Gugup

47 7 2
                                    

"Hei! apaan kau ini? dasar Baka!" bisik Sakuta tepat di telinga Ino.

Hinata hanya bisa menundukkan kepalanya dengan tersipu malu, pipi Hinata juga sudah memerah.

Ketiga lelaki itu saja sudsh terpelongo menatap Sakura, Hinata dan juga Ino.

Sedangkan Ino hanya bisa tersenyum kikuk saja dan tak berani mengeluarkan suaranya.

"Go__gomen Sakura! hihi," ucap Ino sembari tertawa kecil.

"Diamlah!" ucap Sakura.

"S___sudahlah Sakura-Chan, In__Ino-Chan pasti ingin sekali ma__makan Ra__ramennya, sud__sudahlah, bi__biarkan!" ucap Hinata pelan tapi masih bisa di dengar oleh mereka semua.

"Hah! baiklah! Paman! kami pesan tiga mangkuk Ramennya," pekik Sakura.

Merasa bahwa ketiga lelaki itu masih menatap mereka, Sakura tak segan-segan menatap mereja dengan tajamnya lalu mengatakan sesuatu dengan mengerikan.

"Berhati-hatilah dengan mata kalian! jangan sampai keluar dengan tangan ku sendiri!" ucap Sakura pelan menyeringai.

Lalu ketiga lelaki itu pun tersentak dan kembali menyantap Ramen yang mereka pesan.

"Kenapa dia terus saja melihat ku?" batin Hinata bertanya.

Yah sedari tadi seorang lelaki yang mempunyai mata Saphier dan rambut berwarna Kuning itu terus saja menatap Hinata.

Hinata yang di tatap pun hanya bisa terdiam dan menunduk saja, makanya Hinaya sedari tadi hanya bisa menundukkan kepalanya saja.

Selang beberapa menit kemudian, Ramen pesanan mereka pun datang di antar langsung ke meja mereka.

Lalu tak perlu berlama-lama lagi, Ino dan Sakura pun menyantap makanan mereka dengan lahapnya, berbeda dengan Hinata yang hanya bisa menunduk enggan untuk menegakkam kepalanya.

"Hey! apa kau tidak ingin makan? sebentar lagi pasti kita akan di jemput dengan Nii-Chan mu! jadi bergegaslah," ucap Sakura.

"I__iyah Sakura-Chan," ucap Hinata menurut.

Lalu Hinata pun menyantap Ramennya dengan perlahan saja, karna Hinaga juga masih gugup sekali saat ini.

Berbeda dengan Sakura dan Ino yang sedang merasakan betapa enaknya Ramen di Desa ini.

"Hmm ... enaknya ..." ucap Ino keceplosan lagi.

"Astaga Ino ... kau ini! apa kau tidak malu mengatakan itu? kau mengatakannya seperti kau tidak pernah merasakan makanan yang begitu enak!" protes Sakura lagi.

"Gomenn," ucap Ino lagi.

"Dasar kau ini!" ucap Sakura geram.

Lalu Sakura dan Ino pun kembali menyantap Ramen mereka lagi, sedangkan Hinata hanya merasa gugup karna terus di tatap oleh mata sebiru Shapier itu.

"Siapa mereka? tapi ... aku menyukai cara gaya dan suara wanita di pinggir dinding itu," batin lelaki yang menatap Hinata itu tadi.

"Kenapa dia terus saja menatap ku? aku sudah tidak tahan lagi, aku ingin pulang saja, tapi di mana Nii-Chan ku? kenapa dia lama sekali datangnya? bukankah tadi aki sudah menelfonnya?" batin Hinata gelisah.

Selang beberapa menit, Sakura dan Ino pun sudah selesai menyantap Ramen mereka, sedangkan Hinata belum siap, Ramen Hinata sisa setengah piring lagi.

Entah kapan lagi Hinata akan menghabiskan sisa Ramen miliknya itu, padahal kira-kira berapa menit lagi mereka akan di jemput oleh Neji untuk pulang dan beristirahat di rumah.

"Hah! kenyang sekali!" bisik Ino.

"Yah aku juga begitu!" bisik Sakura.

Sakura pun melihat ke arah Hinata, lalu Sakura melihat bahwa Ramen milik Hinata belum habis, Sakura pun bertanya.

"Eh? kenapa belum habis juga? bukankah sebentar lagi kita akan di jemput pulang?" ucap Sakura.

"Hah! aneh saja kau inilah!" timpal Ino.

"Gomen Sakura-Chan, Ino-Chan ... yasudah akan aku habiskan sekarang juga," ucap Hinata menurut.

"Nah begitukan bagus! bagaimana sih?!" ucap Sakura.

Lalu Hinata pun melanjutkan makannya dengan perlahan, sedang ketiga lelaki itu sudah siap dan ingin pergi langsung.

Saat ketiga lelaki itu ingin pergi, tiba-tiba saja seseorang datang dan ketiga lelaki ini menyapa dan memanggilnya.

"Hey bro!" panggil mereka.

Saat mereka bersuara, Sakura, Ino dan Hinata pun menoleh, dan ternyata Hinata, Sakura dan Ino mengenal seseorang yang baru saja datang itu.

"Nii-Chan?" bisik Hinata pelan.

"Neji-Sama?" bisik Sakura.

"Neji-Sama ..." bisik Ino.

"Hinata, Sakura, Ino dan ... kalian juga ada di sini?" ucap Neji menghampiri mereka semua.

"Hah? Neji-Sama mengenal mereka bertiga?" tanya Ino dan Sakura serentak.

"Yah aku mengenalnya, mereka kawan sekelas ku," ucap Neji santai.

"Nii-Chan, kenapa lama sekali?" tanya Hinata halus.

Lalu ketiga lelaki itu pun tersentak kaget saat Hinata memanggil Neji dengan sebutan 'Nii-Chan'.

"Nii-Chan?" ucap mereka bertiga serentak.

"Yah .... ada apa?" tanya Neji.

"Apakah mereka bertiga ini Adik mu Neji?" tanya kedua lelaki itu serentak, sedangkan lelaki satu lagi hanya diam saja.

"Eh? bukan! hanya dia saja Adik ku, yang dua lagi itu hanya sahabatnya, lagian dia ini bukan Adik kandung ku, melainkan Adik dari Hiashi-Sama," jelas Neji.

"Hah?! begitu yah?" ucapnya.

"Ternyata itu Adik mu dan anak pertama Hiashi-Sama yah!" batin lelako yang mempunyai mata sebiru Shapier itu.

Bersambung ...

My IG : @wndy_pgbn
My Wattpad : @wndy_pgbn_

Cinta RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang