My Luna - 28

200 26 9
                                    

"Tuan?"

"Perempuan itu..."

"..."

"Apakah dia pantas mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dariku? Dia hanya seorang manusia. Manusia tak lebih dari sampah."

Mata merah darahnya memandang dingin ke seluruh penjuru yang berani menatapnya. Sebagian makhluk disana tak berani menentang titah dari Tuan-nya. Bagaimana pun juga, mereka hanya omega, yang berperan sebagai pelayan di tempat ini.

"Bagaimana dengan batu permata itu? Apakah mereka sudah mengumpulkannya?"

Seorang gamma yang berperan sebagai pelayan setianya hanya menggeleng sebagai jawaban. "Rogue sudah melebar cukup jauh, Tuan. Pergerakan kami sangat terbatas. Kami tak bisa memantau-UGH!"

"Beraninya kau meremehkan perintahku?"

"..."

"Apa yang bisa kau lakukan jika kau dibuang dari sini?" Nada yang rendah dan aura yang mengancam itu seolah mengeluarkan energi yang cukup besar.

Gamma itu pun merintih kesakitan karena kekuatannya tak sebanding dengan Tuannya.

"Ampun Tu-an! Ma-maafkan a-aku, Tu-tuan..."

Sakit, sangat sakit.

Perlahan rasa menyakitkan itu menghulang. Ternyata ia menghilangkan aura itu dalam sekejap dan membuang muka darinya. Moodnya sedang tidak dalam keadaan yang bagus hari ini.

Dia membuka sebuah buku yang tertera beberapa kalimat disana.

Target.

Ditulisnya begitu.

"Katakan padaku. Apakah alpha kecil kita dan pack tidak bergunanya itu sudah berhasil menemukan batu permata, junkyu?"

Sang gamma, Kim junkyu, hanya menundukkan kepalanya. Ia hanya menjalani perintah yang diberikan Tuan-nya untuk memata-matai adetos pack. Tapi...untuk ke sekian kalinya, junkyu sama sekali tak ada niat untuk mengikuti perintah orang ini.

Sebenarnya, ia ingin membelot dan mengkhianati orang ini.

Junkyu tau, selama beratus tahun lamanya, ia sudah mengincar kepemimpinan pack untuk kekuasaannya sendiri.

Junkyu sudah sering mendengar tindakan apa saja yang akan ia lakukan jika ia berhasil menguasai pack ini. Ia akan membuat peraturannya sendiri demi keuntungan pribadi.

Di saat bumi sudah tua, sudah seharusnya perdamaian yang harus diutamakan. Bukankah begitu?

Nyatanya werewolf dan manusia sama saja, sama-sama serakah.

"Aku sedang mengamati pergerakan mereka. Terakhir orang kirimanku berbicara bahwa mereka sedang berlatih untuk berperang melawan iblis dan monster, terutama syntrivon." Jelas junkyu sepenuhnya tak berbohong.

Rupanya ia tak mempunyai niat sekalipun untuk memberitahu Tuan-nya kalau batu pertama itu sudah terkumpul.

Orang itu menatap sebuah singgasana yang jaraknya sekitar 15 meter dari mereka. Singgasana itu hanya bisa diduduki oleh Alpha diamond pack. Sayangnya ia hanya berpangkat Beta disini.

"Seharusnya aku yang berada disana. Aku yang akan membuat diriku sendiri berada disana." Gumamnya.

Junkyu hanya melirik ke arah yang sama namun ia sama sekali tak merespon apa-apa.

"Pergilah. Cari informasi lebih banyak lagi. Dimana sunwoo?" Tanyanya lagi.

"Ia berada di menara, Tuan."

My LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang