DESTINY [REYSAN]

30.pemakaman

EPISODE 30

"Aku lah yang akan menggantikan calon suami mu"

Semua orang masih terkejut apa ini maksudnya bunda yeri menghampiri reyga yg sedang memandangi adiknya itu lalu memeluk pundak reyga

"Bun rey"

"Ikhlasin nak"

"Tapi bun"

"Adik mu telah tidur tuhan sudah mengambilnya"

"Rey bun"

"Udh yah syang"

"Adek reyga bun"

Sontak reyga memeluk tubuh kecil bunda nya menangis dipelukan sang bundanya

Reyga masih tidak percaya ini padahal reyga ingin sekali sukses bareng dengan adiknya dimasa depan nanti tapi apa adiknya telah pulang mendahului dirinya

"Maaf maaf" gumam reyga

"Bun gila masa bang reyga besar nanti mau jadi tukang bubur naik haji"

"Yaudah jangan lupa beliin chiken sama susu cokelat yah"

"Band abang di panggil?"

"Woi bang bentar bang"

"Makasih abang"

Kata kata itu membuat hati reyga saat ini sedangkan

Di sisi lain

Ayah reyga melihat anak sulung dan bundanya yg sedang menangis dihadapan mayat anak bungsunya sedih rasanya kehilangan sosok anak sakit sekali melebehi apa pun ayah wonhai merasa bersalah

Karna terlalu sibuk dengan pekerjaan nya dan jarang sekali pulang jika begini jadinya ayah wonhai tak akan sibuk bekerja pastikan akan menghabiskan waktu dengan kedua anak laki lakinya

Mengingat sesuatu dimasa lalu dimana reyga dan rey bermain di dekat rumahnya

___

"Reyga rey sini dulu nakal sekali" ucap ayah wonhai dengan membawakan sepatu kecil untuk kedua anaknya itu

Segera reyga dan rey menghampiri ayahnya yg sedang berjongkok di hadapanya

"Ayah ada apa" ucap reyga kecil

"Iya benal" lanjut rey kecil

Ayah wonhai tersenyum "ini sepatu untuk kalian" jawab ayah wonhai dengan memberikan kedua sepatu itu "semoga kalian suka yah" jawab ayah wonhai lagi

Rey dan reyga tersenyum manis "makasih ayah sepatunya bagus" ucap keduanya bersamaan

"Hahaha baguslah kalau kalian suka" jawab ayah wonhai

"Ayok dek kita tunjukin ke bunda" jawab reyga

"Ayok bang" ucap rey