelum seorang sahabat bersuara.
“Ko, lo jadi pindah kos hari ini?” Joya yang duduk di sebrangnya bertanya. Sementara mangkuk baksonya masih sisa setengah, gadis ini memang cenderung lama saat makan.
Yoriko memberi anggukan singkat, mata masih tertuju pada daging buah kelapa dalam gelas panjang. “Barang gue udah didrop duluan sama Mas Jaka, nanti sore tinggal kesana.”
Di sebelah Joya, ada Hanum yang menyahut. “Kosan lo jadinya di daerah mana? Aman gak? Nanti kemalingan lagi kayak yang kemaren.”
Betul. Alasan terbesar mengapa Yoriko pindah indekos adalah sejak kejadian beberapa minggu lalu, ketika baju yang dijemurnya selalu berkurang setelah diangkat. Mulai saat itu, Yoriko mulai mencurigai teman satu kosannya yang mengambil pakaian Yoriko tanpa sepengetahuan gadis itu.
Dan betul saja, beberapa kaos Yoriko yang hilang mendadak ada di kamar seorang oknum. Yoriko terlalu malas untik mengusut kasus itu, dia memutuskan untuk langsung angkat kaki dari kosan sebelumnya.
“Galunggung. Agak jauh sih, tapi lumayan. Kosannya enak dan bersih, anak-anaknya juga asik—kata Mas Jaka,” jawab Yoriko.
“Kapan-kapan gue main ke kosan lo ya, Ko,” pinta Joya.
“Boleh, asal jangan bawa cowok aja,” balas Yoriko iseng. Padahal kosan barunya tergolong kosan campur, di mana lelaki dan perempuan menetap di satu atap. Hanya lantainya saja yang berbeda. Lantai satu untuk penghuni lelaki, lantai dua untuk penghuni perempuan, lantai tiga jadi area jemur.
Tapi Yoriko tidak menjelaskan detail itu pada kedua sahabatnya, takut diceramahi. Padahal kalau urusan berat-beratan dosa, dosa Yoriko belum ada apa-apanya dibanding Joya dan Hanum.
Tapi nggak tau juga sih.
Ya, pokoknya Yoriko sudah nggak sabar mau pindah ke kosan barunya itu. Semoga ada cerita menarik selama ia tinggal di sana!
W A B I - S A B I
Yoriko Mei
Mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia semester tiga.Trivia:
- Lebih suka dipanggil Iko ketimbang, Yori—apalagi cuma bikang ‘Yor, ini.’ dan ‘Yor, itu.’. Gak tau alasannya kenapa.
- Paling sering gonta-ganti warna rambut, karena suka aja.
- Namanya Mei, tapi Yoriko lahir di bulan Agustus. Lebih tepatnya 19 Agustus. Waktu ditanya kenapanya sama Mama, jawabannya: Muka kamu pas bayi kayak orang Cina sih, kak. Makanya mama namain kamu Mei. Mei-mei!
- Anak sulung, punya adik cowok ganteng banget sampai bikin pangling.Other Cast:
1. Joya Andriani diperankan oleh Park Sooyoung.
2. Kartika Hanum Prasetyo diperankan oleh Oh Hayoung.
3. Zakaria diperankan oleh Jackson Wang.Author’s Note:
Karakter lain akan muncul seiring dengan berjalannya cerita. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wabi-Sabi.
FanfictionKemunculan gadis dengan warna rambut nyentrik membuat hidup Saka jungkir balik. Tingkah Yoriko yang tidak bisa diprediksi tak pernah lepas dari perhatian sang wira. © cartoffeln Alternative Universe.