My Luna - 18

263 48 35
                                    

Heejin terdiam sebentar. Ia pun sulit melontarkan rahasia ini kepada siapapun dan ia terlalu takut untuk memberi tahu hal ini kepada mereka.

Lebih tepatnya, heejin takut mereka terlibat masalah yang besar.

Tapi, tak ada lagi yang ia percaya kecuali mereka berdua. Apalagi, hyunjin dan eunbin sudah ia anggap sebagai sahabat sekaligus saudaranya sendiri. Heejin sudah tak sanggup untuk menyembunyikan rahasia ini lagi, ia berpikir kembali apakah tindakan ini tepat atau salah.

"Gue tau ini gila banget, tapi kalian pasti gak bakal percaya. Tapi kalian harus percaya! Dan gueㅡgue gak tau harus cerita sama siapa lagi. Cuma kalian yang bisa gue percaya." Ucap heejin dengan nada bicara yang serius.

"..."

"Gue tau kalian gak percaya apapun, ya kan?"

"Gue percaya adanya Tuhan."

"Gue juga."

"Iya, maksud gue selain itu. Tapi ini memang di luar nalar manusia. Gue berharap, kalian gak memotong pembicaraan gue setelah ini. Buku itu benar, makhluk mitos memang ada." Ucap heejin sambil memelankan suaranya dan mendekatkan ke arah mereka.

Keadaan hening diantara mereka sementara keramaian saat ini hanya menjadi background saja. Mereka sedang berperang dengan pikiran masing-masing. Heejin melirik hyunjin dan eunbin yang tak mengeluarkan reaksi keluhan seperti biasanya. Kali ini berbeda. Mereka tak memarahi heejin dan imajinasinya.

"Makhluk mitos?" Ucap hyunjin memecahkan keheningan setelah mereka membisu terlalu lama.

Heejin menggelengkan kepalanya, "yang akhir-akhir ini sering gue ceritain. Inisialnya double double yu."

"WW? Maksudnya?" Ucap eunbin yang ikut penasaran.

"Werewolf."

"Hah? Apa?"

"Werewolf!"

Hening lagi. Tak ada reaksi diantara mereka bertiga.

Jantung Kim hyunjin berdegup cepat karena kata itu sering mengganggunya akhir-akhir ini. Biasanya hyunjin akan mengelak dan memarahi heejin karena gadis itu sering membicarakan hal yang tidak masuk akal. Namun, berbeda dengan keadaan sekarang. Kim Hyunjin juga tak tau mengapa hidupnya berbeda 180⁰ dari sebelumnya, yang tadinya tak ada jadi ada, yang tadinya gak percaya jadi percaya.

"Werewolf? Kenapa dengan merekaㅡ" Tanya eunbin.

"Mereka itu ada."

"..."

"..."

"Gue serius! Mereka memang ada! Mereka ituㅡ" ucapan heejin terputus karena ada panggilan dari seseorang. Heejin melihat layar handphonenya sambil membelalakkan matanya karena terkejut. Ia langsung saja pergi dari meja itu, berniat untuk mengangkat panggilan tersebut, karena ini sangat privasi dan heejin belum siap.

"Bentar ya."

Pernyataan heejin yang ganjil itu cukup memberikan reaksi yang berbeda dari kedua temannya. Apalagi Kim hyunjin.

Gadis itu melirik eunbin yang sedang terlamun dan memasang wajah biasa saja. Apakah...ada hal diantara mereka bertiga yang saling berkaitan?

Tidak. Itu tidak mungkin, kan?

Bukan itu yang menarik perhatiannya. Melainkan reaksi eunbin atas perkataan heejin tadi. Jujur, sebelum hyunjin melihat werewolf, ia tak percaya makhluk itu ada.

Sekarang, heejin mengungkitnya kembali, entah kenapa. Makanya ia pun bingung menjawabnya bagaimana. Namun, saat di tengah-tengah kebingungannya sendiri, eunbin malah menjawab 'kenapa dengan mereka'.

My LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang