My Luna - 4

537 77 7
                                    

[HALOOOOO!!]


















"Eunbin!"

Gadis itu malah melangkah menjauh Dari seseorang yang memanggilnya dan mengacungkan jari tengahnya. Masa bodo dengan orang itu dan bertindak semaunya, yang jelas eunbin sudah muak.

"Eunbin! Kalo Lo pergi dari sini, gue pastikan Lo bakal dipeㅡ"

"PECAT?! PECAT AJA ANJING GUE GAK PEDULI!"

Eunbin langsung membalikkan badannya sambil memasangkan wajah yang marah.

"Dengar ya Samuel, gue bukan cewek sembarangan yang bisa Lo sentuh kayak cewek langganan Lo! Gue mau kerja sebagai model disini bukan pelacur, brengsek!"

Samuel tertawa sarkas. "Bukan cewek sembarangan? Gue kira Lo bisa ngejelasin alasan Lo jadi cewek yang sering gonta-ganti cowok dan mabok di club sama mereka. Apa beda Lo sama pelacur kalo begitu? Jangan konyol Kwon eunbin."

PLAK!

"Gak usah ngehakimin gue seolah Lo tau soal gue." Ucap gadis itu dengan tajam.

Samuel terkekeh sarkas dengan pelan sambil memegang pipinya yang tertampar oleh eunbin.

Eunbin menelan kenyataan pahit dan menatap sendu ke pemuda itu.

"Gue kira Lo beda dari yang lain, Sam. Perlakuan Lo dan perhatian Lo selalu tampil beda di mata gue. Cuma Lo yang bisa ngerti perasaan gue. Gue kira Lo salah satu orang yang bisa ngerti gue, selain sahabat gue."

"..."

"Tapi itu dulu Sam. Dulu banget. Sekarang Lo berubah. Sifat Lo yang asli udah keliatan, Lo manfaatin gue doang kan?! LO UDAH BOHONGIN GUE BAJINGAN!" Teriak eunbin sambil memukul dadanya Samuel.

"Bin! Listen to me! This is not what you think! Maafin gue bin, gueㅡ"

"Good bye, Samuel. Gue harap kita gak ketemu lagi." Ucap eunbin dengan datar dan setelahnya ia masuk ke mobil miliknya serta menancapkan gas untuk pergi dari sana. Meninggalkan Samuel sendirian.

Eunbin sama sekali gak bisa kontrol air matanya, gadis itu menangis dalam diam. Kenapa harus Samuel yang bersikap seperti itu? Padahal dia menaruh kepercayaan kepada pemuda itu agar lebih menghormati dirinya. Eunbin tentu saja bukan orang sembarangan yang membiarkan seseorang menyentuh area privasinya.

Samuel tadi melanggarnya dan bahkan menampar pipinya eunbin.

Tentu saja eunbin sakit hati dan berakhir Samuel yang dihadiahkan Bogeman mentah dari eunbin. Jangan salahkan dia yang memang pemegang sabuk hitam taekwondo saat sekolah dulu dan beruntungnya semua orang tak tau.

No, they don't know about her.

Gadis itu memilih untuk pulang ke rumah. Meskipun dia ragu apakah itu bisa disebut 'rumah'. Berharap diberi sambutan hangat oleh kedua orang tua, dan menemukan mereka sedang menyambut eunbin di pintu rumah sambil tersenyum atau bahkan memarahinya karena terlalu larut.

Ah, sayangnya dia terlalu berekspektasi berlebihan.

PRANG!

Baru saja tangannya memegang pintu gerbang, pecahan barang sudah terdengar dari dalam.

"MANA SELINGKUHAN KAMU ITU?! NGASIH UANG BERAPA KAMU KE DIA?! BISA-BISANYA KAMU NGASIH UANG BUAT PELACUR KAMU!"

"ITU HAK SAYA! SAYA YANG BERHAK MEMBERIKAN! DARI DULU KAMU GAK PEDULI SAMA SAYA!"

"SAYA GAK PEDULI KARENA KAMU UDAH MERUSAK KEPERCAYAAN SAYA! KAMU SAMA AJA KAYAK PAPA KAMU! TUKANG KAWIN CEWEK ORANG!"

PLAK!

My LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang